Sumber Data Perlindungan Hukum Terhadap Varietas Tanaman Di Sumatera Utara

5 Peraturan Pemerintah RI No.14 Tahun 2004 Tentang Syarat dan Tata Cara Pengalihan Perlindungan Varietas Tanaman dan Penggunaan Varietas Yang Di Lindungi Oleh Pemerintah: 6 Peraturan Menteri Pertanian No.01PertSR.12022006 Tentang Syarat Penamaan Dan Tata Cara Pendaftaran Varietas Tanaman 7 Peraturan Menteri Pertanian No.39PermentanOT.14082006 Tentang Produksi Sertifikasi dan Peredaran Benih Bina b. Bahan hukum sekunder terutama adalah buku teks karena buku teks berisi mengenai prinsip-prinsip dasar ilmu hukum dan pandangan- pandangan klasik para sarjana yang mempunyai klasifikasi tinggi. 46 Bahan hukum sekunder: yaitu semua publikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen-dokumen resmi, yang terdiri atas: 1 Buku-buku literatur atau bacaan yang menjelaskan mengenai Perlindungan hukum terhadap varietas tanaman. 2 Hasil-hasil penelitian tentang Perlindungan terhadap varietas tanaman. 3 Pendapat ahli yang berkompeten dengan penelitian peneliti. 4 Tulisan dari para ahli yang berkaitan dengan Perlindungan hukum terhadap varietas tanaman. 46 Petter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta: Praditya Paramitha, 2005, hal 141. c. Bahan hukum tersier, yaitu bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan tambahan terhadap bahan hukum primer dan sekunder yang terdapat dalam penelitian yaitu: 47 1 Kamus Bahasa Indonesia 2 Kamus Ilmiah Populer 3 Surat Kabar 4 Internet, makalah-makalah yang berkaitan dengan objek penelitian Disamping data kepustakaan sebagai data utama diatas penulis juga mengambil data primer yaitu wawancara langsung dengan beberapa narasumber, tetapi wawancara diatas dimaksudkan hanya sebagai data pendukung saja, bukan data utama supporting data.

4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Studi Kepustakaan library research. Alat yang dipakai untuk mengumpulkan data adalah studi dokumen. Studi kepustakaan dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder melalui pengkajian terhadap peraturan perundang-undangan, literatur- literatur, tulisan-tulisan para pakar hukum, bahan kuliah yang berkaitan dengan penelitian ini. 48 Alat Pengumpulan data mana yang akan 47 Soerjono Soekanto dan Sri Mulyadi, Op Cit, hal 55 48 Riduan, Metode Teknik Menyusun Tesis, Bandung: Bina Cipta, 2004, hal 97. dipergunakan di dalam suatu penelitian hukum, senantiasa tergantung pada ruang lingkup dan tujuan penelitian yang dilakukan. 49 b. Wawancara Disamping studi kepustakaan, penelitian ini juga didukung oleh wawancara secara langsung dimaksudkan untuk mendukung data dokumennya saja yang bertujuan untuk menjamin ketepatan dan keabsahan hasil wawancara. Wawancara dilakukan dengan Narasumber yang memiliki kompetensi keilmuan dan otoritas yang sesuai, atau Informan 50 yang dijadikan sebagai Narasumber informasi pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu: 1 Kepala Balai Pengawasan Sertifikasi Benih BPSB Dinas Pertanian SUMUT Ir. Sugeng Prasetyo. 2 Pemulia benih dari PPKS Penelitian Kelapa Sawit sebanyak 3 Orang DR. A.RazakPurba,MS; Sujadi SP, MP; Heri.A.S, SP 3 Pemulia dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP Sumatera Utara sebanyak 2 Orang Ir. Sorta Simatupang, MS, Ir. Palmarum Nainggolan, MS. 49 Soejono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Universitas Indonesia Press 1984, hal.66 50 Burhan Ashshofa, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, hal 91.