xxiii
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Dalam suatu penelitian ilmiah, teori merupakan langkah awal dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapi, karena dalam teori yang diperoleh
adalah informasi atau keterangan yang bersangkutan dengan variabel yang diukur. Seperti yang diungkapkan Hoy dan Miskel dalam buku Sugiyono
2005:43 mengemukakan teori didefinisikan sebagai berikut “ teori adalah seperangkat konsep, asumsi dan generalisasi yang dapat digunakan untuk
mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam berbagai organisasi”. Selain itu teori juga diperlukan untuk mengetahui sejauh mana terdapat kesimpulan
dan generalisasi yang telah dibuat. Sedangkan
Snelbecker dalam
Lexy Moleong
2007:57 mendefinisikan, “ Teori sebagai seperangkat proporsi yang terintegrasi secara
sintaksis yaitu mengikuti aturan tertentu yang dapat dihubungkan secara logis satu dengan yang lainnya dengan data atas dasar yang dapat diamati dan
berfungsi sebagai wahana untuk meramalkan dan menjelaskan fenomena yang diamati”.
Dengan membaca pendapat ahli tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa teori merupakan buah pemikiran dari seseorang yang diungkapkan
sebagai suatu penjelasan mengenai suatu kenyataan yang akan dijadikan sebagai suatu keterangan.
1. Tinjauan Tentang Pengawasan
a. Pengertian Pengawasan
Dalam suatu organisasi baik swasta maupun pemerintah pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Dalam rangka mencapai tujuan
tersebut, organisasi tersebut akan mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan. Sebagai contoh, dalam suatu perusahaan pastilah memerlukan
xxiv komponen-komponen yang saling mempengaruhi satu sama lain. Antara lain
manusia, bahan material, modal dan teknologi. Komponen-komponen tersebut saling mendukung dalam usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan sering ditemukan permasalahan yang akan menghambat pencapaian tujuan. Oleh karena itu,
untuk menjamin suatu pekerjaan tetap sesuai dengan rencana dan tidak melenceng atau menyimpang dari tujuannya diperlukan suatu kegiatan yang
disebut dengan pengawasan. Seperti yang diungkapkan oleh M Manullang 2005:173 yang
mendefinisikan pengawasan sebagai berikut “ pengawasan sebagai suatu proses untuk menerapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya
dan bila perlu mengoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula”.
T Hani Handoko 2003: 359 mengemukakan pengawasan adalah “Proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen
tercapai”. Sedangkan Djati Julitriarsa 1998: 101 mengungkapkan “Pengawasan
adalah tindakan atau proses kegiatan untuk mengetahui hasil pelaksanaan, kesalahan, kegagalan, untuk kemudian dilakukan perbaikan dan mencegah
terulangnya kembali kesalahan-kesalahan itu, begitu pula menjaga pelaksanaan tidak berbeda dengan rencana yang ditetapkan”.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengawasan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan untuk mengetahui
apakah kegiatan-kegiatan yang berada dalam tanggung jawabnya berada dalam keadaan yang sesuai rencana atau tidak.
B. Pentingnya Pengawasan