Kalibrasi Model Landasan Teori

I shu i = debit aliran sungai di hulu pertemuan sungai pada waktu ke-i, I b i = debit pengambilan bendung pada waktu ke-i. Rumus-rumus yang digunakan sama dengan penelusuran banjir cara Muskingum-Cunge pada suatu penggal sungai. Debit aliran dihitung berdasarkan rumus Manning: ..................................................................... 2.33 Dengan, Q = debit aliran m 3 det , A b = luas tampang basah m 2 , n = koefisien Manning, R = radius hidraulik m , S = kemiringan permukaan tanah dasar sungai.

14. Kalibrasi Model

Model yang dikembangkan untuk perkiraan debit banjir DAS besar disusun untuk mensimulasikan proses aliran permukaan yang ada di alam. Keluaran model diharapkan mampu mendekati kejadian banjir yang sebenarnya, namun demikian, model hampir tidak mungkin dapat mensimulasikan proses di alam dengan tepat. Oleh karena itu akan selalu ada penyimpangan antara hasil keluaran model dan pengamatan di lapangan. Untuk mengetahui ketepatan perkiraan tersebut dilakukan kalibrasi model Fleming, 1975:237 sebagai ditunjukkan pada Gambar 2.24. 2 1 3 2 b S R n 1 A Q = Gambar 2.24. Kalibrasi Model Suatu proses kalibrasi yang menghasilkan keluaran simulasi yang persis sama dengan catatan hasil pengamatan tentunya tidak mungkin akan tercapai. Permasalahan yang biasa timbul dalam proses kalibrasi adalah tingkat kesesuaian antara keluaran model dengan hasil pengamatan. Tingkat kesesuaian ini ditinjau dari kesalahan yang terjadi dan disarankan sekecil mungkin tanpa menyebutkan suatu nilai Fleming, 1975; HEC-1,1990. Ruh-Ming Li 1974 menyebutkan bahwa kesalahan 12 masih dianggap baik, sehingga dapat diterima.Tri Budi Utama 1995 menganggap bahwa hasil model konservasi sumberdaya air yang dikembangkan cukup baik jika kesalahan untuk debit musim kemarau 10 dan musim hujan 25. Sofyan dkk., 1995 menetapkan bahwa kesalahan hidrograf banjir hasil simulasi sebesar 10-20 masih dapat diterima. Nijssen, B., dkk. 1997 : 724 dalam running modelnya pada Sungai Columbia menggunakan batasan kesalahan untuk debit rerata tahunan sebesar 0-20,2. Input data Sistem fisik Model Terukur Hitungan Kesalahan Patokan Kesalahan Penyesuaian Parameter Hasil Tidak Ya Tingkat kesesuaian yang perlu dilihat pada model yang berorientasi pada banjir adalah sebagai berikut : ∆Q p = x100 Q Q Q pp ps pp - ............................................................ 2.34 ∆V = X100 V V V P S P - ............................................................... 2.35 Dengan, ∆Q p = beda debit puncak antara pengamatan dan simulasi m 3 det , ∆V = beda volume aliran antara pengamatan dan simulas m 3 , Q pp = debit puncak pengamatan m 3 det , Q ps = debit puncak simulasi m 3 det , V p = volume aliran pengamatan m 3 , V s = volume aliran simulasi m 3 . Persentase perbedaan tersebut sebetulnya belum dapat memberikan gambaran tentang baik dan kurang baiknya hasil simulasi. Sebagai contoh perbedaan debit puncak untuk keadaan seperti Tabel 2.3. Tabel 2.3. Kesalahan Q c 10 untuk Kondisi yang Berbeda No Q c Simulasi Q c Pengamatan ∆ Q c 1. 900 m 3 det 1000 m 3 det 100 m 3 det = 10 2. 9 m 3 det 10 m 3 det 1 m 3 det = 10 Dua keadaan di atas mempunyai persentase yang sama besar 10, namun dalam masalah pemecahan banjir perbedaan sebesar 1 m 3 det akan menimbulkan konsekuensi yang lebih kecil dibandingkan 100 m 3 det, namun demikian karena belum ada ketentuan yang lebih baik maka kriteria di atas akan tetap digunakan.

15. Konsep Konservasi