merupakan  senyawa  polifenol  yang  merupakan  satu  golongan  fenol  alam  yang terbesar  dan  bersifat  polar  sehingga  mudah  larut  dalam  pelarut  polar  seperti  air,
etanol,  metanol,  butanol,  aseton,  dan  sebagainya  Markham  1988.    Pengujian terhadap waktu onset akibat pemberian ekstrak hati batang pisang pada penelitian
ini  dapat  disimpulkan    kurang  memuaskan  karena  waktu  onset  yang  dibutuhkan ikan  hingga  pingsan  cukup  lama.  Menurut  Gunn  2001,  anestesi  yang  ideal
adalah  anestesi  yang  mampu  memingsankan  ikan  kurang  dari  tiga  menit. Lamanya  waktu  yang  dibutuhkan  ekstrak  hati  batang  pisang  untuk  memberikan
pengaruh terhadap aktivitas ikan uji diduga karena konsentrasi uji yang diberikan belum  cukup  untuk  mempengaruhi  keseimbangan  fungsi  saraf  dan  jaringan  otak
ikan uji.
4.2.3 Tingkat kelulusan hidup survival rate ikan
Pengujian  terhadap  tingkat  kelulusan  hidup  atau  survival  rate  SR  pada penelitian  ini  dilakukan  dengan  tujuan  untuk  mengetahui  efektivitas  dari
penggunaan  ekstrak  hati  hati  batang  pisang  sebagai  bahan  anestesi  dan mengetahui  konsentrasi  optimum  yang  sebaiknya  digunakan  pada  proses
imotilisasi  ikan  untuk  kemudian  diterapkan  pada  sistem  transportasi  ikan. Pengujian  terhadap  tingkat  kelulusan  hidup  juga  penting  dilakukan  untuk
mengetahui  konsentrasi  uji  mana  yang  menyebabkan  tingginya  kematian  pada ikan uji. Pengujian terhadap nilai SR dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6 Grafik tingkat kelulusan hidup ikan bawal air tawar pada waktu anestesi
Gambar  6  menunjukkan  bahwa  pembedaan  pemberian  ekstrak  hati  hati batang pisang tunas, muda dan tua setelah perbedaan konsentrasi ekstrak hati hati
batang  dengan  melihat  tingkat  kelulusan  hidup  ikan  bawal  air  tawar    setelah diberikan  anestesi.  Berdasarkan  gambar  3  dapat  dilihat  kandungan  ekstrak  hati
batang  pisang  tua  dengan  konsentrasi  15    didapatkan  tingkat  kelulusan  ikan sebesar  26,67.  Konsentrasi  5    di  hati  batang  tunas  dan  muda  didapatkan
kelulusan  hidup  ikan  sebesar  93,33  .  Pada  konsentrasi  10    pada  hati  batang tunas  dan  muda  didapatkan  kelulusan  hidup  ikan  sebesar  86,67  .  Perlakuan
tunas  hati  pisang  memberikan  hasil  berbeda  nyata  konsentrasi  5    dan  10 dengan konsentrasi 15 . Perlakuan ekstrak hati batang pisang muda memberikan
hasil  beda  nyata  konsetrasi  5    dan  10    dengan  konsentrasi  15    sedangkan pada perlakuan hati batang pisang tua konsentrasi 5  memberikan hasil berbeda
nyata terhadap konsentrasi lainnya. Kelulusan hidup ikan  bawal air tawar terkecil didapatkan pada ekstrak  hati
batang tua sebesar 15 . Saat  ikan diberikan anestesi ikan menjadi shock karena perubahan  lingkungan  sehingga  ikan  melakukan  gerakan  yang  berlebihan.  Pada
proses  shock  teersebut  menyebabkan  ikan  mengalami  kematian  karena  pada kondisi tersebut ikan yang stres akan terjadi peningkatan asam laktat dalam darah
Pratisari  2010.  Pada  konsentrasi  yang  tinggi,  kandungan  bahan  kimia  di  hati batang  pisang  juga  tinggi  seperti  saponin.  Saponin  juga  bersifat  bisa
menghancurkan  butir  darah  merah  lewat  reaksi  hemolisis,  bersifat  racun  bagi hewan  berdarah  dingin,  dan  banyak  diantaranya  digunakan  sebagai  racun  ikan
Cheek 2005.
4.3 Penelitian tahap ketiga