cxii dalam kegiatan pengawasan. Pengawasan tersebut dilakukan sebelum kegiatan
dan sesudah kegiatan.
d. Sistem Pengawasan
Sistem pengawasan berdasarkan pada teori yang diungkap oleh Djati Julitriarsa 1998 :105 sebagai berikut :
e Inspektif, yakni melakukan pemeriksaan setempat, guna
mengetahui sendiri keadaan yang sebenarnya. f
Komparatif, yakni membandingkan antara hasil yang diperoleh dengan rencana yang ada.
g Verifikatif, yakni pemeriksaan yang dilakukan oleh staf, terutama
dalam bidang keuangan dan atau material. h
Investigative, yakni melakukan penyelidikan untuk mengetahui atau membongkar terjadinya penyelewengan-penyelewengan yang
tersembunyi. Sesuai dengan teori di atas, selain pengawasan yang dilakukan oleh
pimpinan sendiri, pengawasan juga dilakukan oleh pihak luar yaitu jika pimpinan menemukan pegawai yang sering indisipliner, kemudian diberi
hukuman lisan tidak diacuhkan, Pimpinan melapor ke BKD, dari pihak BKD mengutus pegawainya untuk memeriksa hal yang sebenarnya. Jika benar akan
diproses hukuman apa yang akan diterima oleh pegawai tersebut. Pengawasan yang lainnya di Kantor Kecamatan Bendosari melalui
kunjungan atau inspeksi mendadak dan mengecek langsung. Inspeksi mendadak dilakukan oleh Bupati dan jajarannya dan kegiatan mengecek
langsung tidak harus dilakukan dengan melihat langsung, tetapi melalui telepon.
e. Proses Pengawasan
Proses pengawasan yang terdapat pada organisasi-organisasi terdiri dari fase-fase yang sudah ditetapkan sebelumnya seperti yang diungkapkan
oleh Manullang 2005: 184-189 adalah sebagai berikut : 4.
Menetapkan alat ukur Bila kita akan mengukur pelaksanaan atau hasil pekerjaan bawahan,
kita harus mempunyai alat penilai, alat pengukur atau standar. Alat
cxiii penilai atau pengukur nilai kuantitas dan kualitas harus ditetapkan
terlebih dahulu. Alat penilai atau standar bagi hasil pekerjaan bawahan pada umumnya terdapat pada rencana keseluruhan maupun rencana
bagian. Dengan kata lain, dalam rencana itulah terdapat standar bagi pelaksanaan pekerjaan. Agar bawahan mengetahui apa yang harus
dicapainya dengan menyelesaikan tugas-tugasnya itu.
5. Mengadakan penilaian
Fase kedua dalam proses pengawasan adalah menilai atau mengevaluasi. Dengan menilai, dimaksudkan membandingkan hasil
pekerjaan bawahan dengan alat pengukur yang sudah ditentukan.
6. Mengadakan tindakan perbaikan
Fase terakhir ini hanya dilaksanakan bila pada fase sebelumnya dipastikan terjadi penyimpangan. Dengan tindakan perbaikan diartikan
tindakan yang diambil untuk menyesuaikan hasil pekerjaan nyata yang menyimpang agar sesuai dengan standar atau rencana yang telah
ditentukan sebelumnya. Bila pimpinan sudah menetapkan dengan pasti sebab-sebab terjadinya penyimpangan barulah diambil tindakan
perbaikan.
. SKPD tingkat Kecamatan terdapat subbag perencanaan dan keuangan. Subbag tersebut membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan pada tahun
2010, kemudian rencana kegiatan dikonsultasikan ke Camat. Camat melapor ke Bupati kemudian di sidang ke DPR dan jika disetujui serta diberi alokasi
dana kemudian dilaksanakan pihak Kecamatan. Kecamatan membuat laporan keuangan dan dilaporkan serta dinilai BPKD dengan tembusan Bappeda dan
Inspektorat. Jika menyimpang dapat ditindaklanjuti.
f. Tindaklanjut Pengawasan