2.2. Pengertian Pasar Modal
Pasar Modal adalah suatu pasar di mana dana jangka panjang, baik hutang maupun modal sendiri diperdagangkan. Dana jangka panjang yang merupakan hutang
biasanya berbentuk obligasi sedangkan dana jangka panjang yang merupakan modal sendiri biasanya berbentuk saham. Pada umumnya saham yang diperdagangkan
di pasar modal adalah saham biasa Penuntun Pelaku Pasar Modal Indonesia, 1996. UU. No. 8 Tahun 1995 mendefinisikan Pasar Modal sebagai berikut “Pasar
Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek”. Menurut Usman 1990, Pasar Modal adalah pelengkap di sektor keuangan
terhadap dua lembaga lainnya yaitu bank dan lembaga pembiayaan. Pasar modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam hal
ini disebut sebagai pemodal investor dengan peminjam dana dalam hal ini disebut dengan nama emiten perusahaan yang go public.
Husnan 2006 membedakan pengertian pasar modal dalam arti sempit dan luas, dalam arti sempit pasar modal adalah suatu pasar tempat berupa gedung yang
dipersiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para pedagang efek. Sedangkan secara umum
pasar modal adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi termasuk didalamnya bank-bank komersial dan seluruh lembaga di bidang keuangan, serta seluruh surat-
surat berharga yang beredar.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
2.3. Saham
Umumnya instrumen atau surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal dapat dibedakan menjadi surat berharga yang bersifat hutang dan surat
berharga yang bersifat pemilikan Usman dkk, 1990. Surat berharga yang bersifat hutang dikenal dengan nama obligasi dan surat berharga yang bersifat pemilikan
dinamakan saham. Dengan demikian saham merupakan bukti pernyataan dalam perusahaan.
Menurut Ang 1997, saham adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan. Sedangkan harga
saham adalah nilai dari suatu saham yang ditentukan oleh kekuatan penawaran jual offer dan kekuatan penawaran beli bid akan suatu saham pada suatu mekanisme
pasar tertentu. Menurut Jogiyanto 1998, dalam melakukan investasi pada saham, para
investor perlu memahami adanya tiga nilai yang berhubungan dengan saham. Pemahaman konsep nilai saham ini dapat dipergunakan sebagai dasar untuk
mengetahui saham-saham mana yang bertumbuh growth dan yang murah undervalued.
Ketiga nilai tersebut adalah: 1.
Nilai buku book value, yaitu jumlah aktiva bersih yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham. Dengan kata lain merupakan nilai
yang dicatat pada saat saham dijual oleh perusahaan.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
2. Nilai pasar market valuae adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada
saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. 3.
Nilai intrinsik intrinsic value atau nilai fundamental adalah nilai seharusnya dari suatu saham yang diperdagangkan. Perhitungan nilai intrinsik ini dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. 2.4. Risiko
Pada dasarnya risiko merupakan sesuatu yang menimbulkan kerugian atau suatu keadaan yang tidak pasti. Jadi risiko dapat diukur dengan besarnya kerugian
atau ketidakpastian. Suatu keputusan dikatakan dalam ada risiko jika keputusan tersebut tidak diketahui sebelumnya dengan pasti Harianto dan Sudomo, 2001.
Dalam melakukan investasi, investor selalu dihadapkan pada dua hal yaitu risiko dan tingkat keuntungan yang diharapkan. Risiko tercermin dalam variabilitas
pendapatan yang diperoleh, sedangkan return berasal dari dua sumber yaitu capital gain dan yield. Risiko mempunyai hubungan yang positif dan linear terhadap return,
sehingga semakin besar risiko, semakin besar return. Jones 1991 mengemukakan bahwa risiko adalah kemungkinan perbedaan
antara keuntungan sesungguhnya actual return dengan keuntungan yang diharapkan expected return. Hal ini mengandung arti bahwa semakin besar perbedaan antara
actual return dengan expected return yang terjadi, maka semakin besar pula risiko tersebut. Sedangkan Brigham dan Gapenski 1993 mengemukakan bahwa risiko
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
sebagai kemungkinan keuntungan yang diterima lebih kecil daripada keuntungan yang diharapkan.
Jogiyanto 1998 mengatakan bahwa bagian dari risiko sekuritas yang dapat dihilangkan dengan membentuk portofolio yang well-diversified disebut dengan
risiko yang dapat didiversifikasi atau risiko tidak sistematis unique risk, karena risiko ini unik untuk suatu perusahaan, di mana hal yang buruk terjadi di suatu
perusahaan dapat diimbangi dengan hal yang baik terjadi di perusahaan lain, maka risiko ini dapat di diversifikasi di dalam portofolio.
Menurut Jones 1998 ada beberapa sumber risiko yang dapat mempengaruhi besarnya risiko investasi, antara lain:
1. Risiko tingkat suku bunga
Risiko ini timbul karena adanya perubahan tingkat suku bunga yang berlaku. 2.
Risiko pasar Risiko ini terjadi karena adanya fluktuasi pasar bull and bear market, yang
cenderung berpengaruh secara sistematis terhadap semua sekuritas. 3.
Risiko inflasi Risiko ini disebabkan oleh pengaruh inflasi yang berakibat turunnya daya beli
mata uang yang diinvestasikan. 4.
Risiko bisnis Yaitu risiko dalam menjalankan bisnis dalam suatu jenis industri.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
5. Risiko finansial
Risiko ini berkaitan dengan keputusan pendanaan perusahaan untuk menggunakan hutang dalam struktur modal perusahaan.
6. Risiko nilai tukar mata uang
Risiko ini timbul karena adanya perubahan nilai mata uang yang berlaku. 7.
Risiko negara Risiko ini berhubungan dengan keadaan suatu negara. Bila keadaan politik suatu
negara tidak stabil maka risikonya juga akan semakin tinggi. Sedangkan tipe risiko dapat dibagi menjadi dua komponen risiko Jones,
1998, yaitu: 1.
Risiko Sistematis Yaitu risiko yang berpengaruh terhadap semua investasi dan tidak dapat dikurangi
atau dihilangkan dengan cara melakukan diversifikasi. Risiko yang termasuk dalam kelompok ini adalah risiko pasar, tingkat bunga, daya beli, politik,
psikologis dan risiko kegagalan karena kondisi ekonomi yang memburuk. 2.
Risiko Tidak Sistematis Yaitu risiko yang melekat pada investasi tertentu karena kondisi yang unik dari
suatu perusahaan atau industri. Risiko ini dapat dikurangi dengan cara melakukan diversifikasi. Risiko yang termasuk dalam kelompok ini adalah: risiko kegagalan
karena kondisi intern perusahaan, risiko kredit atau financial, serta risiko manajemen.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Husnan, 2006
Gambar 2.1. Risiko Sistematis dan Risiko Tidak Sistematis 2.5. Tingkat Keuntungan dan Risiko
Pada penilaian sekuritas, terdapat hubungan positif antara risiko dengan tingkat keuntungan yang diharapkan. Karena pada dasarnya pemodal cenderung untuk
menghindari risiko, dan mereka berani melakukan investasi yang mempunyai risiko jika diimbangi dengan tingkat keuntungan yang diharapkan. Dengan demikian
sebenarnya yang menjadi pertimbangan investor adalah adanya trade off antara return dan risiko. Return yang diharapkan investor pada investasi suatu saham adalah
dividen dan capital gain. Dividen adalah bagian laba yang diberikan emiten kepada para pemegang sahamnya sedangkan capital gain adalah selisih antara harga beli dan
harga jual sebuah saham. Risiko Tidak Sistematis
Jumlah Sekuritas dalam Portofolio
Risiko Sistematis Risiko Total
N ó
P
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Husnan, 2006
Gambar 2.2. Tingkat keuntungan dan Risiko 2.6. Beta Saham â
Beta â merupakan suatu pengukur volitilitas return suatu sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar. Volatilitas dapat didefinisikan sebagai
fluktuasi dari return-return suatu sekuritas atau portofolio dalam suatu periode waktu tertentu. Beta sekuritas ke–i mengukur volatilitas return sekuritas ke–i dengan return
pasar. Beta portofolio mengukur volatilitas return portofolio dengan return pasar. dengan demikian beta merupakan pengukur risiko sistematis dari suatu sekuritas atau
portofolio relatif terhadap risiko pasar Jogiyanto, 1998. Husnan 2006 mengatakan bahwa beta merupakan kepekaan tingkat
keuntungan terhadap perubahan-perubahan pasar. Dengan demikian beta tidak lain adalah merupakan koefisien regresi antara dua variabel, yaitu kelebihan tingkat
Tingkat Keuntungan Yang diharapkan
Risk Premium
Tingkat keuntungan bebas risiko Risiko
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
keuntungan portofolio pasar excess return of market portofolio, dan kelebihan keuntungan suatu saham exsess return of stock.
Beta ditunjukkan dengan koefisen yang diukur dengan slope yang diperoleh dari regresi return saham dengan return pasar. Beta dengan slope yang berbeda
menunjukkan tingkat perbedaan struktur return saham terhadap return pasar. Pada gambar 2.2 slope yang ditunjukkan dengan garis â dengan kemiringan sebesar 45
derajat adalah â = 1, artinya bahwa setiap 1 perubahan return pasar baik naikturun maka return sahamportofolio juga akan bergerak naikturun sama besarnya
mengikuti return pasar. Selanjutnya untuk saham dengan â 1 dikatakan sebagai saham agresif, artinya tingkat kepekaan saham tersebut lebih besar dari tingkat risiko
rata-rata pasar. Sementara bagi â 1 mengindikasikan bahwa saham tersebut bersifat defensif, artinya saham perusahaan kurang peka terhadap pasar dan memiliki risiko di
bawah rata-rata pasar. Hal ini dapat dilihat dalam gambar berikut:
Sumber: Husnan, 2006
Gambar 2.3. Beta Saham â
Excess Return suatu Saham
Excess Return Portofolio Pasar
â
= 1
â
1
â
1
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
2.7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Beta Saham