Defenisi Operasional Variabel METODE PENELITIAN

58 Pada penelitian ini, nilai p sebesar 0,5 karena estimasi p tidak diketahui, error α sebesar 1 atau tingkat konfidensinya 99 sehingga dari tabel dapat diketahui Z 12α =2,58; dan kesalahan yang ditoleransi dari rerata populasi E sebesar 10. Selanjutnya, berdasarkan persamaan 3.1 tersebut, jumlah sampel yang diambil sebesar 166,41 180 responden. Jumlah responden ini sudah mewakili targeted population sebesar 16,71 sehingga layak dijadikan sebagai ukuran sampel. Pelaksanaan pengambilan sampel dilakukan dengan cara wawancara kepada para pengunjung yang akan meninggalkan Museum Sangiran. Peneliti menanyakan kepada calon responden terhadap dua kriteria yang ditetapkan sebelum melakukan wawancara, yaitu 1 Museum Sangiran sebagai daerah tujuan utama dalam melakukan perjalanan dan 2 membayar karcis masuk.

D. Defenisi Operasional Variabel

Berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah dipaparkan terlebih dahulu, maka variabel terikat dependent variable dari penelitian ini adalah nilai tingkat kunjungan per 1000 penduduk per tahun, sedangkan variabel bebasnya independent variable adalah beberapa variabel yang dianggap akan berpengaruh terhadap nilai tingkat kunjungan per 1000 penduduk per tahun. Adapun variabel-variabel yang akan diujicobakan dalam model ekonometrika adalah sebagai berikut: 1. Tingkat kunjungan per 1000 penduduk per tahun V Variabel ini merupakan variabel terikat dependent variable dalam penelitian ini. Tingkat kunjungan per 1000 penduduk per tahun merupakan 59 jumlah kunjungan yang berpotensi dilakukan oleh per 1000 penduduk pada berbagai kemungkinan tambahan tarif karcis masuk dari setiap zona hingga tidak ada lagi kunjungan ke Museum Sangiran per tahun. Zona dalam penelitian ini dibagi ke dalam 10 daerah, yaitu Kabupaten Sragen, Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Klaten dan Kabupaten Wonogiri. 2. Biaya perjalanan TC Besarnya biaya perjalanan ditentukan dari jumlah uang yang dihabiskandikeluarkan selama melakukan kunjungan ke Museum Sangiran. Biaya tersebut meliputi biaya karcis masuk, biaya transportasi pulang pergi, biaya konsumsi, biaya dokumentasi, dan biaya lain-lain. Djijiono, 2002:12-13. Terkait dengan biaya transportasi, pada penelitian ini dihitung dari asumsi penggunaan bahan bakar rata-rata pada jenis kendaraan bermotor yang dipakai. Harga bahan bakar yang digunakan, baik bensin dan solar adalah Rp 4.500 per liter dengan asumsi satu liter bahan bakar untuk menempuh jarak 50 km pada motor dan satu liter bahan bakar untuk menempuh jarak 14 km pada mobil sehingga harga bahan bakar per km untuk motor sebesar Rp 90 dan untuk mobil sebesar Rp 321. Variabel biaya perjalanan penting untuk dimasukkan ke dalam analisis karena secara logis dan teoritis diduga berpengaruh terhadap tingkat kunjungan per 1000 penduduk per tahun dari tiap zona. Semakin besar biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh penduduk suatu zona, maka 60 semakin kecil tingkat kunjungan per 1000 penduduk per tahun dari zona tersebut ke Museum Sangiran atau sebaliknya. 3. Tingkat pendidikan EDC Tingkat pendidikan digolongkan berdasarkan lamanya waktu pendidikan, yaitu: Tamat SD = 6 tahun Tamat SLTP = 9 tahun Tamat SLTA = 12 tahun Tamat Diploma Tiga = 15 tahun Tamat Sarjana atau diatasnya = 16 tahun Variabel tingkat pendidikan penting untuk dimasukkan ke dalam analisis karena secara logis dan teoritis diduga berpengaruh terhadap tingkat kunjungan per 1000 penduduk per tahun dari tiap zona. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dimiliki penduduk suatu zona, maka pengetahuan tentang eksistensi Museum Sangiran juga semakin tinggi sehingga semakin besar tingkat kunjungan per 1000 penduduk per tahun dari zona tersebut ke Museum Sangiran atau sebaliknya. 4. Tingkat pendapatan individu per bulan INC Mengingat bervariasinya mata pencaharian responden yang ditarget, maka pendapatan individu yang dimaksud menggunakan pendekatan pendapatan bulanan rutin seperti gaji atau upah. Khusus bagi pelajarmahasiswa, pendapatan yang dimaksud adalah uang saku bulanan dan bagi ibu rumah tangga dan kelompok lainnya, pendapatan didekati 61 dari prakiraan konsumsi bulanan. Variabel pendapatan individu per bulan akan berupa angka continous dalam satuan rupiah. Variabel tingkat pendapatan penting untuk dimasukkan ke dalam analisis karena secara logis dan teoritis diduga berpengaruh terhadap tingkat kunjungan per 1000 penduduk per tahun dari tiap zona. Semakin tinggi tingkat pendapatan yang dimiliki penduduk suatu zona, maka semakin besar tingkat kunjungan per 1000 penduduk per tahun dari zona tersebut ke Museum Sangiran atau sebaliknya. 5. Jarak tempat tinggal DIS Pendekatan nilai ekonomi yang didasarkan pada jarak tempat tinggal pengunjung dengan Museum Sangiran dalam satuan kilometer. Variabel jarak tempat tinggal penting untuk dimasukkan ke dalam analisis karena secara logis dan teoritis diduga berpengaruh terhadap tingkat kunjungan per 1000 penduduk per tahun dari tiap zona. Semakin dekat jarak tempat tinggal penduduk dari suatu zona, maka semakin kecil tingkat kunjungan per 1000 penduduk per tahun dari zona tersebut ke Museum Sangiran atau sebaliknya. 6. Umur AGE Variabel umur yang digunakan didasarkan pada tanggal lahir pengunjung yang dilakukan pembulatan ke bawah dan dinyatakan dalam satuan tahun. Kunjungan ke Museum Sangiran membutuhkan pemahaman dan minat khusus yang berkembang seiring dengan bertambahnya umur. Oleh karena itu, semakin tinggi umur yang dimiliki penduduk suatu zona, 62 maka semakin besar tingkat kunjungan per 1000 penduduk per tahun dari zona tersebut ke Museum Sangiran atau sebaliknya.

E. Analisis Deskriptif