6
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini
yang berjudul ”Analisis Piutang dengan Menggunakan System Application Processing SAP pada PT. Indosat NSR Medan”, sebagai salah satu syarat dalam
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Rasa hormat dan terima kasih yang tulus penulis haturkan kepada Ayahanda
Karjono dan Ibunda Rosminem yang telah mencurahkan kasih sayang yang tulus ikhlas,
dukungan semangat, dana dan doa yang tiada henti untuk kesuksesan anak-anaknya.
Teristimewa kepada suami dan anakku Zulfikar dan Annisa Syifa Najilah yang telah
menjadikan hari-hari yang dijalani menjadi lebih indah. Dan tak lupa terima kasih yang setulusnya kepada Kak Ika, Bang Mawan, Bang Mudi, Sam, Santi dan keponakanku yang
manis Dita, untuk semangat, dukungan moril dan doanya sehingga penulis dapat mnyelesaikan studi ini dengan baik.
Selama melaksanakan penelitian hingga selesainya skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada : 1.
Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan para Pembantu Dekan Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Arifin Akhmad, M.Si. Ak. selaku Ketua Departeman Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3.
Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE M.Acc, Ak. selaku Sekretaris Departemen
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
7
4. Bapak Drs. Syamsul Bahri Trb, MM. Ak. selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberi bimbingan, masukan serta pengarahan kepada penulis. 5.
Bapak Drs. Hotmal Jafar, MM. Ak. selaku Dosen Penguji I. 6.
Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si. Ak. selaku Dosen Penguji II. 7.
Staf Pengajar dan Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 8.
Ibu Hani Sri Rezeki, Ibu Herlina Nasution beserta karyawan PT. Indosat NSR Medan yang bersedia membantu penulis dalam memberikan data-data yang dibutuhkan
selama melakukan riset. 9.
Teman-teman penulis Ami, Evie, Mega, Ikma, Ruth terima kasih buat informasi dan
dukungan morilnya. 10.
Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
penulis.
Akhirnya penulis ucapkan terima kasih, semoga Allah SWT memberi perlindungan, kesehatan, taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua. Besar harapan
penulis, penelitian yang jauh dari sempurna ini dapat memberi informasi dan manfaat bagi kita semua.
Aamiin Ya Rabbal ’Alamiin.
Medan, 30
Juni 2008
Penulis
Kus Endang Rusmiati N I M : 050522070
Universitas Sumatera Utara
8
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan SAP dalam pengolahan data akuntansi pada PT. Indosat NSR Medan dalam hal piutang, apakah telah berjalan layak
yang berati telah diterapkan sesuai dengan prosedur yang berlaku dalam menghasilkan informasi keuangan. Diharapkan juga dapat memberi masukan bagi perusahaan guna
mencari penyelesaian terhadap masalah yang dihadapi., juga sebagai referensi dalam penelitian selanjutnya.
Model Analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode Statistik Deskriptif yaitu dengan menghitung nilai Mean rata-rata dari hasil observasi. Untuk
mendeskripsikan data variabel penelitian, dianalisa dengan menggunakan jarak pengukuran range dan jumlah interval.
Hasil observasi menunjukkan nilai Mean 2,75 dimana nilai ini terdapat pada interval 2,52 – 3,27 dengan kategori memadai. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan
sudah memadai dalam menerapkan Akuntansi Piutangnya. Dapat diketahui berdasarkan observasi yang telah dilakukan dimana akuntansi piutang yang dilaksanakan perusahaan
sudah baik walau dalam hal pengakuan piutang untuk jasa telekomunikasi SLI dengan menggunakan PSTN, masih belum memadai namun perusahaan sudah berusaha untuk
dapat lebih baik lagi dalam hal pengakuan tersebut. Kata Kunci : Piutang, System Application Processing
Universitas Sumatera Utara
9
ABSTRACT
This research aims to know application of SAP in processing accountancy data at PT. Indosat NSR Medan especially in Account Receivable, means that it do well and is
applied as the procedures to show financial information. Also in expecting can give contribution idea to solve and find solution for the company’s problems. Also as
reference in research hereinafter.
Model of Analysis which use in this research is Method of Descriptive Statistic that is calculated Mean of observation result. To describe research variable data that is
analyzed which use Range and the sum of Interval. The result of observation give Mean as amount 2,75. This value is in Interval
2,52 – 3,27 which good category. This value showed that the company is good enough in applying Account Receivable although need improvement in processing Account
Receivable for IDD Services but the company is always try better in doing that. Key Words : Account Receivable, System Application Processing
Universitas Sumatera Utara
8
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan SAP dalam pengolahan data akuntansi pada PT. Indosat NSR Medan dalam hal piutang, apakah telah berjalan layak
yang berati telah diterapkan sesuai dengan prosedur yang berlaku dalam menghasilkan informasi keuangan. Diharapkan juga dapat memberi masukan bagi perusahaan guna
mencari penyelesaian terhadap masalah yang dihadapi., juga sebagai referensi dalam penelitian selanjutnya.
Model Analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode Statistik Deskriptif yaitu dengan menghitung nilai Mean rata-rata dari hasil observasi. Untuk
mendeskripsikan data variabel penelitian, dianalisa dengan menggunakan jarak pengukuran range dan jumlah interval.
Hasil observasi menunjukkan nilai Mean 2,75 dimana nilai ini terdapat pada interval 2,52 – 3,27 dengan kategori memadai. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan
sudah memadai dalam menerapkan Akuntansi Piutangnya. Dapat diketahui berdasarkan observasi yang telah dilakukan dimana akuntansi piutang yang dilaksanakan perusahaan
sudah baik walau dalam hal pengakuan piutang untuk jasa telekomunikasi SLI dengan menggunakan PSTN, masih belum memadai namun perusahaan sudah berusaha untuk
dapat lebih baik lagi dalam hal pengakuan tersebut. Kata Kunci : Piutang, System Application Processing
Universitas Sumatera Utara
9
ABSTRACT
This research aims to know application of SAP in processing accountancy data at PT. Indosat NSR Medan especially in Account Receivable, means that it do well and is
applied as the procedures to show financial information. Also in expecting can give contribution idea to solve and find solution for the company’s problems. Also as
reference in research hereinafter.
Model of Analysis which use in this research is Method of Descriptive Statistic that is calculated Mean of observation result. To describe research variable data that is
analyzed which use Range and the sum of Interval. The result of observation give Mean as amount 2,75. This value is in Interval
2,52 – 3,27 which good category. This value showed that the company is good enough in applying Account Receivable although need improvement in processing Account
Receivable for IDD Services but the company is always try better in doing that. Key Words : Account Receivable, System Application Processing
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kehadiran komputer sebagai alat pengolah data ternyata mendapat sambutan sangat baik dari berbagai kalangan, sebab komputer merupakan alat elektronik yang
mampu mengolah data secara cepat. Proses data terjadi secara otomatis dan memiliki kemampuan teknik dalam mengolah data berdasarkan program – program yang telah
disusun sebelumnya. Hal ini mendorong penggunaan komputer sehingga pengolahan data dapat dilaksanakan sesuai dengan prinsip tepat waktu, tepat guna, dan tepat sasaran serta
dapat dipercaya. Electronic Data Processing dapat melaksanakan tugas pengolahan data dengan
tingkat kecepatan yang luar biasa, sehingga informasi yang disajikan kepada pimpinan dalam waktu yang tepat dan dapat memenuhi kebutuhan dengan tingkat kualitas yang
sesuai. Sistem informasi merupakan suatu kesatuan komponen dalam suatu perusahaan yang memproses seluruh transaksi keuangan untuk menyediakan informasi bagi mereka.
Proses pengolahan data akuntansi dapat dilaksanakan dengan cepat apabila menggunakan sistem komputerisasi. Hal ini terjadi karena kemampuan komputer untuk mengolah data
yang jauh melebihi kecepatan manusia selain dapat mengolah data dalam bentuk jumlah yang besar serta waktu relatif singkat, komputer juga dapat menyimpan data yang
sewaktu – waktu dapat digunakan kembali. Menurut Basalamah 2005 : 12 yang menyatakan bahwa :
Metode pengolahan data secara kelompok dan terpusat, seluruh dokumen dan transaksi dikelompokkan batas menunggu untuk diproses secara keseluruhan yang
waktu pemprosesan mungkin harian, mingguan, atau bulanan. Petugas yang memasukan data data entry personal yang disentralisasikan mengubah
dokumen – dokumen transaksi tersebut ke dalam bentuk format yang dapat dibaca oleh komputer dengan menggunakan alat konversi off line.
Universitas Sumatera Utara
2 Pengakuan dan pencatatan piutang menggunakan macam aturan dan sistem yang
semua itu tergantung pada kebijakan apa yang dijalankan dalam perusahaan, namun untuk menetapkan sistem akuntansi piutang yang standar terdapat dalam Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan PSAK yang berlaku umum dalam setiap organisasi perusahaan di Indonesia. Sistem akuntansi piutang merupakan salah satu alat atau cara
yang dapat mempermudah suatu perusahaan untuk menyusun dan melaporkan jalannya piutang yang ada, jumlah piutang ragu-ragu, atau jumlah piutang yang tak tertagih, serta
menjamin tepatnya jumlah piutang, tepat orang, dan tepat waktu penagihan. Dengan demikian perusahaan akan dapat mencari jalan keluar untuk menentukan kebijakan
piutang selanjutnya, dan untuk mengurangi resiko pemberian kredit yang berlebihan atau tak terkendali.
Adanya penjualan kredit menyebabkan adanya jangka penyerahan barang atau jasa dengan saat diterimanya pembayaran atas penjualan barang atau jasa tersebut. Dalam
jangka waktu tersebut penjualan mempunyai tagihan kepada pembeli atau debitur yang disebut ” piutang ”.
Piutang merupakan salah satu unsur yang cukup material dalam aktiva lancar dan juga yang akan menjadi salah satu komponen modal dasar kerja perusahaan. Kesalahan
dalam pencatatan dan pengklasifikasian serta ketidakcermatan didalam pengendaliannya akan sangat berpengaruh dalam kelangsungan hidup perusahaan.
PT. Indosat NSR adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi yang mana dalam pengolahan data ini menggunakan sistem Electronic
Data Procesing EDP yaitu System Application Processing SAP dimana pengolahan data dilakukan secara kelompok data terpusat, sehingga apabila terjadi kesalahan dalam
pengerjaannya, maka kesalahan tersebut akan di ketahui setelah pemprosesan data selesai
Universitas Sumatera Utara
3 dilakukan, sehingga data yang telah selesai tersebut harus di edit ulang. System
Application Processing tersebut belum sepenuhnya diterapkan didalam perusahaan terutama terhadap piutang, sehingga pengakuan piutang tersebut tidak pada saat
terjadinya transaksi melainkan diakui lebih kurang tiga bulan dari terjadinya transaksi.
Latar belakang inilah membuat penulis tertarik memilih judul “ Analisis Piutang dengan menggunakan System Application Processing SAP pada PT. Indosat NSR
Medan”. B.
Perumusan Masalah
Uraian diatas mendorong penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1.
Bagaimana proses pengolahan piutang pada PT Indosat NSR ? 2.
Apakah prosedur SAP telah sesuai dengan sistem informasi akuntansi khususnya dalam hal piutang.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui apakah perusahaan telah menggunakan sistem Electronic Data Processing, data akuntansi pada semua bagian yang ada dalam perusahaan.
2. Untuk mengetahui gambaran yang jelas bagaimana penerapan SAP dalam pengolahan
data akuntansi pada PT. Indosat NSR, apakah telah berjalan layak yang berarti telah diterapkan sesuai dengan prosedur yang berlaku dalam menghasilkan informasi
keuangan.
Universitas Sumatera Utara
4 Manfaat yang diperoleh dari penelitian adalah :
1. Menambah pengetahuan penulis dalam bidang yang diteliti, baik secara teoritis
maupun aplikasinya. 2.
Sebagai bahan masukan bagi perusahaan, berupa saran guna mencari penyelesaian terhadap masalah yang dihadapi.
3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti yang lain dalam menilai masalah yang sama
dengan penelitian ini.
D. Kerangka Konseptual dan Hipotesis
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual
Analisis Piutang dengan menggunakan SAP pada PT Indosat NSR Medan
Piutang System Application Processing
Jenis-Jenis piutang Proses penyajian
piutang di Neraca
Evaluasi peranan SAP dalam piutang pada PT Indosat NSR
Kesimpulan
Saran Skripsi
Universitas Sumatera Utara
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Pengertian Akuntansi
Dewasa ini peranan akuntansi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan- keputusan ekonomi dan keuangan, semakin disadari oleh semua pihak. Peranan akuntansi
dalam membantu tugas pihak manajemen sangatlah diperlukan, khususnya dalam melaksanakan fungsi perencanaan dan pengawasan.
Sebagian besar informasi yang diperlukan oleh para manejer adalah informasi akuntansi, oleh karena itu di dalam suatu perusahaan dituntut adanya akuntansi yang
benar-benar dapat memberikan informasi keuangan yang memadai bagi pihak-pihak yang berkepentingan yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan. Al Haryono Yusuf
2004 : 7 menyatakan bahwa : Akuntansi dapat didefinisikan dari dua sudut pandang yakni dari sudut pemakai
jasa akuntansi dan dari sudut proses kegiatannya. Ditinjau dari sudut pemakaiannya akuntansi didefinisikan sebagai suatu proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data-data keuangan suatu organisasi.
Smith dan Skousen 2004 : 3 mendefinisikan :
Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa, fungsinya adalah untuk menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas kesatuan
usaha yang dipandang akan bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam menetapkan pilihan yang tepat di antara berbagai alternatif tindakan.
Dari beberapa defenisi di atas maka dapat kita ketahui bahwa pada dasarnya akuntansi bertujuan untuk memberikan informasi keuangan dari suatu organisasi, yang
mana informasi tersebut digunakan dalam pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
Universitas Sumatera Utara
8
2. Pengertian dan Penggolongan Piutang
a. Pengertian Piutang
Piutang merupakan salah satu elemen modal kerja yang merupakan hak perusahaan di kemudian hari, piutang timbul dari transaksi di masa lalu maupun saat
sekarang. Bagi kebanyakan perusahaan, piutang merupakan suatu pos penting yang acap kali menunjukkan suatu bagian besar harta lancar perusahaan, oleh karena itu sangatlah
perlu ditetapkan suatu kebijaksanaan kredit serta dilakukannya pengendalian untuk menjamin penagihan piutang yang tepat waktunya yang akan mengurangi resiko kerugian
akibat piutang yang tak tertagih. Dilakukannya pengendalian internal yang sehat serta sistem akuntansi yang layak atas piutang akan sangat berpengaruh pada kemampun
operasi perusahaan dalam mencapai laba. Untuk memperjelas pengertian piutang maka akan diberikan beberapa definisi
piutang. Niswonger dan Fees 2002 : 232, yang dimaksudkan dengan piutang adalah sebagai berikut ”Piutang meliputi semua tagihan dalam bentuk uang terhadap perorangan,
badan usaha atau pihak tertagih lainnya”. Pihak lain yang dimaksudkan adalah orang atau badan di luar perusahaan yang
mempunyai hubungan transaksi dengan perusahaan. Timbulnya tuntutan tersebut tentunya disebabkan oleh beberapa jenis transaksi, namun sumber yang utama adalah
transaksi penjualan secara kredit atas barang dan jasa. Hak dalam bentuk uang, misalnya penyerahan barang atau jasa yang akan dilunasi dan penyelesaian atas kontrak yang telah
ditandatangani. Smith dan Skousen 2004 : 286 mendefinisikan piutang sebagai berikut
”Piutang dalam arti yang luas istilah piutang dipergunakan bagi semua hak terhadap
Universitas Sumatera Utara
9 pihak lain atas uang, barang ataupun jasa. Sedangkan dalam arti sempit piutang adalah
berupa klaim yang diharapkan akan diselesaikan melalui penerimaan kas”. Ralph Estes 2002 : 32 menyatakan bahwa ”Piutang adalah jumlah yang akan
diterima dengan pihak lain, biasanya hanya terbatas pada jumlah yang timbul dari penjualan barang atau jasa”. Abdul Halim 2004 : 39 ”Piutang adalah klaim kepada
pihak lain yang pada umumnya berakhir dengan penerimaan di masa yang akan datang”. Piutang merupakan tagihan terhadap pihak lain sebagai suatu perkiraan dan
penyelesaiannya dilakukan dengan penerimaan uang. Penagihan piutang dilakukan jika piutang telah jatuh tempo. Pelaksanaan penagihan yang berhasil akan mendatangkan
penerimaan pembayaran berupa uang, jasa atau barang. Apabila piutang telah dibayarkan secara keseluruhan, akan mengakibatkan klaim terhadap seseorang atau badan usaha telah
selesai dan perkiraan piutang akan menjadi nihil. Penagihan piutang yang tidak menghasilkan penerimaan pembayarannya atau pelunasan, akan mengakibatkan kerugian
bagi pihak perusahaan. Dari pengertian di atas maka dapatlah disimpulkan piutang merupakan suatu
keseluruhan tuntutan terhadap pihak tertentu baik berupa uang, barang maupun jasa dan pada umumnya piutang timbul karena adanya transaksi secara kredit.
b. Penggolongan Piutang
Di dalam akuntansi, penggolongan atas piutang juga memegang peranan yang penting. Dengan adanya pengelompokan harta atau hutang tertentu maka pembaca
laporan keuangan dapat memahami apa yang disajikan oleh penyusun laporan keuangan. Ikatan Akuntan Indonesia IAI : 2004 : 9.07 menyatakan bahwa piutang dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
10 Menurut sumber terjadinya piutang digolongkan dalam dua kategori, yaitu
Piutang usaha dan Piutang lain-lain. Piutang usaha meliputi piutang yang timbul karena penjualan produk atau penjualan jasa dalam rangka kegiatan usaha normal
perusahaan. Piutang yang timbul di luar kegiatan usaha normal perusahaan digolongkan sebagai piutang lain-lain yang diharapkan dapat ditagih dalam satu
tahun atau siklus usaha normal perusahaan, diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Kadang-kadang seluruh usaha diklasifikasikan sebagi aktiva lancar tanpa
memandang batas waktu penagihannya. Dalam kasus demikian jumlah piutang usaha yang jangka waktu penagihannya lebih dari satu tahun atau siklus usaha
normal harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Penggolongan piutang ke dalam piutang usaha atau piutang dagang lebih memberikan gambaran yang luas menyangkut jenis-jenis aktivitas perusahaan yang
utama. Jenis kegiatan utama perusahaan itu hanya merupakan penjualan barang dagangan atau hanya merupakan kegiatan penyerahan jasa ataupun kombinasi dari keduanya.
Jadi dapat diketahui bahwa piutang dapat digolongkan atas : 1.
Piutang Usaha Piutang usaha adalah piutang yang timbul dari penjualan barang atau jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan, piutang usaha pada umumnya adalah piutang jangka pendek , sehingga piutang ini dikelompokkan ke dalam aktiva lancar adalah seluruh tagihan yang
penyelesaiannya lebih dari satu tahun atau siklus usaha normal perusahaan akan digolongkan sebagai investasi.
Piutang usaha digolongkan ke dalam dua kelompok, yaitu : a.
Piutang Dagang Merupakan janji lisan dari pembeli untuk membayar barang dan jasa yang dijual,
biasanya dapat ditagih di dalam waktu 30 sampai 60 hari dan merupakan ”piutang terbuka” yang berasal dari perluasan kredit jangka pendek.
Universitas Sumatera Utara
11 b.
Piutang Wesel Wesel Tagih Wesel tagih didukung oleh nota promes adalah suatu janji tertulis untuk
membayar sejumlah uang tertentu pada suatu saat tertentu di masa yang akan datang. Wesel tagih juga merupakan piutang, tetapi di dalam bentuk atau memiliki
ciri yang berbeda dengan piutang usaha. Piutang usaha umumnya diperkirakan akan tertagih dalam jangka waktu yang relatif pendek, biasanya 30 sampai 60
hari. Sedang wesel tagih biasanya digunakan untuk periode kredit lebih dari 60 hari.
Niswonger 2004 : 324 mendefinisikan ”Wesel tagih adalah jumlah yang terhutang bagi pelanggan dimana pelanggan dimaksud telat menerbitkan surat hutang formal kepada
perusahaan”. Wesel tagih dapat digolongkan atas dua jenis :
a. Wesel Tagih Berbunga
Pada wesel ini, dinyatakan berapa persen tingkat bunga dan berapa hari jangka waktu pelunasannya. Pada hari pelunasannya, pihak yang mengeluarkan wesel
harus membayar sejumlah nilai nominal ditambah dengan bunganya. b. Wesel Tagih Tanpa Bunga
Pada wesel ini dinyatakan jumlah yang harus dibayar dan jangka waktu pelunasannya, pada saat pelunasan jumlah yang harus dibayar hanya sebesar nilai
jatuh temponya.. 2.
Piutang Lain-lain Piutang ini adalah piutang yang timbul bukan dari penjualan barang atau jasa yang
dihasilkan perusahaan. Smith dan Skousen 2004 : 39 menyatakan bahwa :
Universitas Sumatera Utara
12 Piutang lain-lain timbul dari transaksi-transaksi sebagai berikut :
a. Penjualan sekuritas atau harta benda lain selain persediaannya
b. Uang muka kepada pemegang saham, para direktur, pejabat,
karyawan, dan perusahaan afiliasi. c.
Setoran kepada kreditur, perusahaan kebutuhan umum dan instalasi- instalasi yang lain.
d. Pembayaran di muka atas pembelian.
e. Setoran-setoran untuk menjamin pelaksanaan kontrak atau
pembayaran biaya f.
Tuntutan atas kerugian atau kerusakan. g.
Saham yang masih harus disetor. h.
Piutang deviden dan bunga. Dari penjelasan di atas piutang lain-lain merupakan tagihan perusahaan karena
berbagai transaksi di luar kegiatan normal perusahaan. Biasanya piutang ini didukung oleh persetujuan atau bukti-bukti yang telah disepakati bersama.
Piutang dapat digolongkan dengan menggunakan beberapa dasar sebagai berikut : 1.
Berdasarkan Jangka Waktu Berdasarkan jangka waktu piutang dapat digolongkan atas :
a. Piutang Lancar atau Piutang Jangka Pendek Current Receivable
Piutang lancar atau piutang jangka pendek meliputi suatu piutang yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu satu periode akuntansi atau kurang, terhitung sejak
tanggal neraca yang bersangkutan. Untuk neraca tanggal 31 Desember 2004 atau sebelumnya, piutang jangka pendek atau piutang lancar akan disajikan dalam
neraca sebagai elemen aktiva. Di dalam neraca ini termasuk juga bagian piutang yang sebelumnya termasuk elemen piutang jangka panjang, tetapi karena telah
berjalannya waktu telah menjadi hutang jangka pendek. b.
Piutang Jangka Panjang Piutang jangka panjang meliputi semua piutang yang akan jatuh tempo dalam
jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi sejak tanggal neraca yang
Universitas Sumatera Utara
13 bersangkutan. Untuk neraca tanggal 31 Desember 2007, maka piutang jangka
panjang yang akan jatuh tempo setelah 31 Desember 2007. Piutang jangka panjang akan disajikan di dalam neraca sebagai elemen investasi jangka panjang
atau aktiva lain-lain dengan berjalannya waktu piutang jangka panjang ini sebagian demi sebagian atau secara keseluruhan akan berubah menjadi piutang
jangka pendek. 2.
Atas dasar transaksi penyebabnya Atas dasar transaksi yang menyebabkab timbulnya piutang, piutang dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu : a. Piutang dagang atau piutang usaha
Piutang dagang atau piutang usaha trade receivable meliputi semua piutang yang timbul karena :
- Penjualan barang dagangan secara kredit.
- Penjualan produk selesai secara kredit, atau
- Penjualan jasa yang merupakan produk utama perusahaan secara kredit
b. Piutang non dagang atau piutang di luar usaha Piutang non dagang ini meliputi semua piutang yang terjadinya bukan karena
transaksi : -
Penjualan barang dagangan secara kredit -
Penjualan produk selesai secara kredit, atau -
Penjualan jasa yang merupakan produk utama perusahaan secara kredit
Universitas Sumatera Utara
14 Transaksi yang menyebabkan timbulnya piutang non dagang ini antara lain memperoleh
laba maksimum, aktifitas ini dapat berbeda antara satuan usaha dengan satuan usaha lainnya. Kedua telah terjadi pertukaran dan penyerahan.
Pengakuan atas timbulnya suatu perkiraan piutang yang berasal dari kegiatan atau aktifitas perusahaan yang pokok berarti juga menentukan adanya pendapatan perusahaan.
Pendapatan ini biasanya berasal dari kegiatan seperti penjualan produk, penyerahan jasa, atau pemberian izin kepada pihak lain untuk menggunakan sumber daya perusahaan yang
kemudian dikompensasikan ke dalam bentuk bunga, sewa atau bentuk lain dan kompensasi ini dapat dilakukan secara tunai ataupun ditangguhkan terlebih dahulu.
Kompensasi yang ditangguhkan inilah yang pada akhirnya menimbulkan perkiraan piutang. Adapun ayat jurnal untuk mengakui piutang dari penjualan barang atau jasa
yaitu : Piutang
Usaha xxx
Penjualan xxx
Dalam banyak transaksi piutang, jumlah yang akan diakui adalah harga pertukaran di antara kedua pihak. Harga pertukaran adalah jumlah yang merupakan hutang dari yang
berhutang pelanggan atau peminjam dan umumnya dibuktikan dengan beberapa jenis dokumen bisnis, sering kali berupa faktur. Menurut Kieso Weygandt 2005 : 241
”Dua faktor yang memperumit pengukuran harga pertukaran adalah 1 Ketersediaan dari potongandiscount potongan dagang atau tunai dan, 2 lamanya waktu antara penjualan
dan pembayaran tanggal jatuh tempo elemen bunga”.
Universitas Sumatera Utara
15 1.
Potongan Dagang Trade Discount Pelanggan seringkali mengutip harga-harga dari daftar atau katalog harga yang bisa
mendapat potongan dagang atau kuantitas. Potongan dagang rabat digunakan untuk menghindarkan perubahan yang sering terjadi dalam katalog, untuk mengutip harga
yang berbeda untuk pembelian kuantitas yang berbeda, atau untuk menyembunyikan harga faktur yang sebenarnya dari pesaing.
2. Potongan Tunai Potongan Penjualan
Potongan tunai ditawarkan sebagai pengurangan untuk pembayaran segera dan dinyatakan dalam bentuk persyaratan 210-
n
30 2 jika dibayarkan dalam jangka 10 hari, jumlah kotor jatuh tempo dalam 30 hari, atau 210- E.O.M 2 jika
dibayarkan dalam jangka 10 hari, jatuh tempo akhir bulan. Perusahaan tidak menggunakan potongan penjualan, biasanya tidak
menggunakan uang mereka secara bermanfaat. Sebuah perusahaan yang mendapat pengurangan 1 atas harga penjualan untuk pembayaran dalam jangka 10 hari,
dengan total pembayaran jatuh tempo dalam 30 hari, secara efektif menghasilkan 18,25 0,01: [20365], atau paling sedikit menghemat biaya tingkat bunga. Untuk
alasan ini, perusahaan biasanya mengambil potongan itu kecuali kalau uang kasnya sangat terbatas.
Metode pencatatan yang paling mudah dan umum digunakan untuk transaksi penjualan dan potongan yang bersangkutan adalah memasukkan piutang dan
penjualan pada jumlah kotor. Dalam metode ini, potongan penjualan diakui dalam perkiraan hanya bila pembayaran diterimadalam periode potongan. Potongan
Universitas Sumatera Utara
16 penjualan kemudian akan diperlihatkan dalam perhitungan rugi laba sebagai
pengurangan dari penjualan untuk mendapatkan penjualan bersih. Beberapa akuntan menyatakan bahwa potongan penjualan yang tidak diambil
mencerminkan denda yang ditambahkan pada harga yang ditetapkan untuk mendorong pembayaran secepatnya. Jadi, penjual menawarkan penjualan kredit pada
harga yang sedikit lebih tinggi dari pada penjualan tunai, dan kenaikannya dioffset dengan potongan tunai yang ditawarkan. Dengan demikian, pelanggan yang
membayar di dalam periode potongan membeli pada harga potongan, sedangkan mereka yang membayar sesudah berakhirnya periode potongan didenda karena
mereka harus membayar dalam jumlah yang melebihi harga tunai. Jika pendekatan ini yang digunakan, penjualan dan piutang dicatat pada harga bersih, dan setiap potongan
yang tidak diambil kemudian didebet ke piutang dagang dan dikredit kehilangan potongan penjualan. Ayat jurnal berikut menggambarkan perbedaan antara metode
kotor dan bersih. Metode
Kotor Metode
Bersih Penjualan Rp. 10.000, syarat 210-
n
30 Piutang dagang
10.000 Piutang dagang
9.800 Penjualan
10.000 Penjualan
9.800 Pembayaran Rp. 4.000 yang diterima dalam periode potongan
Kas 3.920
Kas 3.920
Potongan penjualan 80 Piutang dagang
3.920 Piutang
dagang 4.000
Pembayaran Rp. 6.000 diterima sesudah periode potongan
Universitas Sumatera Utara
17 Kas
6.000 Piutang
dagang 120 Piutang dagang
6.000 Kehilangan potongan penjualan 120 Kas
6.000 Piutang
dagang 6.000 Jika metode kotor yang digunakan, potongan penjualan harus dilaporkan sebagai
pengurangan atas penjualan di dalam perhitungan rugi laba. Jika metode bersih yang digunakan, kehilangan potongan penjualan harus dipandang sebagai pos pendapatan
lain. Secara teoritis, pengakuan kehilangan potongan penjualan benar karena piutang dinyatakan lebih dekat pada nilai realisasinya dan angka penjualan bersih mengukur
pendapatan yang dihasilkan dari penjualan tersebut. Akan tetapi dari segi praktis metode bersih jarang digunakan karena
memerlukan analisis dan pembukuan tambahan. Untuk satu hal metode bersih mensyaratkan ayat penyesuaian untuk mencatat kehilangan potongan penjualan pada
piutang dagang yang teleh melewati periode potongan. 3.
Tidak ada pengakuan atas elemen bunga Secara ideal, piutang harus diukur dalam pengertian nilai sekarangnya, yaitu nilai
yang didiskontokan dari kas yang akan diterima di masa depan. Bila diperkirakan penerimaan kas memerlukan periode tunggu, jumlah nominal piutang tidak senilai
dengan jumlah akhir diterima. Untuk menggambarkan, asumsikan bahwa perusahaan melakukan penjualan
kredit sebesar 1,000 dengan pembayaran jatuh tempo dalam 4 bulan. Tingkat bunga tahunan yang berlaku adalah 12 dan pembayaran dilakukan pada akhir empat bulan.
Nilai sekarang dari piutang tersebut bukan 1,000 tetapi 961.59 1,000 x 0,96154,
Universitas Sumatera Utara
18 tabel 6 -2; n=1, I = 4. Dengan perkataan lain 1,000 yang akan diterima 4 bulan
dari sekarang tidak sama dengan 1,000 yang diterima hari ini. Secara teoritis, setiap pendapatan setelah periode berjalan adalah pendapatan
bunga. Dalam praktek, akuntan telah memilih untuk mengabaikan hal ini umumnya untuk piutang dagang. Karena jumlah potongan tersebut biasanya tidak material
dalam kaitan dengan laba bersih untuk periode bersangkutan. 4.
Pencatatan Piutang Di dalam pencatatan piutang ada beberapa transaksi yang mempengaruhi
piutang yaitu : 1.
Transaksi Penjualan Kredit Transaksi ini dicatat dalam jurnal penjualan atas dasar faktur penjualan yang
dilampiri dengan surat order pengiriman. Transaksi timbulnya piutang ini dipostingkan ke dalam kartu piutang atas dasar-dasar yang telah dicatat dalam
jurnal penjualan tersebut. 2.
Transaksi Retur Penjualan Transaksi ini dicatat dalam jurnal retur penjualan atas dasar memo kredit yang
dilampiri dengan laporan penerimaan barang. Transaksi atas berkurangnya piutang ini diposting ke dalam kartu piutang atas dasar data yang telah dicatat
dalam jurnal. 3.
Transaksi Penerimaan Kas Transaksi ini dicatat dalam jurnal penerimaan kas atas dasar bukti kas masuk yang
dilampiri surat pemberitahuan dari debitur. Transaksi-transaksi yang mengurangi
Universitas Sumatera Utara
19 piutang akibat terjadinya pelunasan tersebut diposting ke dalam kartu piutang atas
dasar yang ada pada jurnal penerimaan kas. 4.
Transaksi Penghapusan Piutang Transaksi ini dicatat dalam jurnal umum atas dasar bukti memorial yang dibuat
oleh bagian kredit. Transaksi berkurangnya piutang akibat penghapusan tersebut diposting ke dalam kartu piutang atas dasar data yang ada dalam jurnal umum.
Mulyadi 2001 : 261 menyatakan bahwa di dalam pencatatan atas piutang ada empat metode yang dapat digunakan untuk mengerjakan jurnal dan posting yaitu :
1. Metode Konvensional
Dalam metode ini posting ke dalam kartu piutang dilakukan atas data-data yang telah dicatat dalam jurnal penjualan penerimaan kas, dimana faktur-faktur yang diterima
dicatat dalam jurnal penjualan diposting ke dalam buku piutang, dan penerimaan yang terjadi pada setiap harinya dicatat dalam jurnal penerimaan kas kemudian diposting
ke dalam buku pembantu piutang. 2.
Metode Posting Langsung ke dalam Kartu Piutang atau pernyataan Piutang a.
Metode Posting Harian Dalam metode ini posting ke dalam kartu piutang dilakukan dengan dua cara yaitu
1. Posting langsung ke dalam kartu piutang dengan tulisan tangan, jurnal
hanya menunjukkan jurnal total harian saja tidak rinci. Dalam metode ini, faktur penjualan yang merupakan dasar untuk pencatatan timbulnya
piutang diposting langsung setiap hari secara rinci ke dalam kartu piutang. Ada dua cara media yang digunakan dalam posting ke dalam kartu
piutang.
Universitas Sumatera Utara
20 -
Media disortir menurut abjad sebelum diposting satu persatu ke dalam kartu piutang, kemudian dibuat pita pembuktian ketelitian
posting dari kartu piutang. -
Media diposting ke dalam kartu piutang sesuai dengan urutan pada waktu diterima dari bagian penagihan.
2. Posting langsung ke dalam kartu piutang dan pernyataan piutang.
Dalam metode ini media diposting ke dalam pernyataan piutang dengan kartu piutang sebagai tembusannya atau tembusan lembar kedua berfungsi
sebagai kartu piutang. b.
Metode Periodik Dalam metode ini ada dua cara yaitu :
1. Posting Ditunda
Posting ke dalam kartu piutang dilakukan secara sekaligus setelah faktur yang ada terkumpul semua. Faktur penjualan yang diterima dari bagian
penagihan oleh bagian piutang disimpan sementara, untuk nantinya secara sekaligus diposting ke dalam kartu piutang.
2. Penagihan Bersiklus
Selama sebulan dokumen disortir dan diarsipkan menurut nama pelanggan dan pada akhir bulan dilakukan kegiatan posting terhadap dokumen
tersebut serta menghitung dan mencatat saldo kartu piutang.
3. Metode Tanpa Buku Pembantu Ledgerless Bookkeeping