IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Populasi Bakteri Penambat N
2
Populasi Azotobacter pada perakaran tebu transgenik IPB 1 menunjukkan jumlah populasi tertinggi pada perakaran IPB1-51 sebesar 87,8 x 10
4
CFUgram tanah Tabel Lampiran 1. Tidak ditemukan Azotobacter pada perakaran tebu
transgenik IPB 1-1. Berdasarkan Gambar 4 jumlah populasi Azotobacter pada perakaran tebu transgenik yang berada di bawah jumlah populasi Azotobacter
pada perakaran tebu isogenik yaitu IPB 1-1, 1-21,1-34, 1-37, 1-40, 1-46, 1-56, 1- 59, 1-62, sedangkan yang lain berada di atas isogeniknya.
Gambar 4. Populasi Azotobacter pada perakaran tebu transgenik IPB 1 dan tebu isogenik PS 851
Menurut Sutedjo et al. 1991 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan Azotobacter
salah satunya adalah konsentrasi elemen-elemen mineral tertentu terutama fosfat. Perakaran IPB 1-1 tidak terdapat populasi Azotobacter mungkin
dapat terjadi akibat adanya antagonistik dari bakteri lain ataupun kurangnya aerasi pada perakaran yang memiliki tekstur dominan liat karena Azotobacter
merupakan bakteri aerobik. Menurut Lewis et al. 1991 pertumbuhan Pseudomonas
fluoresens dapat menghambat pertumbuhan Azotobacter. Populasi Pseudomonas
sp. pada perakaran IPB 1-1 cukup tinggi yaitu 10 x 10
4
CFUgram
batas isogenik
tanah Tabel Lampiran 1. Isolat sampel tanah tebu transgenik IPB 1-1 juga ditemukan bakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri lain Tabel
Lampiran 2.
Gambar 5. Populasi Azospirillum pada perakaran tebu transgenik IPB 1 dan tebu isogenik PS 851
Populasi Azospirillum tertinggi pada perakaran IPB 1-7 sebesar 74,5 x 10
3
sel gram tanah Tabel Lampiran 1 dan yang terendah pada perakaran IPB 1-34 dan 1-46 sebesar 2 x 10
3
sel gram tanah Tabel Lampiran 1. Gambar 5 menunjukkan bahwa jumlah populasi Azospirillum pada perakaran IPB 1-7 lebih
tinggi daripada populasi pada perakaran tebu isogenik, sedangkan jumlah Azospirillum
pada perakaran IPB 1-59 sama dengan PS 851 yaitu sebesar 54 x 10
3
selgram tanah Tabel Lampiran 1. Selain kedua klon tebu transgenik yang disebutkan tadi, seluruh perakaran pada klon tebu transgenik populasi
Azospirillum berada dibawah PS 851. Gambar 5 menunjukkan bahwa terdapat
beberapa klon dengan jumlah populasi yang cukup rendah dibandingkan dengan tebu PS 851 yaitu IPB 1-1, 1-21, 1-36, 1-37, 1-40, 1-46. Perbedaan jumlah
populasi tersebut mungkin disebabkan berbedanya jumlah bahan organik pada setiap lahan percobaan. Ketersediaan sumber energi C-organik di lingkungan
rizosfer merupakan faktor utama yang menentukan banyaknya N
2
yang ditambat dan memacu perkembangan mikrob penambat N
2
Alexander, 1961. Persaingan dengan mikrob lain yang menggunakan sumber energi yang sama juga dapat
batas isogenik
mempengaruhi pertumbuhan mikrob penambat N
2
. Jumlah Azospirillum pada tanah-tanah normal berkisar antara 10-1000 selgram tanah Syarifudin, 2002.
4.2. Populasi Pseudomonas sp.