Uji Normalitas Uji Multikolonieritas Uji Autokorelasi

sehingga memberikan informasi yang berguna. Statistik deskriptif ini digunakan untuk menganalisis data dengan cara menggunakan data yang sudah terkumpul namun bukan untuk membuat kesimpulan bersifat generalisasi Sugiyono, 2004 : 142. Dalam statistic deskriptif ini hanya akan dilihat nilai rata-rata, standart deviasi, varian, maksimum dan minimum variabel.

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

Agar pengujian data bersifat efisien dan bebas dari bias, makan perlu dilakukan asumsi klasik, yaitu persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda yang berbasis ordinary least square OLS. Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi-asumsi klasik agar pengujiannya tidak bersifat bias dan efisien. Pada penelitian ini, asumsi klasik yang akan digunakan adalah sebagai berikut :

3.6.2.1 Uji Normalitas

Menurut Ghozali 2006 : 110, ”uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal”. Data yang baik dan layak digunakan adalah data yang memiliki distribusi data normal. Untuk menguji apakah data berdistribusi normal akan digunakan analisis uji statistik Universitas Sumatera Utara Kolmogrov-Smirnov test K-S, dimana bila nilai signifikan 0,05 berarti data tidak normal, dan sebaliknya bila nilai signifikan 0,05 itu artinya berdistribusi normal. Juga dilakukan pengujian dengan grafik histogram dan probability plot yang terdistribusi normal.

3.6.2.2 Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen Ghozali, 2006 : 91. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Kemiripan antar variabel independen dalam satu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu variabel independen dengan variabel independen yang lainnya. Menurut Ghozali 2006 : 91, untuk mendeteksi apakah model regresi mengalami multikolonieritas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan nilai VIF Variance Inflation Factor. Kedua ukuran ini menunjukka setiap variabel independen lainnya. Tolerance Universitas Sumatera Utara mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih dan tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi VIF = 1tolerance. Batasan yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10.

3.6.2.3 Uji Autokorelasi

Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu et pada periode tertentu dengan variabel pengganggu variabel sebelumnya e t-1 . Pengujian autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson DW test. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut : 1 angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif, 2 angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, 3 angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

3.6.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

4 84 143

Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kinerja Keuangan Pada Nilai Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 73 108

Pengaruh Karakteristik Spesifik Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Real Estate Dan Properti Di Bursa Efek Indonesia

0 30 88

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Struktur Kepemilikan Terhadap Praktik Penghindaran Pajak (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun

0 8 16

PENGARUH SIZE, PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 4 26

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

0 1 35

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh ROA, ROE, Dan Leverage Terhadap Tingkat Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

PENGARUH ROA, ROE, PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010) - repository perpustakaan

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nilai Perusahaan - PENGARUH ROA, ROE, PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2

0 0 28