19
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Curah Hujan
Data curah hujan sangat diperlukan dalam setiap analisis hidrologi, terutama dalam menghitung debit aliran. Hal tersebut disebabkan karena data
debit aliran untuk selang waktu pengamatan yang cukup panjang belum dapat diperoleh atau tidak ada. Curah hujan rata-rata tahunan pada DAS Ciliwung Hulu
berkisar dari 3500 mmtahun sampai 5000 mmtahun Gambar 3. Curah hujan tersebut relatif tinggi dibandingkan daerah hilir dari DAS Ciliwung.
Gambar 3. Curah Hujan Rataan Tahunan DAS Ciliwung Hulu
Data curah hujan yang digunakan dalam penelitian adalah data bulan Januari hingga Maret tahun 2010, karena curah hujan tersebut menghasilkan data
tinggi muka air tertinggi. Ketinggian muka air mulai bulan Januari hingga Maret tahun 2010 mencapai 171 cm. Ketinggian tersebut meningkatkan nilai debit aliran
pada outlet DAS Ciliwung Hulu. Kejadian hujan yang digunakan terdiri dari 11 kejadian hujan. Pada bulan
Januari digunakan lima kejadian hujan, sedangkan untuk bulan Februari dan Maret masing-masing digunakan tiga kejadian hujan. Data hujan yang digunakan
diperoleh dari Stasiun Pos Polusi Udara Cibeureum Citeko, berupa data pias
6 °4
7 3
6 °4
7 3
6 °4
5 6
°4 5
6 °4
2 3
6 °4
2 3
6 °4
6 °4
6 °3
7 3
6 °3
7 3
6 °3
5 6
°3 5
106°5000 106°5000
106°5230 106°5230
106°5500 106°5500
106°5730 106°5730
107°0000 107°0000
PETA CURAH HUJAN RATAAN TAHUNAN WILAYAHDAS CILIWUNG HULU
N E
W S
2 2
4 Kilometers 1:150000
Keterangan :
3500-4000 mmtahun 4000-4500 mmtahun
4500-5000 mmtahun
7 °3
9 2
7 °3
9 2
6 °5
8 6
°5 8
6 °1
6 4
6 °1
6 4
5 °3
5 2
5 °3
5 2
105°200
105°2240 106°400
106°2440 107°600
107°2640 108°800
108°2840
Lok asi DA Ciliwu ng Hu lu
20 curah hujan harian. Data Curah hujan tiap kejadian hujan dapat dilihat pada Tabel
2.
Tabel 2. Data Curah Hujan Pos Polusi Udara Cibeureum Citeko Tanggal
Curah Hujan mm Tanggal
Curah Hujan mm 910-01-10
62.00 910-02-10
51.00 1314-01-10
39.00 1617-02-10
39.30 1920-01-10
53.60 1819-02-10
50.00 2223-01-10
36.00 23-03-10
44.30 2829-01-10
35.00 1011-03-10
41.50 1112-03-10
66.40
Data curah hujan yang digunakan berdasarkan nilai tinggi muka air tertinggi. Sedangkan, banyaknya kejadian hujan yang digunakan bertujuan agar
data diperoleh lebih akurat. Grafik pias curah hujan tiap kejadian hujan disajikan pada Gambar 4, sedangkan data curah hujan disajikan pada Lampiran 6.
Penentuan distribusi hujan pada penelitian ini menggunakan data pengamatan hujan 10 menitan, dengan pertimbangan bahwa hujan turun relatif merata dalam
jangka waktu 24 jam. Distribusi hujan 24 jam menunjukkan sebaran hujan dalam satuan waktu.
Gambar 4 menunjukkan penggunaan tipe Horner dan Lloyd lebih banyak dibandingkan dengan tipe Horton. Grafik curah hujan tipe Horner dan Lloyd
menunjukkan grafik yang responsif terhadap curah hujan, sehingga tiap-tiap periode hujan lebat menghasilkan satu puncak yang terpisah. Hal tersebut
ditunjukkan oleh kejadian hujan 1314-01-2010, 2829-01-2010, 910-02-2010, 1617-02-2010, 1819-02-2010, dan 1011-03-2010. Sedangkan, grafik curah
hujan tipe Horton pada kejadian hujan 2223-01-2010 dan 23-03-2010, menunjukkan hasil pengamatan curah hujan yang relatif besar dan konstan.
21
Gambar 4. Grafik Curah Hujan Pos Polusi Udara Cibeureum Citeko
22
4.2. Penggunaan Lahan