Kondisi Optimal Steady State

Berdasarkan asumsi nomor tiga, inovasi yang dilakukan adalah inovasi vertikal, yaitu upaya meningkatkan keuntungan dengan melakukan perbaikan kualitas khususnya pada produk antara. Kemudian sesuai dengan asumsi nomor tujuh, jika kualitas yang lebih tinggi ditemukan sebagai akibat dari adanya inovasi, maka produk antara dengan tingkat kualitas yang lebih rendah akan sepenuhnya diganti. Proses ini dalam bidang ekonomi disebut sebagai proses creative destruction. Akan tetapi, sebelum dilakukan substitusi produksi dengan tingkat kualitas yang lebih tinggi pada produk antara, sesuai dengan asumsi nomor delapan tersebut dimonopoli hasil penemuan atau inovasi oleh penemu dan diberikan kepada sektor produksi akhir. Misalkan adalah stok sumber daya pada saat t, � adalah tingkat keterbaruan dari sumber daya. Jika diasumsikan bahwa ba- nyaknya stok sumber daya hanya dipengaruhi oleh tingkat keterbaruan dan banyaknya sum- ber daya yang digunakan, maka persamaan dinamis dari stok sumber daya pada saat t adalah = � − . 3.3 Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, dalam karya ilmiah ini diasumsikan bahwa output yang dihasilkan seluruhnya digunakan untuk konsumsi. Misalkan adalah konsumsi pada saat t, maka = . Sementara itu, untuk mengukur tingkat kepuasan dari konsumen digunakan fungsi utilitas . Agar perekonomian berada dalam jalur pertumbuhan ekonomi yang berimbang, formulasi fungsi utilitas yang digunakan adalah = 1 −� − 1 1 − � , � 0 di mana fungsi diasumsikan sebagai fungsi yang konkaf sempurna yang memenuhi ′ 0 dan 0. Parameter � dalam fungsi ini merepresentasikan elastisitas utilitas marjinal, yaitu persentase perubahan utilitas total per satu persen perubahan jumlah komoditi yang dikonsumsi. Parameter 1 � adalah elastisitas substitusi antarwaktu yang menentukan seberapa mudah individu dalam menukarkan suatu konsumsi dengan konsumsi lainnya dalam periode waktu yang berbeda. Semakin besar nilai 1 � maka konsumen akan semakin mudah menukarkan suatu konsumsi dengan konsumsi lainnya. Hal ini dikarenakan nilai 1 � yang besar diperoleh pada saat nilai � yang kecil yang berarti utilitas tambahan yang diperoleh dari menambah konsumsi dari komoditi tersebut kecil, sehingga konsumen cenderung lebih mudah untuk menukarkan konsumsi ke komoditi lainnya. Misal diasumsikan semua individu memi- liki batas waktu yang tak terbatas ∈ [0, ∞ dan tingkat preferensi waktu tingkat diskon yang sama dan bernilai konstan � 0, maka fungsi utilitasnya dapat dituliskan dalam bentuk = ∞ −� . Tujuan akhir dari suatu kebijakan adalah untuk memaksimumkan utilitas setiap anggota rumah tangga. Dengan memilih variabel kon- trol dan , serta mensubstitusi tingkat konsumsi pada saat dengan fungsi produksi , maka diperoleh rumusan untuk memaksimumkan utilitas sebagai berikut: max 1 1 −� ∞ 1 − 1 − 1 −� − 1 −� 3.4 dengan batasan: = − 1 = � − .

3.2 Kondisi Optimal Steady State

Berdasarkan teori pertumbuhan ekonomi modern, sebagian besar pertumbuhan ekonomi suatu negara bersifat steady state dalam jangka waktu yang lama yaitu dengan laju pertumbuhan untuk setiap variabelnya bernilai konstan. Kondisi steady state pada pertum- buhan ekonomi suatu negara juga berarti bahwa pertumbuhan ekonomi dari negara ter- sebut berada dalam keadaan yang stabil atau jika terjadi perubahan, perubahan tersebut dalam satu arah dan terus seimbang dengan perubahan lain. Sehingga, untuk menjaga agar perekonomian dalam keadaan stabil maka pertumbuhan ekonominya diharapkan dalam kondisi ini. Untuk mendapatkan tingkat utilitas yang maksimum maka kondisi steady state ini harus dalam keadaan optimal yaitu dengan menentukan alokasi tenaga kerja yang optimal sehingga laju pertumbuhan steady state dari semua variabelnya juga akan optimal. Oleh karena itu, subbab ini akan difokuskan untuk menentukan alokasi optimal tenaga kerja dan laju pertumbuhan steady state yang optimal untuk setiap variabel yang ada dalam model. Rumusan model yang diperoleh pada subbab sebelumnya yaitu persamaan 3.4 merupakan masalah kontrol optimum dengan variabel state dan , dan variabel kontrol dan . Dalam menentukan alokasi optimal tenaga kerja, kita harus menyelesaikan masa- lah ini dengan menggunakan syarat perlu orde pertama yang dikenal sebagai prinsip maksi- mum Pontryagin Teorema 2. Berdasarkan subbab 2.6, current-value Hamiltonian dari masalah ini dapat dituliskan dalam bentuk = 1 1 − � 1 −� 1 − 1 −� 1− 1−� −1 + 1 − 1 + 2 � − , dengan: 1 = shadow price dari perkembangan teknologi 2 = shadow price dari sumber daya. Syarat perlu untuk solusi optimal adalah = − 1 −� 1 − 1−� −1 1− 1−� + 1 − 1 = 0, 3.5 = 1 − 1 −� 1− 1−� −1 − 2 = 0, 3.6 1 = � 1 − 1 = � 1 − −� 1 − 1−� 1− 1−� − 1 − 1 , 3.7 2 = � 2 − = � 2 − � 2 . 3.8 Dari persamaan 3.5 dan 3.6 di atas dipero- leh: 1 = 1 −� 1 − 1−� −1 1− 1−� − 1 = −� 1 − 1−� −1 1− 1−� − 1 , 3.9 2 = 1 − 1−� 1− 1−� −1 . 3.10 Misalnya didefinisikan bahwa adalah laju pertumbuhan dari variabel p sehingga = , maka dengan menggunakan persamaan 3.7 dan 3.8 diperoleh 1 = � − − 1 + − 1 1 − , 3.11 2 = � − �. 3.12 lihat Lampiran 3 Untuk menentukan nilai , diperlukan nilai 1 dan 2 dalam bentuk yang berbeda dengan persamaan 3.11 dan 3.12. Jika diketahui = − 1 sehingga = = − 1 , maka dengan terlebih dahulu menentukan 1 dan 2 dari persamaan 3.9 dan 3.10 diperoleh 1 = −� + 1 − 1 − � = −� − 1 + 1 − 1 − � , 3.13 lihat Lampiran 4 2 = 1 − � + 1 − 1 − � − 1 = 1 − � − 1 − + � − � . 3.14 lihat Lampiran 5 Selanjutnya, dari persamaan 3.11 sampai 3.14 didapatkan: � − − 1 + − 1 1 − = −� + 1 − 1 − � , 3.15 � − � − 1 − � − 1 = − + � − � . 3.16 Dari persamaan 3.15 dan 3.16 di atas, diperoleh solusi yaitu alokasi tenaga kerja untuk sektor RD = � 1 − � − � 1 − 1 − � − 1 + 1 − , 3.17 dan laju pertumbuhan penggunaan sumber daya = 1 � − 1 1 − � − � + � 1 − + � . 3.18 lihat Lampiran 6 Dan dari persamaan 3.17, 3.18, = = + 1 − dan = − 1 dapat diperoleh laju pertumbuhan teknologi = 1 � � 1 − 1 − � − � + − 1 + � − � , 3.19 dan laju pertumbuhan output = = 1 � � 1 − + − 1 − � . 3.20 lihat Lampiran 7 Dari persamaan 3.18-3.20, tampak bahwa nilai , dan bernilai konstan sehingga dapat dipastikan bahwa pertumbuhan ekonomi pada saat tersebut berada dalam kondisi steady state. Sementara itu, dari persamaan 3.3 diperoleh = � − , karena bernilai konstan pada saat pertumbuhan dalam kondisi steady state dan � adalah sebuah konstanta, maka nilai juga konstan. Dengan demikian, karena banyaknya stok sumber daya diasumsikan hanya di- pengaruhi tingkat keterbaruan � dan banyaknya penggunaan sumber daya , maka laju pertumbuhan stok sumber daya nilainya sama dengan laju pertumbuhan penggunaan sumber daya yaitu = = 1 � − 1 1 − � − � + �1− + �. 3.21 Yang et al. 2006 Syarat batas atau syarat transversalitas yang harus dipenuhi agar laju pertumbuhan yang diperoleh optimal adalah lim →∞ 1 −� = 0 dan lim →∞ 2 −� = 0. Kondisi transversalitas pertama yaitu lim →∞ 1 −� = 0 mengakibatkan � − − 1 + − 1 1 − + − 1 − � = 0, dan 1. Dari syarat tersebut diperoleh: � 1 − � − 1 + � 1 − . 3.22 lihat Lampiran 8 Seperti pada kondisi transversalitas yang pertama, kondisi transversalitas yang kedua adalah lim →∞ 2 −� = 0 mengakibatkan � − � + 1 � − 1 1 − � − � + � 1 − + � − � = 0, dan − � 0 dengan ketentuan kondisi transversalitas pertama persamaan 3.22 masih berlaku. Sementara itu, untuk menjaga agar 0 diperlukan � 1 − � − � − 1 − � − 1 . 3.23 lihat Lampiran 9 Berdasarkan persamaan 3.22 dan 3.23, jika dipilih � − 1 + � 1 − , maka 1 − �−� −1 −� − 1 0 1 − � −1 +� 1− . Jika dan hanya jika � 1 − � −1 +� 1− , diperoleh 1, yang berarti terdapat grafik untuk pertumbuhan steady state yang optimal. kemudian, untuk nilai � tersebut, diperoleh 0, yaitu laju pertumbuhan ekonomi optimalnya adalah positif sepanjang grafik laju pertumbuhan optimal steady state Proposisi 1, lihat Lampiran 10. Sementara itu, jika untuk nilai � − 1 + � 1 − , maka 1 − � −1 +� 1− 1 − �−� −1 −� − 1 . Jika dan hanya jika � 1 − �−� −1 −� − 1 , maka diperoleh 1, yang berarti terdapat grafik untuk pertumbuhan steady state yang optimal. Kemudian, dengan nilai � tersebut, diperoleh nilai 0, yang berarti laju pertumbuhan optimal ekonomi adalah negatif sepanjang grafik laju pertumbuhan optimal steady state Proposisi 2, lihat Lampiran 11. Berdasarkan Proposisi 1 dan Proposisi 2 di atas, dengan memilih � − 1 + � 1 − maka syarat transversalitas pertama dan kedua dapat dipenuhi. Berdasarkan asumsi awal bahwa fungsi utilitas yang digunakan adalah fungsi konkaf sempurna dan memenuhi lim →∞ 1 −� = 0 dan lim →∞ 2 −� = 0 lihat subbab 2.7 pada landasan teori, maka syarat cukup agar solusi optimal juga dapat dipenuhi. Jadi, nilai , , , dan yang diperoleh adalah nilai yang optimal untuk menjaga agar perekonomian berada dalam kondisi steady state yang optimal.

3.3 Analisis Pengaruh Parameter