40 Biaya perbaikan kualitas lahan dapat diestimasi dengan menggunakan rumus:
Biaya perbaikan kualitas lahan = L x Pp x Qp Dimana:
L = Luas lahan yang terkena limbah ha
Pp = Harga pupuk Rp
Qp = Jumlah pupuk kg
4.4.4. Estimasi Total Nilai Ekonomi Manfaat Internalisasi Biaya Eksternal
Nilai ekonomi yang didapat dari adanya internalisasi biaya eksternal berupa nilai penghematan bahan bakar seperti elpiji dan kayu bakar akibat adanya
energi alternatif yang dihasilkan dari pengolahan limbah cair tahu yaitu biogas, penerimaan tambahan dari penjualan keripik ampas tahu dari hasil pengolahan
limbah padat tahu, penerimaan tambahan dari penjualan ampas tahu untuk digunakan sebagai pakan ternak, dan penerimaan tambahan dari penjualan cacing
yang hidup di selokan tempat pembuangan limbah cair untuk pakan lele dumbo. Metode yang digunakan untuk menghitung nilai penghematan bahan bakar adalah
metode perubahan pendapatan, dengan pendekatan : ΔI = I
1
– I
2
Dimana: ΔI = jumlah elpiji yang dihemat Rp
I
1
= jumlah elpiji yang digunakan sebelum menggunakan biogas Rp
I
2
= jumlah elpiji yang digunakan setelah menggunakan biogas Rp Penerimaan tambahan dari penjualan ampas tahu untuk pakan ternak dan
untuk bahan baku keripik ampas tahu dilakukan dengan metode biaya produksi dengan mencari keuntungan tambahan dari penjualan produk tersebut. Nilai
41 tambah cacing rambut dihitung dengan menggunakan metode harga pasar dengan
melihat harga pasar dari cacing rambut tersebut apabila dijual untuk pakan lele dumbo dengan dengan rumus:
R = n x p x q Dimana:
R = penerimaan cacing rambut
n = jumlah cacing rambut yang diambil
p = harga cacing rambut di pasar
q = jumlah cacing yang diambil
4.4.5. Estimasi Nilai WTP Pengrajin Tahu untuk Membayar Iuran Pengolahan Limbah Tahu
Nilai WTP pengrajin tahu diestimasi dengan menggunakan metode Contingent Valuation Method.
Estimasi nilai WTP ini dilakukan pada pengrajin tahu yang masih belum mengolah limbah cair yang mereka hasilkan. Prosedur
metode CVM yang dilakukan meliputi 1.
Membuat pasar hipotetik Pasar hipotetik yang dibentuk berdasarkan atas dampak negatif yang
dirasakan akibat pembuangan limbah cair secara langsung oleh pengrajin tahu ke sungai dan selokan. Dalam upaya untuk mengurangi dampak
negatif limbah cair tahu pemerintah berencana untuk membangun pengolahan limbah cair menjadi biogas. Selain itu biogas yang diproduksi
dari pengolahan limbah ini juga dapat memberikan manfaat berupa energi alternatif yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan
rumah tangga seperti minyak tanah atau kayu bakar. Oleh karena itu diperlukan partisipasi dari para pengrajin tahu dalam upaya pengurangan
42 dampak negatif dari limbah cair tersebut dengan cara membayar iuran
perawatan pengolahan limbah menjadi biogas. Responden yang menjadi objek dalam mengukur WTP ini yaitu para pengrajin tahu yang belum
melakukan pengolahan limbah cair. Selanjutnya, pasar hipotetik yang dibentuk adalah sebagai berikut :
Pasar Hipotetik
Pemerintah berencana untuk membangun suatu pengolahan limbah yaitu pengolahan limbah menjadi biogas. Bahan baku biogas ini adalah limbah cair
tahu yang dihasilkan dari proses produksi tahu. Pembangunan instalasi pengolahan limbah menjadi biogas sangat bermanfaat untuk lingkungan karena
dapat mengurangi jumlah limbah cair yang dibuang ke sungai serta dapat menghasilkan bahan bakar alternatif berupa gas yang dihasilkan dari
pengolahan limbah tersebut. Gas tersebut dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti elpiji dan dapat menghemat penggunaan kayu bakar dalam proses
produksi. Oleh karena itu pemerintah sangat membutuhkan partisipasi dari masyarakat sekitar untuk pembangunan pengolahan limbah cair menjadi biogas
2. Mendapatkan penawaran besaran WTP
Dalam memperkirakan nilai awalan WTP terlebih dahulu dilakukan survey terhadap besarnya iuran biogas pada pengrajin yang sudah melakukan
pembayaran iuran perawatan pengolahan limbah menjadi biogas yang sudah dilakukan di beberapa tempat. Kemudian setelah nilai WTP pertama
didapat, ditawarkan nilai yang lebih besar dari nilai yang diberikan sebelumnya. Nilai WTP didapat setelah proses tawar menawar selesai.
3. Memperkirakan nilai rata-rata WTP
Dugaan rataan WTP dihitung dengan rumus : EWTP =
∑ .
43 Dimana:
EWTP = dugaan nilai rataan WTP Rp Wi
= batas bawah WTP pada kelas ke-i Pfi
= frekuensi relatif kelas ke-i n
= jumlah responden i
= sampel 1, 2, 3, …, n 4.
Menjumlahkan data TWTP =
∑ P
Dimana: TWTP = total WTP
WTPi = WTP individu sampel ke-i ni
= jumlah sampel ke-i yang bersedia membayar sebesar WTP N
= jumlah sampel P
= jumlah populasi
V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1.