b. Perkembangan perangkat lunak komputer. c. Perkembangan perangkat matematik untuk analisis data dan
penyusunan model. d. Ketersediaan dana untuk penelitian dan pengembangan cara-cara baru.
e. Kompleksnya sistem yang dianalisis. f. timbulnya kesalahan dalam peramalan dan prakiraan.
Model hujan-aliran sederhana yang sampai saat ini masih digunakan baik di Indonesia maupun negara lain adalah metode Rasional yang pertama kali
dikenalkan oleh Kuichling pada tahun 1889 Chow, 1964 dalam Sobriyah, 2003:24. Metode ini berupa rumus empirik yang menghubungkan antara debit
banjir maksimum dengan koefisien aliran, intensitas hujan, luas DAS dan hanya berlaku untuk DAS kecil.
9. Waktu Konsentrasi
Waktu konsentrasi Time of Concentration – Tc adalah waktu perjalanan yang diperlukan oleh air dari tempat yang paling jauh hulu DAS sampai ke titik
pengamatan aliran air outlet. Hal ini terjadi ketika tanah sepanjang kedua titik tersebut telah jenuh dan semua cekungan bumi lainnya telah terisi oleh air hujan.
Diasumsikan bahwa bila lama waktu hujan sama dengan Tc berarti seluruh bagian DAS tersebut telah ikut berperan untuk terjadinya aliran air debit yang sampai
ke titik pengamatan Subarkah, 1987, Vissman 1977, dalam Suripin 2004:82. Lama waktu konsentrasi sangat tergantung pada sifat-sifat DAS seperti
jarak yang harus ditempuh oleh air hujan, kemiringan dan lain-lain. Pada DAS yang kecil, lama waktu pengaliran dari tempat terjauh bisa menyamai durasi
hujan. Sedangkan pada DAS yang besar, seringkali air hujan yang jatuh pada tempat terjauh bisa datang terlambat atau lebih lambat dari durasi hujan.
Menghitung waktu konsentrasi t
c
dari DAS yang diinginkan dapat dikerjakan dengan menggunakan salah satu rumus empiris t
c
yang dikemukakan oleh Kirpich Subarkah, 1987 dalam Suripin 2004:82 sebagai berikut:
385 77
06628
, ,
S L
, c
t =
............................................ 2.8
Dengan: t
c
= waktu konsentrasi jam L = panjang jarak dari tempat terjauh di daerah catchment
sampai tempat pengamatan yang diukur menurut jalannya sungai Km
S = Kemiringan antara elevasi maksimum dengan elevasi minimum.
Kemiringan antara elevesi maksimum dan minimum dapat dicari dengan menggunakan rumus, cara Horton dalam Mamok, 2000:20
................................................................... 2.9
Dengan, ∆H = perbedaan elevasi antara maksimum dan elevasi minimum.
The Soil Conservation Service SCS USDA, 1975 dalam Wanielista,1990:213 mengemukakan sebuah grafik untuk menentukan
kecepatan rata-rata dalam estimasi lama perjalanan travel time untuk aliran dalam lahan overlandflow. Grafik tersebut memerlukan masukan tata guna lahan
dan kemiringan lahan untuk estimasi lama perjalanan aliran di lahan, seperti terlihat pada Gambar 2.12
Sumber Wanielista,1990:213
Gambar 2.12 Grafik Kecepatan Rata-rata Aliran di Lahan
10. Metode Rasional