9
3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan
penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan
siswa dalam upaya mencapai tujuan – tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Hasil belajar dibagi menjadi tiga macam hasil belajar yaitu : a.
Keterampilan dan kebiasaan; b. Pengetahuan dan pengertian; c. Sikap dan cita - cita, yang masing - masing golongan dapat diisi dengan bahan
yang ada pada kurikulum sekolah, Sudjana 2004.
4. Faktor - faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Secara garis besar, faktor - faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut :
1. Faktor Internal dari dalam individu yang belajar. Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih
ditekankan pada faktor dari dalam individu yang belajar. Faktor yang mempengaruhi kegiatan tersebut adalah faktor psikologis, antara lain
yaitu: motivasi, perhatian, pengamatan, tanggapan, dan lain sebagainya.
2. Faktor Eksternal dari luar individu yang belajar Pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem
lingkungan belajar yang kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan faktor dari luar siswa. Adapun faktor luar yang mempengaruhi hasil
belajar adalah mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, dan pembentukan sikap. Hasil belajar yang diperoleh
siswa adalah sebagai akibat dari proses belajar yang dilakukan oleh siswa, harus semakin tinggi hasil belajar yang diperoleh siswa.
Proses belajar merupakan penunjang hasil belajar yang dicapai siswa Sudjana 2004.
10
5. Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Pembelajaran kooperatif Pembelajaran koooperatif adalah model pembelajaran dengan
setting kelompok kelompok kecil dengan memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa bekerja sama
dan memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya, memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mempelajari sesuatu yang baiak pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi narasumber agi teman yang lain Slavin 2007.
Pembelajaran kooperatif atau Cooperative learning mencakup suatu kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai sebuah tim untuk
menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan suatu tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama Suherman
1990. Menurut slavin 2007, pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu
kelas dijadikan dalam kelompok kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk mamahami konsep yang difasilitasi guru.
Pembelajaran kooperatif dapat memberikan beberapa keuntungan, hal ini sesuai dengan beberapa ciri penting dari pembelajaran
kooperatif, yaitu 1 siswa bekerja secara kooperatif untuk menuntaskan materi pelajaran, 2 kelompok yang dibentuk dari siswa
yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah, dan 3 penghargaan lebih berorientasi kelompok dibandingkan individu
Subratha 2007. Pembelajaran kooperatif dipandang sebagai salah satu prosedur pada pembelajaran dan perkembangan sosial Gaith
2003. Pembelajaran kooperatif adalah salah satu model
pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas siswa, meningkatkan interaksi diantara sesama siswa, meningkatkan
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran dan akan meningkatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran Yusuf dan Natalina 2005.
11
Siswa yang bekerja dalam suatu pembelajaran kooperatif didorong untuk bekerja sama pada suatu tugas bersama dan mereka harus
mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan . Menurut Ibrahim 2000 Unsur-unsur dasar pembelajaran
kooperatif adalah sebagai berikut : 1 Siswa dalam kelompok haruslah beranggapan bahwa mereka
“sehidup sepenanggungan bersama” . 2 Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompok,
seperti milik mereka sendiri. 3 Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam kelompok
memiliki tujuan yang sama. 4 Siswa haruslah membagi tugas dan bertanggung jawab yang sama
diantara anggota kelompok yang sama. 5 Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah atau
penghargaan yang juga akan dikenakan oleh anggota kelompok. 6 Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan
keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya. 7 Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual
materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. b. Manfaat pembelajaran kooperatif
Menurut Tanel dan Erol 2008 manfaat diterapkanya pembelajaran kooperatif adalah
1. tidak terlalu mengandalkan pada memori 2. melengkapi pembelajaran dari masalah tanpa perlu didengarkan
kembali karena mereka selalu aktif Menurut Ibrahim 2000 manfaat diterapkannya strategi
pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut : a meningkatkan pencurahan waktu pada tugas
b rasa harga diri menjadi lebih tinggi, c memperbaiki kehadiran,
d angka putus sekolah menjadi rendah,
12
e penerimaan terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar. Slavin dalam penelitiannya mengemukakan bahwa “hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa tehnik - tehnik pengajaran kooperatif lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar“, Ibrahim
2000. Sehingga model pengajaran kooperatif sangat baik digunakan untuk siswa yang berkemampuan rendah, sedang, maupun tinggi
Handayani S 2006.
6. Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT