3.3.2.2. Variabel Penelitian
Analisa yang dilakukan mencakup analisa kadar C dan kadar N untuk mengetahui CN rasio substrat; total solid TS; volatile solid VS; volatile fatty acid VFA;
chemical oxygen demand COD; dan derajat keasaman pH. Skema fase I ditunjukkan
pada Gambar 5.
Gambar 5. Tahap Fermentasi semi-aerob composting
3.3.2.3. Analisa Laboratorium
Dengan mengacu pada metode APHA 1998 meliputi : 1. Pengukuran pH
Sampel organik dalam bejana yang telah diencerkan dengan air 1 : 1 w : v diaduk selama ± 5 menit dan ditentukan nilai pH dengan menggunakan pH meter.
2. Analisa Padatan Total TS. Mula-mula disiapkan cawan pengabuan bersih dan telah dikeringkan dalam oven pada
suhu 105 C selama satu jam. Pada cawan tersebut dimasukkan 25 – 30 gram sampel,
kemudian ditimbang W
1
. Cawannya sendiri ditimbang sebagai W . Sampel di dalam
cawan diuapkan di dalam oven pada suhu 105 C selama satu jam atau sampai
bobotnya tetap. Selanjutnya didinginkan di dalam desikator dan ditimbang W
2
. Padatan Total =
1 2
W W
W W
− −
x 100 ............................................ 9 3. Analisa Padatan Menguap VS.
Sampel di dalam cawan yang telah dikeringkan selanjutnya diabukan di dalam tanur pada suhu 550
C selama 200 menit atau sampai semua padatan menjadi abu yang berwarna putih. Selanjutnya, abu di dalam cawan didinginkan di dalam desikator
sampai suhu mencapai suhu ruang dan selanjutnya ditimbang sebagai W
3
. VS =
3 1
3 2
W W
W W
− −
x 100 ........................................................... 10 4. Analisa COD.
Sampel sebanyak 5 ml yang telah diencerkan dengan air suling dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan 10 ml K
2
Cr
2
O
7
0,025 N dan 10 ml H
2
SO
4
pekat. Setelah campuran dingin dititrasi dengan larutan FeNH
4 2
SO
4
0,025 N dengan indikator ferroin. Titrasi dihentikan setelah terjadi perubahan dari biru kehijauan menjadi
merah anggur. Volume FeNH
4 2
SO
4
0,025 N yang digunakan untuk titrasi dicatat a. Dengan prosedur yang sama dilakukan terhadap blanko air suling. Volume
FeNH
4 2
SO
4
0,025 N yang digunakan dicatat b. COD mgL =
sampel ml
a b
8000 025
, ×
× −
x Faktor Pengenceran ................ 11
5. Analisa VFA Sampel sebanyak 5 ml ditambah dengan 1 ml H
2
SO
4
15, kemudian disentrifuse dengan menggunakan alat sentrifugasi selama 10 menit. Kemudian dimasukkan 2 ml
supernatan yang terbentuk de dalam labu destilasi. Supernatan tersebut didestilasi hingga membentuk destilat sebanyak 50 ml pada gelas erlenmeyer. Hasil destilat ini
segera dititrasi dengan NaOH 0,1 N dengan menggunakan indikator phenolphthalein. VFA mgL = ml NaOH x N x 62 x 1005 ........................................... 12
keterangan : N : Normalitas NaOH.
3.3.3. Penelitian Skala Laboratorium Fase II 3.3.3.1.Fermentasi Anaerobik Sistem Batch