47
II.4.5. Waktu Siklus Optimum Suatu Simpang
Waktu siklus adalah panjang waktu yang diperlukan dari rangkaian urutan fase sinyal lalu lintas siklus. Lama waktu siklus dari suatu sistem operasional sinyal lalu lintas dengan
waktu tetap
fixed time
mempengaruhi tundaan rata – rata dari kendaraan yang melewati
persimpangan. Dari parameter diatas dapat ditentukan besarnya waktu siklus optimum suatu simpang, dan terdapat suatu parameter lain yang digunakan untuk menentukan waktu siklus
optimum ini yaitu nilai IFR, yang merupakan perbandingan antara volume lalu lintas dalam smp dengan arus jenuh dalam smp.
Waktu siklus harus mampu melewatkan arus lalu lintas sedemikian rupa sehingga dapat meminimumkan tundaan yang terjadi. Waktu siklus yang terlalu singkat menimbulkan banyak
terjadi waktu hilang dan keterlambatan bergerak
starting delay
, sehingga pengaturan dengan lampu lalu lintas menjadi tidak efisien. Jika waktu siklus terlalu besar maka arus lalu lintas akan
dilewatkan pada sebagian waktu hijau dan tidak ada kendaraan yang tertahan digaris henti. Kendaraan yang dilewatkan pada sebagian waktu hijau berikutnya merupakan kendaraan yang
datang kemudian dengan jarak kedatangan yang panjang. Pada kondisi dimana arus lalu lintas yang ada bertambah besar sehingga terjadi antrian pada cabang simpang. Dengan demikian,
waktu siklus yang terlalu panjang juga tidak memberikan kebaikan dalam operasional sinyal lalu lintas.
Untuk itu, penentuan waktu siklus yang optimum dapat ditentukan dengan menggunakan tundaan rata
– rata yang dialami setiap kendaraan sebagai dasar penurunan rumus. Waktu siklus optimum dengan kriteria tundaan minimum dapat dihitung dengan rumus :
48
Co = 1,5 LTI + 5 2.7
1 – FR
Dimana, Co = Waktu siklus optimum detik LTI =
Total lost time
selama satu
cycle time
detik IFR = Perbandingan arus persimpangan
Perbandingan antara arus Q dengan saturation flow S Nilai waktu siklus ini dibatasi dengan batasan minimum 25 detik dan batas maksimum
sebesar 120 detik. Waktu hiaju untuk masing – masingfase ditentukan dengan rumus :
gi
=
Qi Si
Co - LTI
2.8 IFR
Dimana : Qi = Arus pada arah i smp Si = Arus jenuh pada arah i smp
II.4.6. Tundaan