30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan data dan analisis data pada penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut.
1. Hasil Belajar a. Pretes, postes, dan peningkatan pretes-postes
Hasil pretes dan postes siswa kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini.
Tabel 7. pretes dan postes
Komponen Pretes Pos
tes Kontrol Eksperimen
Kontrol Eksperimen
∑ peserta didik 40
38 40
38 Rerata
48,23 47,54 69,63
78,50 Skor tertinggi
63 57
83 97
Skor terendah 37
27 47
57 Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 16 halaman 101
Berdasarkan Tabel 7, diketahui bahwa rerata pretes siswa kelas kontrol lebih baik daripada eksperimen. Rerata postes siswa kelas eksperimen lebih baik
daripada kelas kontrol. Setelah dilakukan uji t terhadap rata rata nilai pretes siswa kelas
eksperimen dan kontrol, ternyata tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 8. Hasil perhitungan uji t pretes
Kelas Rata rata
dk t hitung
t tabel 95 kriteria
kontrol 48,23
76 -0,43 1,665
Tidak Berbeda signifikan eksperimen 47,54
Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 14 halaman 104.
Untuk menguji peningkatan nilai dari pretes kepos tes perlu dilakukan uji t terhadap rata rata selisih pretes dan postes pada siswa kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 9.
31
Tabel 9. Hasil perhitungan uji t peningkatan pretes-postes
Kelas Rata rata
dk t hitung
t tabel 95 kriteria
kontrol 21,25
76 3,31 1,665
Berbeda signifikan
eksperimen 30,55 Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 13 halaman 102.
Berdasarkan Tabel 9, diketahui bahwa rata-rata peningkatan nilai dari pretes ke postes siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.
b. Nilai Akhir Siswa Hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada Tabel 10.
berikut ini. Tabel 10. Nilai akhir siswa
Nilai Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol Tertinggi
90,00 79,2
Terendah 59,20
52,8 Rata-rata
78,65 71,17
Ketuntasan belajar klasikal
97,37 85
Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 15 dan 16 halaman 106-107.
Berdasarkan Tabel 10, diketahui bahwa rerata nilai akhir dan presentase ketuntasan belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dibanding kelas kontrol.
Setelah dilakukan uji t terhadap nilai akhir siswa kelas eksperiman dan kontrol, menunjukan hasil bahwa nilai akhir siswa kelas eksperimen dan kontrol
menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini sesuai dengan tabel 11. Tabel 11. Hasil perhitungan uji t nilai akhir siswa.
Kelas Rata rata
dk t hitung
t tabel 95
kriteria eksperimen
78,69 76 4,38 1,665
Berbeda signifikan
kontrol 71,60 Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 17 halaman 108.
2. Aktivitas Siswa Hasil aktivitas siswa pada pembelajaran Gerak Tumbuhan antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 10
32
Tabel 12. Tabel keaktifan siswa kontrol dan eksperimen.
Kelas Eksperimen Kontrol
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Sangat aktif 1
3 aktif 33 30 28 25
Kurang aktif 4
5 10
13 tidak
aktif 0 0 2 2
rerata 71,05 69,67 67,31 65,14
Klasikal 88,70 79,00 70 62,50
Data selengkapnya disajikan pada lampiran 7 dan 8 halaman 74 dan 80.
Berdasarkan Tabel 12, diketahui bahwa persentase jumlah siswa yang aktif dan sangat aktif kelas eksperimen lebih baik dibanding kelas kontrol.
3. Angket tanggapan siswa Hasil angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran Gerak Tumbuhan
dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Angket tanggapan siswa terhadap efektivitas pembelajaran
No. Kategori
Jumlah siswa Persentase
1 Sangat efektif
2 5,2
2 efektif 32 84,2
3 Kurang efektif
4 10,5
4 Tidak efektif
- -
Jumlah efektif dan sangat efektif 89,4
Data selengkapnya disajikan pada lampiran 21 halaman 114.
Berdasarkan Tabel 11, dapat diketahui bahwa sebanyak 89,4 siswa memberikan tanggapan baik dan sangat baik terhadap efektivitas pembelajaran
gerak tumbuhan. 4. Wawancara tanggapan guru
Berdasarkan hasil angket tanggapan guru terhadap proses pembelajaran, guru berpendapat bahwa model pembelajaran NHT dapat meningkatkan
pemahaman dan membuat siswa mudah memahami materi Gerak Tumbuhan. Pembelajaran dengan model NHT dapat meningkatkan aktivitas dalam
pembelajaran materi gerak tumbuhan khususnya aktivitas diskusi mengamati gerak tumbuhan di kebun sekolah maupun melalui video pembelajaran.
33
Berdasarkan uraian di atas, peningkatan nilai rata-rata pretes-postes siswa kelas eksperimen secara signifikan lebih baik daripada kelas kontrol yaitu 30,55
21,25. Rata-rata hasil belajar siswa berupa postes pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol yaitu 75,92 63,45 dan rata rata hasil belajar berupa
nilai akhir siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol yaitu 78,6971,60. Persentase ketuntasan belajar klasikal siswa kelas eksperimen lebih
baik daripada kelas kontrol yaitu 93,37 85. Rata rata aktivitas siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 83,8566,25.
Sebanyak 89,4 siswa menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe NHT efektif diterapkan pada materi gerak tumbuhan. Hasil wawancara guru
menunjukkan bahwa guru setuju dengan penggunaan pembelajaran kooperatif NHT pada materi gerak tumbuhan.
B. Pembahasan