Analisa Kelayakan Ekonomi Penelitian Skala Semi-Kontinyu 1. Fermentasi anaerob pada bioreaktor 300 L

dilakukan setiap hari selama ± 30 menit. Dari hasil perlakuan dapat ditunjukkan pengaruh laju pengumpanan terhadap parameter proses dan efisiensinya. 3.3.4.4. Rancangan Percobaan Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan percobaan acak lengkap RAL faktorial dengan dengan dua faktor, yaitu jenis substrat bagase tebu, limbah nanas atau campuran dan rasio CN 25, 30 dan 35 dengan masing-masing dengan dua ulangan. Model linier yang digunakan untuk rancangan ini adalah : ijk ij j i ijk Y ε αβ β α µ + + + + = .............................. 13 keterangan : ijk Y = nilai pengamatan pada faktor A taraf ke-i faktor B taraf ke-j dan kelompok ke-k µ = efek rata-rata yang sebenarnya i α = efek sebenarnya dari taraf ke-i faktor A jenis substrat j β = efek sebenarnya dari taraf ke-j faktor B rasio CN ij αβ = pengaruh interaksi dari faktor A dan faktor B ijk ε = pengaruh acak yang menyebar normal. Uji statistik ANOVA dilakukan dan dilanjutkan dengan uji Duncan jika terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan.

3.3.4.5. Analisa Kelayakan Ekonomi

Analisis kelayakan ekonomis terhadap produksi biogas dilakukan dengan membandingkan biaya yang dikeluarkan selama proses perancangan hingga dihasilkan biogas, dengan harga bahan bakar lainnya. Hal ini dilakukan dengan didasarkan banyaknya produksi gas yang dihasilkan, dikonversi dengan harga beberapa jenis BBM. Analisis kelayakan finansial terhadap produksi biogas dilakukan dengan menggunakan metode analisis biaya manfaat, yang merupakan alat untuk menyusun kebijakan oleh para pengambil keputusan, sehingga dapat memilih berbagai alternatif kebijakan yang saling bersaing. Metode ini juga merupakan metode ekonomi kesejahteraan modern, yang bertujuan untuk memperbaiki efisiensi alokasi sumberdaya yang ekonomis. Ini didasarkan pada nilai ekonomi masyarakat dengan tolok ukur nilai moneter yang dibatasi pada hal-hal yang diperjualbelikan secara nyata. Metode ini memiliki beberapa skenario yang akan dianalisis, yaitu : 1. Pendugaan nilai bersih sekarang Net Present Value: adalah jumlah nilai sekarang dari manfaat bersih. Kriteria keputusan yang lebih baik adalah nilai NPV yang positif, dan alternatif yang mem punyai nilai NPV yang tinggi Kusumastanto, 2000. Secara matematis NPV dapat dituliskan sebagai berikut : ∑ = + − = n i i i i r C B NPV 1 1 2. Penggunaan rasio manfaat dan biaya Benefit Cost-Ratio : nilainya dihitung dengan mengalikan jumlah satuan dengan harganya, dan apabila produk atau jasa tersebut tdak dapat dipasarkan maka digunakan metode pendekatan untuk menyatakan nilai moneternya Kusumastanto, 2000. Benefit Cost-Ratio adalah jumlah nilai sekarang dari manfaat dan biaya. Kriteria alternatif yang layak ialah BCR 1. Secara matematis BCR dapat ditulis sebagai berikut : ∑ = + − = n i i r C B BCR 1 1 3. Menurut Reksohadiprodjo 1999, analisa kerugian- keuntungan secara sosial atau Present Value PV secara matematis dituliskan sebagai : ∑ = + − + − = n i i i i r SC SB PV 1 1 1 4. Internal Rate of Return IRR menunjukkan tingkat pengembalian modal yang digunakan dalam pembiayaan suatu teknologi . Kelayakan teknologi dilaksanakan apabila IRR discount rate. 5. Pay Back Period PBP adalah waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian seluruh modal yang diinvestasikan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.

Penelitian Sistem Batch. Percobaan pendahuluan berupa composting yang merupakan proses dekomposisi bahan dengan perlakuan semi-aerob dilakukan sebelum penelitian skala 20 L dalam sistem batch dan skala 300 L dengan sistem semi-kontinyu. Tujuan utama dari perlakuan ini adalah agar bahan terdegradasi dengan cepat sehingga mendapatkan substrat yang mampu mempercepat proses produksi biogas. Dari percobaan pendahuluan diperoleh beberapa hasil diantaranya karakteristik bahan substrat yang terdiri dari bagase tebu, kulit nanas serta campuran bagase tebu dan kulit nanas dengan perlakuan semi-aerob. Penelitian dengan sistem batch bertujuan untuk mengetahui pengaruh parameter proses terhadap laju produksi biogas, total produksi biogas dari masing-masing perlakuan serta persentase efisiensi penurunan bahan pencemar organik dalam bagase tebu dan kulit nanas. Sedang penelitian dengan sistem semi-kontinyu ditujukan untuk mengetahui pengaruh laju pengumpanan terhadap kondisi optimal produksi biogas.

4.1.1. Karakteristik Bahan Baku Substrat

Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini yaitu limbah.bagase tebu dan limbah nanas. Analisis awal bahan meliputi parameter kadar abu, CN, pH, temperatur, total solid TS, volatile solid VS dan volatile fatty acid VFA. Analisis kadar air dilakukan untuk mengetahui jumlah air yang terkandung dalam bahan baku. Kadar air sangat mempengaruhi dekomposisi bahan organik . Mikroorganisme dapat bekerja dengan baik, bila kadar airnya berkisar antara 40 – 60. Kadar air yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pengurangan jumlah udara yang bersirkulasi, sehingga menciptakan kondisi anaerob. Sedangkan kadar air yang terlalu rendah dapat menyebabkan mikroorganisme tidak berkembang atau mati, sehingga proses dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme tidak optimal. Hasil analisa menunjukkan kadar air bagase tebu sebesar 44,76 dan limbah nanas sebesar 93,63. Price dan Cheremisinoff 1981 menyatakan bahwa peningkatan kadar air substrat dari 36 menjadi 99 dapat meningkatkan produksi biogas sampai 67, namun kadar air yang terlalu tinggi dapat menghambat aktivitas bakteri metanogenik. Hal ini disebabkan