Gambar 2.5 Diagram kontelasi modulasi 16-QAM Pengubah bit ke simbol berfungsi memetakan runtun bit informasi menjadi
simbol QAM. Runtun bit informasi dibagi menurut banyak bit dalam satu simbol dan diubah ke bentuk paralel kemudian dirutekan menjadi bit ganjil dan bit genap. Pada
umumnya, keluaran pengubah bit-ke-simbol akan dipetakan ke bentuk kode Gray Gray Code terlebih dulu sebelum dipetakan ke analog. Dengan dipetakan ke kode
Gray, antar simbol terdekat pada diagram konstelasi hanya akan berbeda satu bit. Hal ini akan membantu mengurangi error di penerima dan untuk mempermudah dalam
desain perangkat keras. Jika misalnya di penerima terjadi satu kesalahan pembacaan simbol maka hanya
akan ada satu bit yang salah karena jarak antar simbol terdekat hanya berbeda satu bit [4].
2.6 Filter Digital Finite Impuls Respons FIR
Filter adalah sebuah sistem atau jaringan yang secara selektif merubah karakteristik bentuk gelombang, frekuensi, fase dan amplitudo dari sebuah sinyal.
Secara umum tujuan dari pemfilteran adalah untuk meningkatkan kualitas dari sebuah sinyal sebagai contoh untuk menghilangkan atau mengurangi noise, mendapatkan
informasi yang dibawa oleh sinyal atau untuk memisahkan dua atau lebih sinyal yang sebelumnya dikombinasikan, dimana sinyal tersebut dikombinasikan dengan tujuan
mengefisiensikan pemakaian saluran komunikasi yang ada.
Universitas Sumatera Utara
Filter digital adalah sebuah implementasi algoritma matematik ke dalam perangkat keras danatau perangkat lunak yang beroperasi pada sebuah sinyal input
digital untuk menghasilkan sebuah output sinyal digital agar tujuan pemfilteran tercapai. Filter digital memainkan peranan yang sangat penting dalam pemrosesan
sinyal digital. Diagram blok filter digital dapat dilihat pada Gambar 2.7 [5]. Berdasarkan diagram blok tersebut secara garis besar filter digital dapat dibagi
menjadi dua yaitu filter digital dengan tanggapan impuls berhingga FIR dan filter digital dengan tanggapan impuls tak berhingga IIR [5].
1
W
2
W
1 −
L
W
∑
∑ ∑
1 −
Z
Yn output
xn input
Xn-1 Xn-2
Xn-L+1
W
1 −
Z
1 −
Z
Gambar 2.7 Blok Diagram Dari Bentuk Langsung Filter Digital FIR
Filter digital FIR dapat dituliskan dengan persamaan [5]: �� = ∑
ℎ��� − �
�−1 �=0
2.12 �� = ∑
ℎ��
−1 �−1
�=0
2.13 Dimana : hk, k = 0,1,….,N-1 adalah respons impuls atau koefisien dari filter
Hz adalah fungsi alih dari filter
Universitas Sumatera Utara
N adalah panjang dari filter yang merupakan jumlah dari koefisien filter.
Persamaan 2.12 adalah persamaan selisih untuk FIR, ini adalah persamaan dalam domain waktu dan menyatakan filter FIR dalam bentuk tidak rekursif yaitu
output pada suatu saat, yn merupakan sebuah fungsi yang hanya bergantung pada input yang sebelumnya dan input yang sekarang, xn. jika filter FIR dinyatakan
dengan persamaan 2.12 maka filter tersebut akan selalu stabil. Persamaan 2.13 merupakan fungsi alih dari filter, persamaan ini digunakan untuk maenganalisa
tanggapan frekuensi dari filter. Realisasi struktur untuk filter FIR adalah penggambaran fungsi alih filter ke
dalam bentuk blok diagram. Struktur yang sering dipakai adalah struktur transversal yang diperoleh dan digambarkan pada Gambar 2.8 [5].
1 −
Z
yn input
1 −
Z
1 −
Z
x x
x x
+
-
w
1
w
2
w
1 −
N
w
eq
y
xn en
Gambar 2.8 Struktur Tranversal Filter FIR
Universitas Sumatera Utara
z
-1
melambangkan penundaan sebesar satu satuan waktu pencuplikan. Pada implementasi ke dalam program kotak dengan label z
-1
dapat direalisasikan dengan shift register atau lokasi memori pada sebuah RAM. Pada Gambar 2.8 terlihat
struktur transversal filter FIR.
2.7 Fading Rayleigh