42 karyawan, menunjukkan semakin tinggi semangat kerja karyawan. Sebaliknya,
semakin rendah skor skala semangat kerja yang diperoleh karyawan menunjukkan semakin rendah semangat kerja karyawan.
C. Populasi dan Samplel Penelitian
Populasi merupakan kumpulan atau keseluruhan subjek penelitian Azwar, 2004. Menurut Hadi 2000, populasi dibatasi sebagian sejumlah subjek atau individu yang
paling sedikit memiliki satu sifat yang sama. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang dimiliki dan harus memiliki paling sedikit satu sifat yang sama Hadi,
2000. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan tidak memberi kesempatan
yang sama kepada seluruh anggota populasi serta menetapkan tujuan tertentu pada sampelnya Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan kantor pusat PT.
Perkebunan X yang berjumlah 42 orang.
D. Metode Pengambilan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala. Skala adalah suatu prosedur pengambilan data yang merupakan suatu alat ukur aspek
afektif yang merupakan konstruk atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu Azwar, 2004.
Menurut Azwar 2004 karakteristik dari skala psikologi yaitu: a Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang
hendak diukur melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan; b Dikarenakan atribut psikologis diungkap secara tidak langsung
lewat indikator-indikator perilaku sedangkan indikator perilaku diterjemahkan dalam
Universitas Sumatera Utara
43 bentuk aitem-aitem, maka skala psikologi selalu banyak berisi aitem-aitem; c
Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban benar atau salah. Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh-sungguh.
Hanya saja jawaban yang berbeda dinterpretasikan secara berbeda pula. Hadi 2000 mengemukakan bahwa skala psikologis mendasarkan diri pada
laporan–laporan pribadi self report. Selain itu skala psikologis memiliki kelebihan
dengan asumsi sebagai berikut:
i. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya. ii. Apa yang dikatakan oleh subjek tentang kepada peneliti adalah benar dan
dapat dipercaya. iii. Interpretasi subjek tentang pernyataan–pernyataan yang diajukan sama
dengan apa yang dimaksud oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan penskalaan model Likert. Penskalaan ini merupakan
model penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respons sebagai dasar penentuan nilai sikap Azwar, 2004. Ada dua skala yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu skala employee engagement dan skala semangat kerja
1. Skala Employee Engagement
Skala Employee engagement diukur dengan menggunakan skala yang dibuat
berdasarkan dimensi employee engagement oleh Macey, Schneider, Barbera, Young 2009 yaitu:
1 Employee engagement sebagai energi psikis; Karyawan merasakan pengalaman puncak peak experience dengan
berada di dalam pekerjaan dan arus yang terdapat di dalam pekerjaan tersebut. Employee engagement merupakan keseriusan ketika terlarut
dalam pekerjaan immersion, perjuangan dalam pekerjaan striving,
Universitas Sumatera Utara
44 penyerapan absorption, fokus focus dan juga keterlibatan
involvement. 2 Employee engagement sebagai energi tingkah laku:
Bagaimana employee engagement terlihat oleh orang lain. Employee engagement terlihat oleh orang lain dalam bentuk tingkah laku yang
berupa hasil. Tingkah laku yang terlihat dalam pekerjaan berupa: i. Karyawan akan berfikir dan bekerja secara proaktif, akan
mengantisipasi kesempatan untuk mengambil tindakan dan akan mengambil tindakan dengan cara yang sesuai dengan
tujuan organisasi. ii. Karyawan yang engaged tidak terikat pada “job description”,
mereka fokus pada tujuan dan mencoba untuk mencapai secara konsisten mengenai kesuksesan organisasi.
iii. Karyawan secara aktif mencari jalan untuk dapat memperluas kemampuan yang dimiliki dengan jalan yang sesuai dengan
visi dan misi perusahaan. iv. Karyawan pantang menyerah walau dihadapkan dengan
rintangan atau situasi yang membingungkan. Setiap tahap-tahap di atas akan diuraikan ke dalam sejumlah pernyataan
favorabel dan unfavorabel, dimana subjek diberikan empat alternatif pilihan yaitu Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju
STS. Untuk aitem yang favorabel, pilihan SS akan mendapatkan skor empat, pilihan S akan mendapatkan skor tiga, pilihan TS akan mendapatkan skor dua,
dan pilihan STS akan mendapatkan skor satu. Sedangkan untuk aitem yang unfavorabel pilihan SS akan mendapatkan skor satu, pilihan S mendapatkan skor
Universitas Sumatera Utara
45 dua, pilihan TS akan mendapatkan skor tiga, dan pilihan STS akan mendapatkan
skor empat. Skor total yang diperoleh pada skala employee engagement
menggambarkan tingkat engagement pada karyawan yang dibagi atas 3 kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Kategori ini selanjutnya akan dikelompokkan
untuk melihat tipe karyawan berdasarkan tingkat engagement seperti yang dikelompokkan oleh Gallup 2004 yaitu: Engaged, Not Engaged dan Actively
Disengaged
Tabel 3.3 Blue Print Distribusi Aitem-aitem Employee Engagement Dimensi
Indikator perilaku Fav Unfav
Total Jumlah
1. Employee engagement sebagai energi psikis;
Mendukung tujuan
dan nilai-nilai
organisasi Memiliki rasa bangga terhadap organisasi
Keinginan untuk melangkah jauh bersama organisasi
Niat yang kuat untuk bertahan dengan organisasi
Merasa kesulitan dalam memisahkan diri dengan pekerjaan.
10 5
15
2. Employee engagement sebagai energi tingkah
laku: Bekerja secara antusias
Mengambil tindakan dengan cara yang sesuai dengan tujuan organisasi.
Bekerja tidak
terikat pada
“job description”
Aktif mencari jalan untuk dapat memperluas kemampuan yang dimiliki
Karyawan pantang menyerah walau dihadapkan dengan rintangan atau situasi
yang membingungkan. 10 5
15
Jumlah 30
Universitas Sumatera Utara
46
Tabel 3.4 Rincian Skor dari Pilihan Respon pada Skala Employee engagement Pilihan Respon
Skor Aitem Unfavourable Skor Aitem Favourable
Sangat Setuju SS 1
4 Setuju S
2 3
Tidak Setuju TS 3
2 Sangat Tidak Setuju STS
4 1
d. Skala Semangat Kerja
Skala semangat kerja disusun berdasarkan 3 aspek yang dikemukakan oleh Anoraga Suyati 1995 yaitu: Kerjasama, Disiplin Kerja dan
Kegairahan Kerja. Setiap aspek akan diuraikan ke dalam sejumlah pernyataan favorabel dan
unfavorabel, dimana subjek diberikan empat alternatif pilihan yaitu Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS.
Untuk aitem yang favorabel, pilihan SS akan mendapatkan skor empat, pilihan S akan mendapatkan skor tiga, pilihan TS akan mendapatkan skor dua,
dan pilihan STS akan mendapatkan skor satu. Sedangkan untuk aitem yang unfavorabel pilihan SS akan mendapatkan skor satu, pilihan S mendapatkan
skor dua, pilihan TS akan mendapatkan skor tiga, dan pilihan STS akan mendapatkan skor empat. Skor skala ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
skor jawaban maka seseorang memiliki semangat kerja yang tinggi. Dan sebaliknya, semakin rendah skor jawabannya maka seseorang memiliki
semangat kerja yang rendah.
Universitas Sumatera Utara
47
Tabel 3.5 Blue Print Distribusi Aitem dalam Skala Semangat Kerja
No Aspek
Indikator Perilaku Fav Unfav Total
1 Kerjasama
Karyawan memiliki kesediaan untuk bekerjasama dengan
karyawan lain Karyawan mau membantu
karyawan lain dalam bekerja 4
4 8
2 Disiplin
Karyawan mematuhi aturan jam kerja yang dibuat perusahaan
Karyawan mematuhi aturan penggunaan fasilitas perusahaan
4 5
9
3 Kegairahan
Karyawan bekerja dengan giat dan antusias
Karyawan tidak mudah lelah dan tetap fokus dalam bekerja
4 4
8
Jumlah
12 12
25
Tabel 3.6 Rincian Skor dari Pilihan Respon pada Skala Semangat Kerja
Pilihan Respon Skor Aitem
Unfavourable Skor Aitem
Favourable
Sangat Setuju SS 1
4 Setuju S
2 3
Tidak Setuju TS 3
2 Sangat Tidak Setuju STS
4 1
Universitas Sumatera Utara
48
E. VALIDITAS, RELIABILITAS DAN UJI DAYA BEDA AITEM