V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Suhu rata-rata harian lingkungan di Pandan
Sari terukur
sebesar 27,4
o
C, sedangkan di Kukupu terukur sebesar 29,4
o
C. Kelembaban relatif lingkungan di Pandan
Sari terhitung sebesar 87, sedangkan di Kukupu
terhitung sebesar
81. Fase
miselium di Pandan Sari berlangsung selama 56 hari sedangkan di Kukupu berlangsung
selama 49 hari. Suhu rata-rata di dalam kumbung inkubasi Pandan Sari terukur
sebesar 27,4
o
C, sedangkan di dalam kumbung inkubasi Kukupu terukur sebesar 28,5
o
C. Kelembaban relatif di dalam kumbung
inkubasi Pandan Sari terhitung sebesar 87, sedangkan di dalam kumbung inkubasi
Kukupu terhitung
sebesar 82.
Fase pembentukan tubuh buah di Pandan Sari
berlangsung selama 39 hari, sedangkan di Kukupu berlangsung selama 28 hari. Hal ini
disebabkan oleh
kondisi suhu
dan kelembaban relatif di dalam kumbung
budidaya kedua lokasi sangat berbeda. Suhu rata-rata harian di dalam kumbung budidaya
Pandan Sari
terukur sebesar
26,8
o
C, sedangkan di Kukupu terukur sebesar 27,7
o
C. Kelembaban relatif di dalam kumbung
budidaya Pandan Sari terhitung sebesar 88, sedangkan di Kukupu terhitung sebesar 86.
Nilai heat unit pada fase miselium di Pandan sari terhitung sebesar 974,6 derajat
hari, sedangkan di Kukupu terhitung sebesar 907,0 derajat hari. Nilai heat unit pada fase
tubuh buah di Pandan Sari terhitung sebesar 652,9 derajat hari, sedangkan di Kukupu
terhitung
sebesar 494,3
derajat hari.
Perbedaan nilai heat unit pada kedua lokasi terjadi karena hilangnya resolusi akibat
pengamatan yang tidak dilakukan setiap hari. Hasil produksi jamur tiram di Pandan Sari
lebih baik daripada di Kukupu. Bobot rata- rata panen pertama di Pandan Sari sebesar
214 gramlog. Sedangkan bobot rata-rata panen pertama di Kukupu hanya sebesar 189
gramlog. Hal ini disebabkan oleh waktu tumbuh jamur tiram. Jamur tiram yang
tumbuh lebih cepat memiliki bobot yang lebih ringan dibandingkan yang lebih lama
tumbuhnya.
5.2 Saran