waktu t , , maka disebut proses poisson
tak homogen. Misalkan
X adalah
proses poisson
homogen dan B adalah suatu selang bilangan nyata. Jika X adalah proses poisson homogen
maka [ ] =
. Dengan adalah panjang selang B, serta
menyatakan banyaknya kejadian dari proses poisson pada
selang B. Ross 1996
2.3 Fungsi Konkaf
Sebelum membahas
fungsi konkaf,
terlebih dahulu akan dibahas himpunan konveks yang didefinisikan sebagai berikut.
Definisi 20 Himpunan Konveks
Himpunan ⊂
dikatakan himpunan
konveks jika dan hanya jika untuk setiap dan
di , maka ruas garis yang
menghubungkan dan juga terletak di . Dengan kata lain himpunan
⊂ dikatakan
himpunan konveks jika dan hanya jika untuk setiap dan di dan untuk setiap dengan
1, maka vektor +
1 − juga terletak di .
Peressini et al. 1988
Definisi 21 Fungsi Konkaf dan Konkaf Sempurna
Misalkan adalah fungsi bernilai real yang
terdefinisi pada himpunan konveks di ,
maka: 1.
Fungsi dikatakan konkaf di jika + 1 −
+ 1 − ,
untuk setiap , di dan untuk setiap dengan
1. 2.
Fungsi f dikatakan konkaf sempurnadi jika
+ 1 − + 1 − ,
untuk setiap , di dan untuk setiap dengan
1. Peressini et al. 1988
Teorema 1 Jika fungsi terdiferensialkan dua kali pada
suatu selang I, maka fungsi konkaf pada I jika dan hanya jika
0, untuk setiap ∈ . Jika 0 untuk setiap ∈ maka
dikatakan fungsi konkaf sempurna. Peressini et al. 1988
2.4 Masalah Kontrol Optimum
Misalkan U menyatakan himpunan dari semua fungsi yang kontinu sepotong-sepotong
piecewise. Masalah kontrol optimum adalah masalah menentukan fungsi kontrol
∗
diantara fungsi admissible ∈ yang
membawa sistem dari state awal kepada
state akhir yang memenuhi kondisi akhir
T, melalui sistem = , ,
sehingga fungsional
J mencapai
nilai maksimum. Dengan kata lain, masalah kontrol
optimum adalah masalah memaksimumkan fungsional objektif
max
∈
[ ] = ,
+ , ,
terhadap kendala: = , ,
= ,
∈ dengan
variabel state state variable dan , yang didefinisikan sebagai fungsi
scrap. Tu 1993
2.5 Prinsip Maksimum Pontryagin
Prinsip maksimum merupakan salah satu metode
penyelesaian masalah
kontrol optimum yang ditemukan Pontryagin, yang
kemudian dikenal sebagai Prinsip Maksimum Pontryagin. Prinsip ini diuraikan dalam
teorema Pontryagin sebagai berikut:
Teorema 2 Pontryagin
Misalkan
∗
sebagai kontrol admisible yang membawa state awal
[ ,
] kepada state akhir
[ , ], dengan dan
secara umum tidak ditentukan. Misalkan
∗
merupakan trajektori dari sistem yang berkaitan dengan
∗
. Supaya kontrol
∗
merupakan kontrol optimum, maka perlu terdapat
fungsi vektor
∗
≠ 0, dan konstanta
sedemikian rupa sehingga: 1.
∗
dan
∗
merupakan solusi dari sistem kanonik:
∗
=
∗
,
∗
,
∗
, ,
∗
= −
∗
,
∗
,
∗
, , dengan fungsi Hamiltonian H diberikan
oleh , , , =
, , + , , ,
dengan ≡ 1.
2.
∗
,
∗
,
∗
, , , , .
3. Semua syarat batas dipenuhi.
∗
,
∗
,
∗
, , , , disebut dengan
Prinsip Maksimum Pontryagin. Kondisi ini
dipenuhi oleh = 0 dan
0. Jika ∈ dan himpunan tertutup, maka
= 0 tidak memiliki arti, kecuali maksimum dari
diberikan oleh bagian dalam interior himpunan
. Kondisi
∗
,
∗
,
∗
, , , , ini juga mencakup syarat cukup
dari masalah ini. Jika H fungsi monoton naik dalam peubah
u dan U tertutup, maka kontrol optimum adalah
�
�
untuk masalah memaksimum- kan dan
�
�
untuk masalah meminimumkan. Jika fungsi monoton turun, maka kontrol
optimum adalah
�
�
untuk masalah
memaksimumkan dan
�
�
untuk masalah meminimumkan. Hal ini juga berlaku apabila
H adalah fungsi linear dalam u. Sehingga peubah kontrol optimum
�
adalah kontinu bagian dan loncat dari suatu verteks ke verteks
lainnya. Hal ini merupakan kasus dari kontrol bang-bang.
Vektor p disebut juga vektor adjoin, memiliki peranan sebagai pengali Lagrange.
Dalam masalah optimisasi dinamis, peubah atau vektor adjoin, merupakan shadow price.
Nilai marginal dari vektor atau peubah x, menunjukkan jumlah kenaikan atau penurun-
an dalam nilai x pada waktu t yang berkontribusi terhadap fungsional objektif
optimum J sedangkan
mengindikasikan tingkat kenaikan apresiasi untuk
0 atau penurunan depresiasi untuk
0 dalam nilai dari tiap unit modal.
Nilai dari suatu =
. Sementara itu syarat perlu untuk masalah ini diberikan oleh
persamaan = − ,
= 0, =
. Syarat batas diberikan oleh persamaan
− |
= =
+ + |
= =
= 0. Apabila fungsi scrap
= 0, maka persamaan tersebut menjadi
− |
= =
+ |
= =
= 0.
Khususnya pada waktu awal dan
telah ditentukan, sedangkan T dan xT belum ditentukan, maka syarat batas menjadi
– + = 0.
Bukti: lihat Lampiran 1
Tu 1993
2.6 Current-Value Hamiltonian