Perhitungan Panjang Filter berdasarkan Metode Windowing

2.3 SNR Signal To Noise Ratio

SNR merupakan perbandingan antara daya sinyal yang diinginkan terhadap daya noise yang diterima pada suatu titik pengukuran. SNR ini merupakan sebuah parameter untuk menunjukkan tingkat kualitas sinyal pada jalur koneksi. Makin besar nilai SNR, makin tinggi kualitas jalur tersebut. Artinya, makin besar pula kemungkinan jalur itu dipakai untuk lalu lintas komunikasi data dan sinyal dalam kecepatan tinggi. Biasanya SNR diukur pada sisi penerima, karena nantinya digunakan untuk memproses sinyal yang diterima dan menghilangkan derau yang tidah diinginkan. Secara matematis, SNR dinyatakan dalam satuan decibel dB. Adapun persamaannya adalah sebagai berikut [2] : ��� �� = 10 log 10 � � � � � � 2.1 Dimana P s =Power Signal Watt P n =Power Noise Watt.

2.4 Perhitungan Panjang Filter berdasarkan Metode Windowing

Ada beberapa pilihan motode dalam merancang filter digital. Salah satu nya metode windowing. Ide dasar metode windowing adalah untuk memperoleh respon frekuensi ideal filter dan menghitung respon impulse nya. Masalah nya respon impulse suatu filter panjang nya tidak hingga infinite, berlawanan dengan filter yang kita inginkan. Untuk mengatasinya dilakukan pemotongan respon impulse, namun ternyata mengakibatkan ripple berlebihan pada passband dan stopband attenuation yang buruk. Guna memperbaiki respon Universitas Sumatera Utara filter maka diterapkan teknik windowing. Bila dimisalkan wn adalah fungsi window dan h d n adalah respon impulse dari filter ideal, maka respon impulse dari filter yang sebenarnya akan dirumuskan sebagai [13] : hn = h d n wn 2.2 Ada beberapa fungsi window yang tersedia. Masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda dalam domain waktu dan domain frekuensi, yaitu: 1. Rectangular window. Ini adalah fungsi windowing paling sederhana tetapi memberikan performasi terburuk dari sisi stopband attenuation. Fungsi ini didefenisikan sebagai : wn = 1, 0 ≤ n ≤ M-1 0, lainnya 2.3 2. Hanning Window 2.4 3. Hamming Window 2.5 4. Blackman Window 2.6 Universitas Sumatera Utara Penentuan panjang filter dilakukan dengan menggunakan suatu pendekatan nilai transittionband width yang besarnya berbeda-beda untuk tiap window. Pendekatan nya dapat di tujukkan pada Tabel 2.1 [13] berikut. No Window Transittionband width Δω 1 Rectangular 4 � � 2 Hanning 8 � � 3 Hamming 8 � � 4 Blackman 12 � � Tabel 2.1 Transittionband width Dari tabel 2.1 di atas, dapat dilakukan pendekatan panjang filter untuk setiap window [13]. a. Rectangular Window 2.7 � = 4 � �� b. Hanning Window 2.8 � = 8 � �� c. Hamming Window 2.9 � = 8 � �� d. Blackman Window 2.10 � = 12 � �� dimana Δω = | ω s - ω p |, ω s= 2π fstop fsamp , ω p = 2π fpass fsamp 2.11 Universitas Sumatera Utara �� : transitionband width Keterangan : ω p : frekuensi passband rad ω s : frekuensi stopband rad M : Panjang filter Secara teoritis semakin pendek transitionband width maka dikatakan filter tersebut semakin bagus. Jika dalam domain frekuensi fungsinya terbatas non periodik maka fungsi tersebut dalam domain waktu adalah tak terbatas periodic, begitu juga sebaliknya. Karena filter sifatnya adalah terbatas dalam domain frekuensi hanya melewatkan frekuensi tertentu fungsi sistem tersebut dalam domain waktu adalah tak terbatas, padahal kita menginginkan suatu filter yang panjang nya terbatas finite. Karena itu kita “membatasi” panjang filter dalam domain waktu dengan metode windowing. Efek dari pembatasan jumlah koefisien pada domain waktu itu adalah filter yang panjang nya tidak terbatas dalam domain frekuensi. Suatu fenomena yang disebut fenomena Gibbs berkaitan dengan ripple dan panjang filter. Fenomena Gibbs menunjukkan bahwa semakin panjang jumlah koefisien atau panjang filter maka ripple akan semakin berkurang [14].

2.5 Konsep Modulasi