69
regresi yang dipilih sebagai variabel terikatnya. Selanjutnya, nilai R
2
dari regresi tersebut dibandingkan dengan nilai χ
2
dalam tabel, dengan kriteria yaitu: jika n-1 R
2
χ
2
, maka terdapat masalah autokorelasi, demikian juga sebaliknya Gujarati, 2005:523.
Selanjutnya terhadap ketiga model regresi linear berganda tersebut akan diuji kebaikan nilai estimator dan uji hipotesis
sebagai berikut:
b. Uji Statistik
1 Uji t
Uji t adalah bentuk pengujian koefisien regresi secara parsial yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
masing-masing variabel bebas dalam mempengaruhi perubahan variabel terikat, dalam melakukan pengujian diasumsikan variabel
bebas lainnya dalam keadaan konstan. Pengujian ini menggunakan uji dua sisi. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut
Insukindro et al., 2003:49: 1 Merumuskan formula hipotesis:
H : b
1
= 0 H
a
: b
1
≠ 0 2 Menentukan level of significance
α sebesar 5 3 Menentukan t
tabel
dan menghitung t
hitung
t
tabel
® t
α2 : n-k
Keterangan: a=Derajat signifikansi = 5; a = 0,05
n=Jumlah sampel observasi k=Banyaknya parameter dalam model termasuk intersep
t
hitung
®
70
Keterangan: β
i
= Parameter Se
β
i
= standart error parameter
-t
tabel
t
tabel
4 Kriteria pengujian: a Jika -t
tabel
£ t
hitung
£ + t
tabel
, H diterima dan H
a
ditolak. Kesimpulannya b
1
sama dengan nol b
1
tidak signifikan pada a=5. Dapat dikatakan bahwa X
1
secara statistik tidak berpengaruh terhadap Y. b Jika t
hitung
£ -t
tabel
atau t
hitung
≥ + t
tabel
, H ditolak dan H
a
diterima. Kesimpulannya b
1
berbeda dengan nol b
1
signifikan pada a=5. Dapat dikatakan bahwa X
1
secara statistik berpengaruh terhadap Y. Kriteria lainnya yang dapat digunakan untuk menguji
signifikan tidaknya koefisien regresi adalah dengan melihat p- value
dari hasil print-out software pengolahan data. Jika p-value α=0,05; maka H
diterima sehingga X
i
tidak signifikan terhadap Y. Jika p-value
α=0,05; maka H ditolak sehingga X
i
signifikan terhadap Y.
2 Uji F
Uji F adalah uji koefisien regresi secara bersama-sama untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap
Ho d ite rima
Ho Ho
71
variabel terikatnya. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut Insukindro, et al., 2003:50:
1 Merumuskan formula hipotesis H
: b
1
=b
2
=b
3
=b
4
=b
5
=0 H
a
: b
1
≠b
2
≠b
3
≠b
4
≠b
5
≠0 2 Menentukan level of significance
α sebesar 5 3 Menentukan F
tabel
dan menghitung F
hitung
F
tabel
®
F
a
, n-k, k-1
F
hitung
® Keterangan:
R
2
= Koefisien determinasi k = Banyaknya parameter termasuk intersep
H diterima H
ditolak F
tabel
4 Kriteria pengujian a Jika F
hitung
F
tabel
, maka H diterima dan H
a
ditolak. Kesimpulannya bahwa b
1,
b
2,
b
3
, b
4
dan b
5
tidak berbeda dengan nol. Dapat dikatakan bahwa semua koefisien
regresiparameter secara bersama-sama tidak signifikan pada α=5.
b Jika F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak dan H
a
diterima. Kesimpulannya bahwa b
1,
b
2,
b
3
, b
4
, b
5
tidak sama dengan nol.
Dapat dikatakan
bahwa semua
koefisien regresiparameter secara bersama-sama signifikan pada
a=5.
3 Goodness of Fit atau Koefisien Determinasi R
2
72
Koefisien determinasi R
2
menunjukkan seberapa besar persentase variasi yang terjadi pada variabel terikat dapat
dijelaskan oleh variabel bebas dalam model. Nilai R
2
terletak antara 0 dan 1 0
≤ R
2
≤ 1. Jika R
2
=1, artinya garis regresi tersebut menjelaskan 100 variasi dalam variabel terikat dan sebaliknya.
Namun, jika R
2
=0, artinya garis regresi tersebut tidak menjelaskan sedikitpun variasi dalam variabel terikat. Oleh karena itu, suatu
model dikatakan lebih baik apabila koefisien determinasinya mendekati satu.
73
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN