Kukupu dapat dilihat pada Gambar 12 dan Gambar 13.
Gambar 12 Suhu rata-rata harian di dalam
kumbung budidaya.
Gambar 13 Kelembaban relatif
rata-rata harian
di dalam
kumbung budidaya.
4.2.3 Suhu dan kelembaban relatif di lingkungan dan di dalam kumbung pada
setiap lokasi Berdasarkan uji t dua sampel yang
dilakukan terhadap data suhu lingkungan dan suhu di dalam kumbung inkubasi Pandan Sari
dapat disimpulkan bahwa kondisi suhu lingkungan dan suhu di dalam kumbung
inkubasi tidak berbeda. Suhu rata-rata harian di lingkungan dan di dalam kumbung
inkubasi terukur sama, yaitu sebesar 27,4
o
C. Hal tersebut juga terjadi pada uji t dua sampel
yang dilakukan terhadap data kelembaban relatif lingkungan dan kelembaban relatif di
dalam kumbung
inkubasi. Kondisi
kelembaban relatif di lingkungan dan di dalam kumbung inkubasi Pandan Sari juga
tidak berbeda. Kelembaban relatif lingkungan dan kelembaban relatif di dalam kumbung
inkubasi terukur sama, yaitu sebesar 87. Kumbung inkubasi Pandan Sari tidak
dilengkapi oleh dinding yang rapat sehingga terpapar oleh kondisi lingkungan. Miselium
jamur tiram membutuhkan suhu yang hangat untuk tumbuh. Suhu lingkungan dan di dalam
kumbung inkubasi yang kurang hangat menyebabkan laju pertumbuhan miselium
terhambat
sehingga di
Pandan Sari
membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mencapai tutupan miselium sebesar 100.
Pada fase miselium, kelembaban relatif tidak terlalu
berpengaruh bagi
pertumbuhan miselium karena miselium tumbuh di dalam
baglog. Kondisi suhu dan kelembaban relatif lingkungan dan di dalam kumbung inkubasi
Pandan Sari dapat dilihat pada Gambar 14 dan Gambar 15.
Gambar 14 Suhu rata-rata harian lingkungan
dan di dalam kumbung inkubasi Pandan Sari.
. .
4.3 Pertumbuhan Jamur Tiram Gambar 15 Kelembaban
relatif rata-rata
harian lingkungan dan di dalam kumbung inkubasi Pandan Sari.
Berdasarkan uji t dua sampel yang dilakukan terhadap data suhu lingkungan dan
suhu di dalam kumbung budidaya Pandan Sari, dapat disimpulkan bahwa kondisi suhu
lingkungan dan suhu di dalam kumbung budidaya Pandan Sari sangat berbeda. Suhu
lingkungan terukur sebesar 27,4
o
C dan suhu di dalam kumbung budidaya terukur sebesar
26,8
o
C. Kelembaban relatif lingkungan terukur
sebesar 87 dan kelembaban relatif di dalam kumbung budidaya terukur sebesar 88.
Berdasarkan uji t dua sampel yang dilakukan terhadap data kelembaban relatif lingkungan
dan kelembaban relatif di dalam kumbung budidaya dapat disimpulkan bahwa kondisi
kelembaban
relatif lingkungan
dan kelembaban relatif di dalam kumbung
budidaya berbeda nyata. Perbedaan kondisi suhu dan kelembaban
antara lingkungan dengan kumbung budidaya disebabkan oleh Kumbung budidaya Pandan
Sari dapat menahan paparan kondisi iklim lingkungan. Selain itu, perbedaan kondisi
iklim mikro tersebut juga disebabkan oleh adanya perlakuan penyiraman kumbung dan
pengaturan sirkulasi melalui jendela dan pintu
kumbung. Kondisi
suhu dan
kelembaban relatif lingkungan dan di dalam kumbung budidaya Pandan Sari dapat dilihat
pada Gambar 16 dan Gambar 17.
Gambar 16 Suhu rata-rata harian lingkungan dan di dalam kumbung budidaya
Pandan Sari. Berdasarkan uji t dua sampel yang
dilakukan terhadap data suhu lingkungan dan suhu di dalam kumbung inkubasi Kukupu,
dapat disimpulkan bahwa kondisi suhu rata- rata harian lingkungan dan di dalam
kumbung inkubasi Kukupu sangat berbeda. Suhu rata-rata harian lingkungan di Kukupu
saat masa inkubasi terukur sebesar 29,6
o
C dan suhu rata-rata harian di dalam kumbung
inkubasi terukur sebesar 28,5
o
C. Suhu di dalam kumbung inkubasi lebih rendah
disebabkan oleh adanya sirkulasi udara dari dinding kumbung dan ketinggian atap
kumbung yang memungkinkan sirkulasi udara menjadi lebih baik.
Gambar 17 Kelembaban
relatif rata-rata
harian lingkungan dan di dalam kumbung budidaya Pandan Sari.
Uji t dua sampel juga dilakukan terhadap data kelembaban relatif harian lingkungan
dan di dalam kumbung inkubasi Kukupu. Berdasarkan uji t dua sampel, dapat
disimpulkan bahwa kondisi kelembaban relatif lingkungan dan kelembaban relatif di
dalam kumbung inkubasi tidak berbeda. Kelembaban
relatif lingkungan
terukur sebesar 81 sementara kelembaban relatif di
dalam kumbung terukur sebesar 82. Kondisi ini disebabkan oleh tidak adanya
penyiraman di dalam kumbung inkubasi sehingga
kelembaban relatifnya
akan cederung mengikuti lingkungannya. Kondisi
suhu dan kelembaban relatif lingkungan dan di dalam kumbung inkubasi Kukupu dapat
dilihat pada Gambar 18 dan Gambar 19.
Berdasarkan uji t dua sampel yang dilakukan terhadap data suhu lingkungan dan
suhu di dalam kumbung budidaya Kukupu, dapat disimpulkan bahwa kondisi suhu
lingkungan dan suhu di dalam kumbung budidaya Kukupu sangat berbeda. Suhu rata-
rata harian lingkungan terukur sebesar 29,6
o
C dan suhu rata-rata harian di dalam kumbung
budidaya terukur sebesar 27,7
o
C. Perbedaan kondisi suhu ini disebabkan oleh adanya
ventilasi, bentuk kumbung yang tinggi, pengaturan jarak rak baglog dan adanya
penyiraman.
Gambar 18 Suhu rata-rata harian lingkungan dan di dalam kumbung inkubasi
Kukupu.
Gambar 19 Kelembaban relatif
rata-rata harian lingkungan dan di dalam
kumbung inkubasi Kukupu.
Gambar 20 Suhu rata-rata harian lingkungan dan di dalam kumbung budidaya
Kukupu. Sementara itu, uji t juga dilakukan
terhadap data kelembaban relatif lingkungan dan kelembaban relatif di dalam kumbung
budidaya. Berdasarkan uji t dua sampel yang dilakukan,
dapat disimpulkan
bahwa kelembaban
relatif lingkungan
dan kelembaban relatif di dalam kumbung
budidaya Kukupu
sangat berbeda.
Kelembaban relatif lingkungan pada masa budidaya di Kukupu terukur sebesar 81
sedangkan kelembaban relatif di dalam kumbung budidaya Kukupu terukur sebesar
86.
Kelembaban relatif di dalam kumbung budidaya lebih tinggi disebabkan oleh adanya
perlakuan penyiraman.
Kondisi ini
memperlihatkan bahwa kumbung mampu untuk memberikan kondisi iklim mikro yang
berbeda dengan
kondisi iklim
mikro lingkungan. Kondisi suhu dan kelembaban
relatif lingkungan dan di dalam kumbung budidaya Kukupu dapat dilihat pada Gambar
20 dan Gambar 21.
Gambar 21 Kelembaban relatif
rata-rata harian lingkungan dan di dalam
kumbung budidaya Kukupu.
4.3 Kondisi Lingkungan Kumbung dan Pertumbuhan Jamur Tiram