Return On Equity ROE Leverage

Peringkat I : Perolehan laba sangat tinggi Peringkat II : Perolehan laba tinggi Peringkat III : Perolehan laba cukup tinggi, atau rasio ROA berkisar antara 0,5 sampai dengan 1,25 Peringkat IV : Perolehan Laba Bank rendah atau cenderung mengalami kerugian ROA mengarah negatif Peringkat V : Bank mengalami kerugian yang besar ROA negatif

2.1.6.2 Return On Equity ROE

Return On Equity, yang disebut juga dengan hasil pengembalian ekuitas atau rentabilitas modal sendiri, merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini lebih dari sekedar pengukuran atas profitabilitas, rasio ini merupakan pengukuran atas efisiensi. ROE menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri untuk menghasilkan laba. Apabila ROE naik, maka hal ini menunjukkan bahwa sebuah perusahaan meningkatkan kemampuan untuk menghasilkan keuntungan tanpa memerlukan lebih banyak modal. Jadi, semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Yang berarti, posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya. Apabila ratio ini semakin rendah, ini berarti posisi pemilik perusahaan semakin Universitas Sumatera Utara lemah. Karena itu, perbandingan ROE adalah yang paling umum digunakan antara perusahaan dalam industri yang sama. Return on Equity atau yang disebut juga dengan return on net worth adalah ukuran yang paling penting untuk menemukan perusahaan yang dikelola dengan baik. Return on Equity digunakan untuk menunjukkan kemampuan manajemen dalam mengelola modal yang tersedia untuk memperoleh net income yang akan diukur melalui tingkat keuntungan yang diperoleh para investor atas penanaman modal yang dilakukan perusahaan. ROE menghitung berapa banyak rupiah keuntungan perusahaan yang dihasilkan dengan setiap rupiah ekuitas pemegang saham. Ekuitas pemegang saham didefinisikan sebagai total aktiva dikurangi total kewajiban. Jika nilai ekuitas pemegang saham turun, ROE akan naik. Dengan demikian, pembelian kembali saham-saham secara artifisial dapat meningkatkan ROE. Demikian pula dengan tingkat hutang, tingkat hutang yang tinggi secara artifisial dapat meningkatkan ROE. Jadi, semakin banyak hutang yang dimiliki perusahaan, semakin sedikit ekuitas persentase dari total asset yang dimiliki, dan semakin tinggi pula ROE.

2.1.6.3 Leverage

Leverage berasal dari penggunaan hutang untuk aset perusahaan. Rasio ini merupakan rasio total hutang terhadap total Universitas Sumatera Utara harta yang mengukur persentase total dana berasal dari kreditur Lukas Setia,1999:416. Menurut Darsono 2005:54, rasio ini menekankan pentingnya pendanaan hutang jangka panjang dengan jalan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh hutang. Rasio ini juga menyediakan informasi mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan tentang tingkat risiko tak tertagihnya hutang sehingga dapat dilihat kemampuan perusahaan dalam mengadaptasi kondisi pengurangan aktiva akibat kerugian tanpa mengurangi pembayaran bunga pada kreditor. Leverage yang terlalu tinggi bisa berdampak buruk terhadap perusahaan. Akan tetapi, tidak ada aturan yang menyebutkan seberapa banyak leverage adalah yang terlalu banyak. Tidak peduli apapun penggunaannya, leverage bisa menjadi alat yang ampuh apabila digunakan secara bertanggung jawab. Investor dan perusahaan menggunakan leverage untuk memperluas, melindungi dan berspekulasi tetapi penggunaan leverage yang terlalu agresif dapat dengan mudah membawa mereka pada kebangkrutan. Jadi, semakin tinggi leverage, kemungkinan besar perusahaan akan mengalami pelanggaran terhadap kontrak hutang. Hal ini akan membuat manajer berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi dibandingkan laba di masa depan, supaya laba yang dilaporkan lebih tinggi maka manajer harus mengurangi biaya-biaya, dan tidak menutup Universitas Sumatera Utara kemungkinan bahwa salah satunya ialah biaya tanggung jawab sosial. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa rasio ini digunakan untuk mengukur total kewajiban atau hutang terhadap aset. Jadi, semakin banyak dana yang berasal dari kreditor daripada dana yang berasal dari pemegang saham, maka semakin tinggi pula leverage. Akan tetapi, keadaan perusahaan akan lebih baik jika leverage semakin rendah. Sehingga, nilai rasio yang tinggi menunjukkan peningkatan dari resiko pada kreditor berupa ketidakmampuan perusahaan membayar semua kewajibannya.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang dapat mendukung penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2.1 Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Judul Penelitian Peneliti Variabel Hasil Penelitian 1. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial Social Disclosure dalam Laporan Keuangan Tahunan Anggita Zoraya Marpaung 2009 Struktur kepemilikan, leverage, profitabilitas, umur Hanya Leverage yang berpengaruh positif terhadap CSR Disclosure, sementara struktur Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

4 84 143

Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kinerja Keuangan Pada Nilai Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 73 108

Pengaruh Karakteristik Spesifik Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Real Estate Dan Properti Di Bursa Efek Indonesia

0 30 88

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Struktur Kepemilikan Terhadap Praktik Penghindaran Pajak (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun

0 8 16

PENGARUH SIZE, PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 4 26

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

0 1 35

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh ROA, ROE, Dan Leverage Terhadap Tingkat Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

PENGARUH ROA, ROE, PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010) - repository perpustakaan

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nilai Perusahaan - PENGARUH ROA, ROE, PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2

0 0 28