Dasar Radio Frekuensi SISTEM RADIO 433 MHZ DAN APLIKASI TELEMETRI

BAB II SISTEM RADIO 433 MHZ DAN APLIKASI TELEMETRI

2.1 Dasar Radio Frekuensi

Gelombang didefinisikan sebagai getaran atau gangguan yang merambat. Elektromagnetik adalah gejala listrik yang diakibatkan oleh gerak mekanik magnet. Magnet adalah benda yang dapat menghasilkan gaya tarik atau gaya tolak terhadap benda lain yang mungkin juga bersifat magnet [1]. Radio frekuensi merupakan gelombang elektromagnetik yang perambatannya diruang angkasa dan sebagai dasar untuk banyak sistem komunikasi yang berbeda. Dikarenakan karekteristik bervariasi mereka, gelombang radio dari frekuensi yang berbeda- beda digunakan tidak hanya untuk broadcasting tetapi juga pada perangkat tanpa kabel, transmisi telepon, televisi, radar, sistem navigasi, dan bentuk lain dari komunikasi yang mirip seperti sistem telemetri. Spektrum elektromagnetik adalah rentang semua radiasi elektromagnetik. Spektrum elektromagnetik dapat dijelaskan dalam panjang gelombang, frekuensi, atau tenaga per foton. Bagian spektrum elektromagnetik banyak di kenali oleh manusia adalah cahaya, yang merupakan bagian spektrum elektromagnetik yang terlihat oleh mata. Cahaya berada pada kira-kira frekuensi 7.5 x 10 14 Hz dan 3.8 x 10 14 Hz, atau kira-kira panjang gelombang 400 nm violetbiru sampai 800 nm merah. Faraday menyatakan bahwa perubahan medan magnetik menyebabkan muatan listrik mengalir dalam loop kawat atau sebanding dengan bangkitnya medan listrik. Maxwell mengusulkan proses kebalikan bahwa suatu perubahan medan listrik akan membangkitkan medan magnetik. Inti dari teori Maxwell mengenai gelombang elektromagnetik adalah [2]: 1. Perubahan medan listrik dapat menghasilkan medan magnet. 2. Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik. Cepat rambat gelombang elektromagnetik c tergantung dari permitivitas ε dan permeabilitas µ zat. Gelombang dikarakteristikkan oleh panjang gelombang dan frekuensi. Panjang gelombang λ memiliki hubungan dengan frekuensi ƒ dan kecepatan ν yang ditunjukkan pada Persamaan 2.1. � = � � 2.1 Dimana : λ = panjang gelombang m c = cepat rambat cahaya ms ƒ = frekuensi Hz Kecepatan bergantung pada medium. Frekuensi adalah besaran yang lebih mendasar dan tidak bergantung pada medium. Medium rambat adalah hampa udara free space dengan kecepatan rambatan c = 3 x 10 8 ms. Spektrum frekuensi radio adalah sumber daya alam yang dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas serta dapat meningkatkan kualitas masyarakat suatu bangsa. Spektrum frekuensi gelombang elektromagnetik dapat ditunjukkan pada Tabel 2.1 [2]. Tabel 2.1 Spektrum Frekuensi Gelombang Elektromagnetik. Nama Band Singkatan Band ITU Frekuensi f Panjang Gelombang λ Extremely Low Frequency ELF 1 3-30 Hz 100.000 km - 10.000 km Super Low Frequency SLF 2 30-300 Hz 10.000 km-1000 km Ultra Low Frequency ULF 3 300 – 3000 Hz 1000 km – 100 km Very Low Frequency VLF 4 3 – 30 KHz 100 km – 10 km Low Frequency LF 5 30 – 300 KHz 10 km – 1 km Medium Frequency MF 6 300 – 3000 KHz 1 km – 100 m High Frequency HF 7 3 – 30 MHz 100 m – 10 m Very High Frequency VHF 8 30 – 300 MHz 10 m – 1 m Ultra High Frequency UHF 9 300 – 3000 MHz 1 m – 100 mm Super High Frequency SHF 10 3 – 30 GHz 100 mm – 10 mm Extremely High Frequency EHF 11 30 – 300 GHz 10 mm – 1 mm Pada umumnya sebuah sistem komunikasi radio memiliki dua komponen utama, yaitu sebuah transmitter, dan sebuah receiver. Perangkat transmitter membangkitkan sinyal listrik yang berosilasi pada sebuah frekuensi radio yang disebut sebagai frekuensi carrier. Amplitudo, frekuensi, atau phasa dari frekuensi carrier akan dimodulasi dengan informasi yang dikirimkan. Sinyal modulasi amplitudo AM dari frekuensi carrier menghasilkan penambahan dua sidebands dari modulasi tersebut. Modulasi frekuensi FM dan modulasi phasa PM menghasilkan pasangan sidebands untuk setiap modulasi. Ini menghasilkan variasi kompleks yang muncul sebagai pembicaraan atau suara lain di siaran radio, perubahan cahaya dan kegelapan dalam siaran televisi, dan data telemetri dalam sistem telemetri.

2.2 Propagasi Gelombang Radio