1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Metode anestesi banyak digunakan dalam transportasi kering biota perairan dengan tujuan mempertahankan tingkat kemampuan hidup melalui perlambatan
metabolisme tubuhnya. Senyawa organik banyak digunakan sebagai bahan anestesi, misalnya senyawa golongan alkaloid dan senyawa aromatik. Senyawa
golongan alkaloid antara lain saponin, treonin, dan morfin, sedangkan contoh senyawa aromatik yaitu eugenol, elemycin, myristicin, dan safrole. Fungsi pada
senyawa alkaloid seperti analgesik, antibakteri, dan anti kanker banyak digunakan dalam bidang farmasi. Senyawa aromatik juga sering digunakan terutama dalam
industri kosmetik dan industri makanan. Eugenol dan myristicin dijadikan sebagai aroma khas pada industri parfum.
Anestesi dalam bidang perikanan banyak diterapkan para pemilik hatcery,untuk mempermudah pemindahan biota ke dalam bak angkut. Selain itu,
metode anestesi juga banyak dilakukan untuk memingsankan biota perairan yang akan ditransportasikan ke suatu wilayah. Bahan anestetik alami yang sudah diteliti
untuk diaplikasikan dalam transportasi ikan antara lain ekstrak biji karet, minyak cengkeh, ekstrak ubi kayu Habibie 2006 dan bahan alami lainnya yang
mengandung zat anestesia. Selain bahan alami tersebut, hati pisang Mussa sp diduga dapat digunakan untuk memingsankan ikan.
Bagian buah pisang yang dapat digunakan untuk bahan anestesi adalah hati batang pisang. Ekstrak hati batang pohon pisang mengandung beberapa jenis
senyawa aktif yaitu saponin dengan kandungan yang paling banyak, kemudian flavonoid dan tannin, serta tidak mengandung alkaloid, steroid dan triterpenoid.
Adanya senyawa-senyawa yang terkandung dalam hati batang pohon pisang dapat diduga menjadi bahan anestesi yang baik.
Biota yang ditransportasikan dengan metode anestesi merupakan biota yang rentan terhadap perubahan kondisi dalam pengangkutan, salah satunya ikan. Ikan
bawal tawar merupakan ikan budidaya yang masih cukup baru diperkenalkan di industri perikanan tanah air, namun karena hasil penyebarannya mendapat respon
dari para pembudidaya ikan. Konsumsi ikan bawal tawar semakin hari semakin
meningkat. Ikan bawal tawar memiliki rasa daging yang gurih dan enak, meski cukup banyak duri pada dagingnya. Petani ikan yang sebelumnya memelihara
ikan mas beralih memelihara ikan bawal tawar, karena potensi ekonomi yang lebih menguntungkan. Melambungnya harga pakan ikan akhir-akhir ini menjadi
salah satu alasan mengapa mereka beralih ke budidaya ikan bawal tawar karena ikan bawal tawar makannya mudah, pemakan segala omnivora DKP 2010.
1.2 Tujuan