Transportasi Hidup Sistem Kering

Tabel 2. Respon tingkah laku ikan dalam tahap pemingsanan Tingkat Sinonim Respon tingkah laku ikan Normal Reaktif terhadap rangsangan luar, pergerakan operculum dan kontraksi otot normal Ia Pingsan ringan light sedation Reaktifitas terhadap rangsangan luar sedikit menurun, pergerakan operculum melambat, keseimbangan normal Ib Pingsan deep sedation Reaktifitas terhadap rangsangan luar tidak ada, kecuali dengan tekanan kuat. Pergerakan operculum lambat, keseimbangan normal IIa Kehilangan keseimbangan sebagian Kontraksi otot lemah, berenang tidak teraturmemberikan reaksi hanya terhadap rangsangan getaran dan sentuhan yang sangat kuat, pergerakan operculum cepat IIb Kehilangan keseimbangan total Kontraksi otot berhenti, pergerakan operculum lemah namun teratur, reflek urat syaraf tulang belakang menghilang III Gerakan reflek tidak ada Reaktifitas tidak ada, pergerakan operculum lambat dan tidak teratur, detak jantung lambat, reflek tidak ada IV Roboh medullary collaps Pergerakan operculum berhenti, respirasi terhenti, diikuti beberapa menit kemudian penghentian detak jantung Sumber : Tidwell et.al 2004

2.6 Transportasi Hidup Sistem Kering

Transportasi hidup biota perairan yaitu memindahkan biota perairan dalam keadaan hidup dengan diberi tindakan untuk menjaga agar derajat kelulusan hidup survival rate tetap tinggi hingga di tempat tujuan. Metode transportasi hidup biota perairan secara umum ada dua jenis, yaitu dengan menggunakan media air sistem basah dan tanpa media air sistem kering. Transportasi sistem basah umumnya digunakan untuk transportasi jarak dekat lokal, sedangkan transportasi sistem kering digunakan untuk transportasi jarak jauh untuk tujuan ekspor Suryaningrum et al. 2005. Transportasi hidup dengan media non air sistem kering menggunakan prinsip hibernasi. Hibernasi merupakan upaya untuk menekan metabolisme biota perairan sehingga dapat bertahan dalam kondisi lingkungan yang minimum Junianto 2003. Hibernasi dapat dilakukan melalui teknik pembiusan imotilisasi. Metabolism biota perairan berada pada kondisi basal dan oksigen yang dikonsumsi sangat sedikit, hanya sekedar untuk mempertahankan kelangsungan hidup biota tersebut pada kondisi hibernasi Shigeno 1979 dalam Andasuryani 2003. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam transportasi biota perairan hidup sistem kering antara lain suhu lingkungan, kadar oksigen dan proses metabolisme Andasuryani 2003. Transportasi hidup sistem kering memiliki beberapa kelebihan yaitu dapat mengurangi stress pada organisme yang ditransportasikan, menurunkan kecepatan metabolisme dan konsumsi oksigen, mengurangi mortalitas akibat perlakuan fisik getaran, kebisingan, cahaya, tidak mengeluarkan hasil metabolisme feses serta tidak perlu media air sehingga daya angkut lebih besar Berka 1986. Biota yang dikemas dengan kepadatan yang lebih tinggi akan memiliki tingkat lelulusan hidup yang lebih rendah Ning 2009. Stabilitas suhu dalam kemasan memegang peranan yang penting karena fluktuasi suhu yang tajam dapat menyebabkan kematian biota yang ditransportasikan Nitibaskara et al. 2006. 3 METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat