Hasil Pegujian dan Analisis Koneksi Hasil Rekontruksi

4.8 Hasil Pegujian dan Analisis Koneksi

Capture Data dengan Penyisipan Bit 1010 Pengujian Data dengan penyisipan bit 1010 yang dikirimkan oleh perangkat telemetri merupakan data yang diperoleh dari proses pengubahan citra gambar asli RGB diubah menjadi file byte array dan setiap byte array tersebut dijadikan satu buah paket data yang terdiri dari 8 buah bit biner. Pada pengiriman data ini ditentukan jumlah data yang dikirimkan berdasarkan ukuran rata-rata byte sebuah gambar yaitu sebesar 500 kb yaitu berarti 500.000 byte. Penyisipan bit 1010 digunakan untuk mempermudah menganalisa setiap 100 paket data yang dikirimkan dan melakukan 2 x pengiriman untuk lebih mudah menganalisa dari setiap data yang diterima. Pengambilan data ini juga menjadi pembanding ukuran byte dengan algoritma yang menggunakan pengiriman data berdasarkan jumlah pixel . Pada Radio1 memiliki jarak 50 m, Radio2 memiliki jarak 100 m, dan Radio3 memiliki jarak 200 m. Gambar 4.8 Grafik Pengujian Capture Data dengan penyisipan bit 1010 Untuk membantu menghitung jumlah data yang diterima maka diperlukan program tambahan yang dibuat dengan menggunakan fungsi length yang ada di MATLAB. Perhitungan manual akan membutuhkan waktu yang cukup lama dan kemungkinan terjadi kesalahan dalam proses perhitungan sangat memungkinkan. Grafik pengujian capture data dengan penyisipan bit 1010 menunujukkan bahwa persen loss rata-rata yang diterima pada jarak 50 m sebesar 1.65, pada jarak 100 m sebesar 1.89, pada jarak 200 m sebesar 2.17 dari 500 kb data yang dikirimkan. Hal ini menunjukkan selisih sebesar 0.24 antara jarak 50m dan 100m, dan pada jarak 100 m dan 200 m memiliki selisih sebesar 0.28. Sedangkan perbedaan antara waktu terbesar 80s dan terkecil 35s pada jarak 50 m memiliki selisih sebesar 0.1, pada jarak 100 m memiliki selisih sebesar 0.5, dan pada jarak 200 m memiliki selisih sebesar 0.37. Data tabel pengujian ditunjukkan pada Lampiran D.

4.9 Hasil Rekontruksi

Data Raw Grayscale Data gambar yang diterima tidak hanya digunakan sebagai data anlisa kesalahan pengiriman data dan menentukan jumlah atau ukuran setiap data gambar yang diterima baik dalam bentuk file ekstension hex maupun txt. Pada sub bab ini ditunjukkan hasil rekontruksi data raw grayscale yang berasal dari data desimal grayscale yang setiap datanya mewakili data setiap pixel gambar dengan menggunakan fungsi math to gray yang ada di MATLAB. Data gambar yang berupa deret atau matriks 1xN disusun kembali menjadi matriks 480x480 kemudian diubah lagi menjadi data grayscale yang akan dijadikan gambar. Data gambar asli yang memiliki pixel 480x640 yang menandakan matriks 480x640 sangat sulit disusun ulang ketika kita hanya memiliki data berupa deret, oleh karena itu penulis membatasi data yang di rekontruksi ulang sebesar 480x480 pixel. Adapun langka-langkah, algoritma dan sintaks program dapat dilihat pada Lampiran B sedangkan hasil rekontruksi data raw grayscale gambar dapat dilihat pada Gambar 4.9. Data gambar diambil dari data radio dengan jarak yang dekat dan diperlukan waktu yang cukup lama untuk melakukan pengambilan data tersebut. Gambar 4.9 Gambar rekontruksi raw grayscale Peak Signal to Noise Ratio PSNR adalah perbandingan antara nilai maksimum dari sinyal yang diukur dengan besarnya derau yang berpengaruh pada sinyal tersebut. PSNR digunakan untuk untuk mengetahui perbandingan kualitas gambar asli dengan gambar hasil rekontruksi. Pengujian menunjukkan bahwa nilai PSNR antara gambar rekontruksi raw grayscale terhadap gambar grayscale asli sebesar 28.06 dan RGB sebesar 19.71 dB, sedangkan PSNR antara gambar grayscale terhadap gambar asli RGB sebesar 61.97 dB. Nilai PSNR dibawah 30 dB mengindikasikan kualitas yang rendah dan 40 dB berkualitas tinggi.

4.10 Hasil Pengambilan Gambar Dengan Format Berbeda