3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-
Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 5 ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa “Setiap orang mempunyai hak atas lingkungan hidup yang
baik dan sehat dan setiap orang berkewajiban memelihara lingkungan hidup dan mencegah serta menanggulangi kerusakan dan pencemaran”. Berdasarkan
undang-undang di atas, industri kecil pun seperti industri tahu mempunyai kewajiban untuk berupaya agar masalah pencemaran ini dapat ditanggulangi atau
sekurang-kurangnya ditekan serendah mungkin Dhahiyat dan Partoatmodjo, 1991.
Kurangnya pengetahuan, kesadaran akan pentingnya menjaga kualitas lingkungan, dan keterbatasan biaya dalam pembuatan pengolahan limbah menjadi
faktor yang mendorong para pengrajin tahu untuk membuang limbah produksinya secara langsung. Apabila hal ini terus menerus dibiarkan, maka akan berdampak
pada penurunan kualitas lingkungan terutama kualitas air yang dapat membahayakan masyarakat pengguna air yang tercemar.
1.2. Rumusan Masalah
Industri tahu menghasilkan produk berupa tahu dan limbah tahu berupa ampas tahu dan limbah cair tahu. Apabila dibandingkan dengan produksi tempe
yang sama-sama menggunakan kedelai sebagai bahan baku utamanya, industri tahu menghasilkan limbah yang lebih banyak dan lebih berbahaya daripada
limbah yang dihasilkan dari produksi tempe berdasarkan kandungan bahan kimia yang ada.
Limbah yang dihasilkan dari produksi tahu dibuang langsung oleh para pengrajin tahu ke sungai tanpa diolah terlebih dahulu. Hal ini dapat menyebabkan
4 penurunan kualitas lingkungan terutama penurunan kualitas air sungai maupun
badan-badan air lainnya. Penurunan kualitas ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat pengguna air sungai yang telah tercemar tersebut.
Dampak negatif yang dirasakan masyarakat tersebut diantaranya penurunan kualitas kesehatan masyarakat pengguna air yang tercemar, peningkatan biaya
kesehatan akibat masyarakat mengonsumsi air yang tidak bersih, bau yang tidak sedap, biaya pengolahan air, dan biaya lainnya. Dampak negatif lainnya dari
limbah tahu adalah pencemaran terhadap daerah hilir yang berdampak pada penurunan produktivitas lahan pertanian akibat kandungan asam yang tinggi dari
limbah cair tahu yang dapat mengurangi tingkat kesuburan lahan pertanian. Masih sedikit pengrajin tahu yang melakukan pengolahan limbah misalnya
saja dengan menggunakan pengolahan limbah menjadi biogas. Hal ini dikarenakan masyarakat masih belum mengetahui manfaat yang didapat dari
mengolah limbah menggunakan pengolahan limbah menjadi biogas, tata cara pembangunan pengolahan limbah cair tahu menjadi biogas, biaya pembangunan
yang tidak sedikit, dan masalah minimnya tingkat kesadaran mereka akan pentingnya menjaga kualitas lingkungan. Akibat alasan tersebut pengrajin merasa
sulit untuk melakukan pengolahan limbah, namun di sisi lain masyarakat yang merasakan dampak dari pembuangan limbah produksi tahu tersebut harus
menanggung biaya-biaya yang seharusnya tidak mereka keluarkan. Biaya-biaya yang timbul akibat dampak negatif dari pembuangan limbah yang dilakukan oleh
pelaku produksi tetapi ditanggung oleh masyarakat yang terkena dampak dari proses produksi tersebut disebut dengan biaya eksternal. Untuk menekan biaya-
biaya eksternal yang ditanggung oleh masyarakat maka biaya eksternal akan
5 diinternalisasikan ke dalam struktur biaya produksi industri tahu yang akan
meningkatkan biaya produksi karena telah memasukkan biaya-biaya sosial atau biaya lingkungan yang sebelumnya ditanggung oleh masyarakat yang menerima
dampak negatif dari pembuangan limbah tersebut. Berdasarkan penjabaran rumusan masalah di atas maka dapat diuraikan
pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1.
Bagaimana profil industri tahu jika ditinjau dari aspek proses pembuatan tahu, jenis, dan karakteristik limbah yang dihasilkan, dampak dari limbah
yang dihasilkan bagi lingkungan, dan teknologi pengolahan limbah yang diterapkan
2. Berapa besar estimasi biaya total dari proses produksi tahu sebelum dan
sesudah adanya internalisasi biaya eksternal 3.
Berapa besar estimasi total biaya eksternal yang muncul akibat dampak dari pencemaran limbah tahu dan nilai ekonomi manfaat internalisasi biaya
eksternal pengolahan limbah tahu 4.
Berapa besar estimasi nilai kesediaan Willingness to Pay pengrajin tahu untuk membayar iuran pengolahan limbah tahu menjadi biogas
1.3. Tujuan