Pertumbuhan Kelangsungan Hidup Kelangsungan Hidup Pascainfeksi Gejala Klinis

3.1.3 Uji In Vivo 3.1.3.1 Respon Ikan terhadap Pakan Pakan perlakuan diberikan selama 14 hari dan dilakukan pengamatan respon ikan terhadap pakan sebelum dilakukannya injeksi dengan A. hydrophila. Pada umumnya ikan memakan pakan yang diberikan. Jumlah pakan yang dikonsumsi dapat dilihat pada Tabel 3 dan Lampiran 2. Respon ikan terhadap pakan juga diamati setelah ikan diinfeksi dengan A. hydrophila. Pakan yang diberikan adalah pakan tanpa perlakuan. Pada H1 setelah uji tantang terlihat respon pakan yang berbeda secara significant dengan sebelum dilakukannya uji tantang, secara keseluruhan ikan tidak mau memakan pakan yang diberikan. Ikan tidak merespon pakan yang diberikan selama 2 hari pascainfeksi baik yang diuji tantang dengan A. hydrophila maupun dengan menggunakan PBS. Namun pada H3 ikan mulai merespon pakan yang diberikan dan relatif meningkat hingga hari ke-9. Kontrol negatif memiliki respon pakan yang paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Jumlah pakan yang dikonsumsi sebelum dan sesudah uji tantang dan kelangsungan hidup sebelum uji tantang dapat dilihat pada Tabel 3 p0.05. Tabel 3. Parameter uji sebelum dan sesudah infeksi Parameter Uji Perlakuan K- 0 K+ 0 A 0.5 B 4 C 2.1 D 4 Sebelum infeksi : konsumsi pakan g 19.29 a ±0.95 23.85 a ±0.32 23.82 a ±2.88 22.54 a ±1.38 21.19 a ±0.34 20.41 a ±1.91 kelangsungan hidup 100 a ±0.00 100 a ±0.00 100 a ±0.00 100 a ±0.00 100 a ±0.00 100 a ±0.00 sesudah infeksi : konsumsi pakan ghari 2.03±0.05 0.66±0.32 0.33±0.22 0.46±0.27 0.92±0.15 0.84±0.23 Keterangan : K - = kontrol negatif, K + = kontrol positif, A = lidah buaya, B = daun pepaya, C = meniran+bawang putih, D = paci-paci

3.1.3.2 Pertumbuhan

Penambahan fitofarmaka pada masing-masing perlakuan dalam pakan tidak berbeda nyata terhadap pertumbuhan relatif ikan lele Gambar 5. Uji statistik disajikan pada Lampiran 3. Keterangan : K - = kontrol negatif, meniran+bawang putih, D = Gambar 5. Pertumbuhan

3.1.3.3 Kelangsungan Hidup

Kelangsungan hidup hidup diawal dan diakhir hidup paling tinggi adalah 66.67±11.55, perlakuan dan perlakuan A sebesar Lampiran 3. Keterangan : K - = kontrol negatif, meniran+bawang putih, D = Gambar 6. Kelangsungan hidup ikan lele pada a 28.00 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 p er tu m b u h a n r e lat if K- 100 20 40 60 80 100 120 K e lan gs u n gan H id u p K- a a kontrol negatif, K + = kontrol positif, A = lidah buaya, B = daun pepa bawang putih, D = paci-paci Gambar 5. Pertumbuhan relatif ikan lele selama 14 hari sebelum infeksi

3.1.3.3 Kelangsungan Hidup Pascainfeksi

Kelangsungan hidup dihitung 10 hari pasca uji tantang. Kelangsungan diakhir perlakuan dapat dilihat pada Gambar 6. Kelangsungan tinggi adalah perlakuan K - sebesar 100±0.00, perlakuan C perlakuan D sebesar 60±34.64, perlakuan B sebesar sebesar 26.67±23.09 p0.05. Uji statistik disajikan trol negatif, K + = kontrol positif, A = lidah buaya, B = daun pe bawang putih, D = paci-paci 6. Kelangsungan hidup ikan lele pada akhir perlakuan 16.00 23.00 18.00 27.00 33.00 K+ A B C 100 33.333 26.667 40 66.667 60 - K+ A B C D a a a a ab ab a a a a daun pepaya, C = ikan lele selama 14 hari sebelum infeksi tantang. Kelangsungan 6. Kelangsungan perlakuan C sebesar sebesar 40±20, disajikan pada daun pepaya, C = khir perlakuan 33.00 D a Uji statistik dengan bahwa perlakuan K - berbeda berbeda nyata dengan perlakuan C dan D. Gambar 7. Kematian mulai Kematian tertinggi terjadi Kematian tidak terjadi lag

3.1.3.4 Gejala Klinis

Gejala klinis yang pada ikan lele yaitu radang, Gejala awal dari terserang infeks makan, berada di permukaan disuntikkan PBS 0.1 ml makan selama dua hari. Pada dan bisa merespon pakan yang diberikan dengan baik. Gambar 8. Perlakuan 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 ∑i ka n m at i ek or statistik dengan uji lanjut Duncan, kelangsungan hidup menunjukka berbeda nyata dengan perlakuan K + , A dan B. Namun berbeda nyata dengan perlakuan C dan D. Gambar 7. Jumlah kematian per hari pascainfeksi mulai terjadi pada hari ke-1 hingga hari ke-4 pascainfeksi. tertinggi terjadi pada hari ke 1 yaitu sebanyak 19 ekor k terjadi lagi setelah hari ke 5 hingga akhir perlakuan. klinis yang sering ditimbulkan akibat infeksi bakteri A. yaitu radang, nekrosis yang disertai hemoragi, tukak dan kematian. erserang infeksi A. hydrophila adalah ikan lele mulai tidak na permukaan air dengan posisi vertikal. Ikan kontrol negatif 0.1 ml hanya menunjukkan gejala awal berupa tidak hari. Pada hari ke-3 ikan kontrol negatif sudah terlihat dan bisa merespon pakan yang diberikan dengan baik. Gambar 8. Perlakuan kontrol negatif tidak menimbulkan gejala klinis 2 4 6 8 10 12 hari ke- hidup menunjukkan B. Namun tidak 4 pascainfeksi. ekor 21.1. hydrophila tukak dan kematian. mulai tidak nafsu kontrol negatif yang berupa tidak nafsu rlihat normal menimbulkan gejala klinis Perlakuan kontrol bawang putih, dan paci makan, bahkan ikan lele pascainfeksi. Gejala ini diduga serta akibat penanganan adanya radang atau lesi putih di daerah beka Perlakuan kontrol pascainfeksi sudah menunjukkan daerah sekitar bekas penyuntikan. menunjukkan gejala klinis menunjukkan gejala klinis berupa ditambah bawang putih pada hemoragi dengan diameter gejala klinis berupa nekrosis mengalami kematian dengan bagian tubuhnya posterior mengalami tukak yang parah Gambar 9. Gejala klinis Gambar 10. Gejala klin kontrol positif, lidah buaya, daun pepaya, meniran dan paci-paci menimbulkan gejala awal yakni menurunnya ikan lele tidak merespon pakan yang diberikan hingga Gejala ini diduga akibat dari injeksi A. hydrophila yang penanganan handling. Beberapa jam setelah uji tantang adanya radang atau lesi putih di daerah bekas penyuntikan. kontrol positif pada hari ke-1 tepatnya pada jam sudah menunjukkan gejala klinis berupa adanya nekrosis 0.9 bekas penyuntikan. Perlakuan lidah buaya pada hari ke gejala klinis berupa hemoragi 1.5 cm. Perlakuan daun jala klinis berupa tukak 0.7 cm pada hari ke-2. Perlakuan meniran putih pada hari ke-2 sudah menunjukkan gejala klinis diameter 0.7 cm, dan perlakuan paci-paci sudah menunjukkan berupa nekrosis 0.1 cm. Perlakuan daun pepaya pada h kematian dengan gejala klinis berupa tukak 1.2 cm, setengah bagian tubuhnya posterior mengalami tukak yang parah Gambar 14. r 9. Gejala klinis nekrosis timbul pada jam ke-14 perlakuan kontrol positif klinis hemoragi timbul pada hari ke-1 perlakuan lidah buaya meniran ditambah menurunnya nafsu diberikan hingga H2 yang diberikan tantang terlihat pada jam ke-14 nekrosis 0.9 cm di hari ke-1 sudah Perlakuan daun pepaya Perlakuan meniran gejala klinis berupa sudah menunjukkan pada hari ke-4 cm, setengah dari kontrol positif lidah buaya Gambar 11. Gejala klinis tukak timbul pada h Gambar 12. Gejala klinis ditambah bawang pu Gambar 13. Gejala klinis berupa nekr Gambar 14. Gejala ikan sebelum mati hari ke la klinis tukak timbul pada hari ke-2 perlakuan daun pepaya Gejala klinis hemoragi timbul pada hari ke-2 perlakuan ditambah bawang putih linis berupa nekrosis pada hari ke-2 perlakuan paci jala ikan sebelum mati hari ke-4 pada perlakuan daun pepaya daun pepaya perlakuan meniran paci-paci daun pepaya

3.1.3.5 Penyembuhan Luka

Dokumen yang terkait

Lama pemberian pakan mengandung tepung meniran Phyllanthus niruri dan bawang putih Allium sativum untuk pencegahan infeksi bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan lele dumbo Clarias sp

0 4 54

Penggunaan Kitosan Untuk Pencegahan Infeksi Aeromonas hydrophila Pada Ikan Lele Dumbo Clarias Sp.

0 11 11

Efektivitas Campuran Meniran Phyllanthus niruri dan Bawang Putih Allium sativum dalam Pakan untuk Pengendalian Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophila pada Ikan Lele Dumbo Clarias sp.

1 18 84

Potensi Jeruk Nipis Citrus aurantifolia untuk Pencegahan dan Pengobatan Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophila pada Ikan Lele Dumbo Clarias sp.

0 28 78

Efektivitas ekstrak lidah buaya Aloe vera untuk pengobatan infeksi Aeromonas hydrophila pada ikan lele dumbo Clarias sp. melalui pakan

1 8 67

Efektivitas campuran bubuk meniran Phyllanthu niruri dan bawang putih Allium sativum dalam pakan untuk pengobatan infeksi bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan lele dumbo Clarias sp.

0 2 54

Efektivitas Ekstrak Kipahit Tithonia diversifolia dan Kirinyuh Eupatorium inulaefolium untuk Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Akibat Infeksi Aeromonas hydrophila pada Ikan Lele Clarias sp. Melalui Pakan

0 7 34

PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN ALPUKAT (Persea americana) DALAM CAMPURAN PAKAN IKAN LELE DUMBO (Clarias sp.) TERHADAP PENCEGAHAN INFEKSI Aeromonas hydrophila PADA KONDISI ORGAN DALAM DAN RESPON NAFSU MAKAN

0 0 15

APLIKASI PAKAN BERVAKSIN Aeromonas hydrophila PADA IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) DI DAERAH CILACAP

0 0 16

PENGGUNAAN PAKAN BERVAKSIN Aeromonas hydrophila PADA SISTEM IMUN IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)

0 2 16