Persiapan hewan uji dan bahan pemingsan Kualitas air media pemeliharaan bawal air tawar

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Penelitian Tahap Pertama

Penelitian tahap pertama dilakukan persiapan media uji bahan pemingsan dan hewan yaitu hati batang pisang dan ikan bawal air tawar. Tahap ini juga dilakukan pengujian kualitas media air.

4.1.1 Persiapan hewan uji dan bahan pemingsan

Kondisi awal bawal air tawar yang digunakan dalam penelitian ini memiliki keseimbangan yang baik di dalam air. Hal ini ditandai dengan posisi bawal yang tegak dan kokoh, aktif, agresif dan responsif di dalam air. Bawal akan memberikan reaksi kejutan yang sangat tinggi saat suatu benda atau tangan didekatkan kepada bawal. Bawal menunjukkan pertahanan yang kuat saat diangkat dari air, ditandai dengan mengepaknya bagian ekor, meronta dan pergerakan insang yang baik. Jika ikan memiliki kualitas rendah maka tingkat kematian lebih tinggi pada saat pengangkutan daripada ikan saat kondisi sehat Berka 1988 Hewan uji yang digunakan adalah bawal air tawar dengan berat 180±10,25 gram. Bawal air tawar ini ditampung dalam akuarium dengan air yang telah disiapkan di laboratorium. Proses adaptasi aklimatisasi bawal sebelum proses pemingsanan dilakukan selama satu minggu. Selama dua hari terakhir sebelum proses pemingsanan, bawal dipuasakan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mengurangi sebanyak mungkin kotoran yang ada dalam perut, serta mengurangi aktivitas metabolisme ikan selama transportasi Suryaningrum et al. 1993. Hati batang pisang mengandung bahan-bahan seperti flavonoid dan saponin. Menurut Priosoeryanto et al 2006, ekstrak hati batang pohon pisang ambon mengandung tanin, saponin dan flavonoid. Ekstraksi hati hati batang pisang dilakukan dengan cara hati batang pisang di potong-potong kecil lalu diblender. Hasil blender hati batang pisang tersebut lalu diperas menggunakan kain blacu.

4.1.2 Kualitas air media pemeliharaan bawal air tawar

Kualitas air merupakan salah satu faktor penting yang dapat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup bawal air tawar. Air yang digunakan untuk pemeliharaan bawal air tawar selama penelitian berasal dari air laboratorium yang telah diendapkan dalam tandon selama 1-2 hari. Media air tersebut kemudian dianalisis kualitasnya dan dibandingkan dengan kualitas air kolam budidaya bawal air tawar. Parameter yang diamati meliputi suhu, pH, DO, CO 2 , alkalinitas, amoniak, nitrat dan nitrit. Hasil analisis kualitas air media pemeliharaan bawal air tawar yang digunakan selama penelitian ditampilkan pada Tabel 4. Tabel 4 Hasil analisis kualitas air media pemeliharaan bawal air tawar Parameter Kolam Budidaya Laboratorium Standar Satuan Suhu 26 27 25-30 o C pH 7,34 7,40 7-8 - DO 5,37 6,31 ≥5 ppm CO 2 1,85 3,96 Maks 25 ppm Alkalinitas 154,2 94 50-300 ppm Amonia 0,03 0,05 Maks 0,1 ppm Sumber: Kordi 2011 Hasil analisis kualitas media air akuarium pemeliharaan bawal air tawar secara umum menunjukkan kisaran yang tidak terlalu berbeda dengan air kolam budidaya sebagai habitat awal bawal air tawar. Air laboratorium yang digunakan sebagai media pemeliharaan memiliki suhu 27 o C; pH 7,40; DO 6,31, CO 2 3,96 , alkalinitas 94, amoniak 0,05 dan nitrit 0,03 ppm. Media air akuarium yang digunakan masih memenuhi persyaratan kualitas air untuk pemeliharaan bawal air tawar Kordi 2011. dan kegiatan budidaya air tawar Boyd 1982. Hal tersebut menunjukkan bahwa media pemeliharaan yang digunakan tidak mempengaruhi kondisi fisiologis kesehatan bawal air tawar sebelum diberikan perlakuan pembiusan serta pada saat pembiusan dan pembugaran dilakukan.

4.2 Penelitian tahap kedua