Kerangka Pemikiran Operasional Risiko Harga Cabai Merah Keriting dan Cabai Merah Besar di Indonesia

34  1,  2,...  m = Koefisien orde m yang diestimasikan  1,  2,...  r = Koefisien order r yang diestimasikan h t-r = Suku Garch varians pada periode sebelumnya ARCH dan GARCH memiliki beberapa jenis. Masing- masing jenis ARCH dan GARCH memiliki karakteristik masing-masing dengan penggunaan yang berbeda-beda. Jenis-jenis ARCH GARCH dapat dilihat pada Lampiran 4.

3.1.7 Value at Risk VaR

Value at Risk VaR merupakan ringkasan peluang kerugian maksimum selama horizon waktu tertentu dengan selang kepercayaan tertentu Jorion, 2002. Secara matematis VaR dapat didefinisikan sebagai berikut : VAR = σ t+1 x √b x Z x W dengan : VAR = Besarnya risiko b = Periode investasi Z = Titik kritik dalam table Z dengan alfa 5 W = Besarnya biaya investasi σ t+1 = Volatility yang akan datang dimana σ t = √h t

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Cabai merah besar termasuk komoditi hortikultura penting di Indonesia. Cabai merah besar memiliki luas lahan yang paling besar dibandingkan dengan tanaman hortikultura lainnya. Selain itu komoditi ini memiliki berbagai macam khasiat dan zat gizi serta tidak bisa dilepaskan dari aneka masakan nusantara yang sangat beragam. Walaupun memiliki jumlah permintaan yang terus meningkat dari tahun ke tahun namun jika ditinjau dari sisi harga, komoditi ini sangat fluktuatif. Harga yang fluktuatif tersebut digambarkan oleh data harga di Pasar Induk Kramat Jati yang hampir selalu mengalami perubahan di setiap harinya. Harga yang fluktuatif ini sangat tergantung pada kondisi permintaan dan penawaran yang ada di pasar. Kondisi permintaan yang berubah-ubah umumnya dipengaruhi oleh adanya 35 momen-momen tertentu seperti hari besar keagamaan sedangkan penawaran dipengaruhi oleh keadaan cuaca dan hama penyakit yang mempengaruhi proses budidaya. Harga yang sangat fluktuatif ini tentu saja menyebabkan cabai merah besar merupakan komoditi yang berisiko terhadap harga di pasaran termasuk pada Pasar Induk Kramat Jati. Kondisi cabai merah besar sebagai komoditi yang berisiko dari segi harga merupakan hal yang tidak menguntungkan bagi petani. Oleh karena itu, diperlukan manajemen yang baik agar kerugian yang ditimbulkan tidak terlalu besar. Untuk itu diperlukan adanya pengukuran risiko harga cabai merah besar ini melalui penghitungan deviasi standar perubahan harga dalam jangka waktu tertentu, yang menentukan seberapa cepat data berubah dengan keacakannya yang kemudian lebih dikenal dengan istilah volatilitas. Pengukuran tingkat risiko ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode peramalan time series ARCH-GARCH. Metode ARCH-GARCH ini sangat berhubungan dengan pengukuran tingkat risiko Value at RiskVaR. Berdasarkan hal tersebut maka kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat dari diagram berikut 36 Gambar 6. Kerangka Pemikiran Operasional Fluktuasi Harga dan Pasokan Cabai Besar Risiko Harga Cabai Besar Penerimaan Petani Alternatif Strategi yang Tepat Dalam Mengatasi Risiko Harga Cabai Besar Pasar Induk Kramat Jati 37 IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai risiko harga komoditi cabai merah besar dan cabai merah keriting dan cabai merah besar dilakukan melalui pengambilan data di Pasar Induk Kramat Jati yang beralamat di jalan raya Bogor KM 17 Jakarta Timur. Lokasi penelitian ini dipilih karena Pasar Induk Kramat Jati merupakan pasar komoditi hortikultura terbesar di Indonesia yang menjadi patokan penentuan harga komoditi di daerah-daerah di Indonesia. Selain itu, harga komoditi di Pasar Induk Kramat Jati merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan oleh Departemen Pertanian RI dalam penentuan kebijakan. Penelitian dilakukan selama lima bulan yaitu dari bulan Februari 2009 – Juni 2009.

4.2 Data dan Sumber Data