Deskripsi Profil industri Tahu Estimasi Biaya Produksi Tahu Sebelum dan Sesudah Internalisasi Biaya Eksternal

39 Biaya produksi yang dihitung merupakan biaya produksi rata-rata yang didapat dari beberapa pengrajin berdasarkan skala usaha tertentu. Skala usaha dilihat berdasarkan jumlah kedelai yang digunakan untuk memproduksi tahu.

4.4.3. Estimasi Biaya Eksternal sebagai Dampak Pembuangan Limbah Industri Tahu

Biaya eksternal yang diestimasi dalam penelitian ini yaitu biaya eksternal yang muncul akibat pembuangan limbah cair tahu diantaranya biaya kesehatan, biaya kerugian akibat penurunan produktivitas pertanian, dan biaya untuk perbaikan kesuburan lahan dengan cara penambahan jenis pupuk tertentu yaitu pupuk dolomit. Biaya kesehatan dihitung dengan pendekatan: Total Biaya Kesehatan = C x n Dimana: C = biaya pengobatan ke puskesmas per polides Rporang n = masyarakat yang tinggal di sekitar sungai yang tercemar orang Metode perhitungan biaya eksternal seperti kerugian petani akibat penurunan produktivitas pertanian dalam hal ini padi dan biaya perbaikan kualitas lahan adalah metode change in productivity approach atau perubahan produktivitas dan replacement cost untuk melihat perubahan pendapatan akibat dampak dari pencemaran limbah tahu. Rumus yang digunakan yaitu: ΔI = I 1 – I 2 Dimana: ΔI = selisih pendapatan sebelum dan sesudah pencemaran Rp I 1 = pendapatan sebelum pencemaran Rp I 2 = pendapatan setelah pencemaran Rp 40 Biaya perbaikan kualitas lahan dapat diestimasi dengan menggunakan rumus: Biaya perbaikan kualitas lahan = L x Pp x Qp Dimana: L = Luas lahan yang terkena limbah ha Pp = Harga pupuk Rp Qp = Jumlah pupuk kg

4.4.4. Estimasi Total Nilai Ekonomi Manfaat Internalisasi Biaya Eksternal

Nilai ekonomi yang didapat dari adanya internalisasi biaya eksternal berupa nilai penghematan bahan bakar seperti elpiji dan kayu bakar akibat adanya energi alternatif yang dihasilkan dari pengolahan limbah cair tahu yaitu biogas, penerimaan tambahan dari penjualan keripik ampas tahu dari hasil pengolahan limbah padat tahu, penerimaan tambahan dari penjualan ampas tahu untuk digunakan sebagai pakan ternak, dan penerimaan tambahan dari penjualan cacing yang hidup di selokan tempat pembuangan limbah cair untuk pakan lele dumbo. Metode yang digunakan untuk menghitung nilai penghematan bahan bakar adalah metode perubahan pendapatan, dengan pendekatan : ΔI = I 1 – I 2 Dimana: ΔI = jumlah elpiji yang dihemat Rp I 1 = jumlah elpiji yang digunakan sebelum menggunakan biogas Rp I 2 = jumlah elpiji yang digunakan setelah menggunakan biogas Rp Penerimaan tambahan dari penjualan ampas tahu untuk pakan ternak dan untuk bahan baku keripik ampas tahu dilakukan dengan metode biaya produksi dengan mencari keuntungan tambahan dari penjualan produk tersebut. Nilai