lviii c.
Dalam memberikan pekerjaan yang dibebankan kepada mereka harus sesuai dengan kemampuan mereka, kalau tidak mereka
dapat melakukan tindakan indisipliner yang dapat menganggu kelancaran aktivitas organisasi.
d. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan tertib serta sikap
tegas dan teladan dari pimpinan untuk memberikan contoh kedisiplinan agar bawahan dapat bekerja dengan penuh tanggung
jawab dan disiplin. e.
Selalu memberikan semangat kepada bawahan sebagai bentuk motivasi untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai tujuan yang akan
dicapai. Di samping itu, memberikan pengarahan akan arti pentingnya disiplin dalam organisasi.
d. Pembinaan Disiplin
Untuk menanamkan disiplin para bawahan dapat dilakukan dan dikembangkan dengan berbagai cara. Faktor-faktor yang menunjang
pembinaan disiplin diungkapkan Susilo Martoyo 2000:125 sebagai berikut : a.
Motivasi. Motivasi merupakan faktor penting dalam pencapaian disiplin kerja. Apabila tidak ada motivasi, maka seseorang dalam
bekerja tidak akan bergairah. Misalnya, pimpinan memberikan contoh kepada karyawannya untuk
datang tepat waktu saat bekerja, hal itu merupakan bentuk motivasi kepada karyawannya.
b. Pendidikan dan latihan. Pendidikan dan latihan merupakan salah satu
program dalam aspek pengembangan pegawai atau karyawan. Dengan adanya diklat, diharapkan pegawai atau karyawan dapat
memperbaiki dan mengembangkan kemampuannya agar sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Contohnya, guru-guru mengikuti program diklat mata pelajaran kewirausahaan, diharapkan dengan diklat tersebut, guru dapat menerapkan
teori dan praktek kepada siswanya. c.
Kepemimpinan. Seorang pimpinan adalah panutan bagi bawahannya. Apabila pimpinan memberikan contoh yang baik dan bawahan mau
lix mengikuti pimpinannya tentu berdampak positif bagi organisasi.
Apabila pimpinan bertindak sesuka hati tanpa mengikuti disiplin kerja, akan memberikan contoh yang tidak baik bagi organisasi.
Misalnya, Pimpinan datang dan pulang bekerja tepat waktu, dengan begitu karyawannya juga mengikuti perbuatan dari pimpinannya.
d. Kesejahteraan. Tingkat kesejahteraan yang diterima pada saat
bekerja akan
berdampak bagi
bawahan. Apabila
tingkat kesejahteraan yang diberikan organisasi tinggi akan memotivasi
pegawai untuk disiplin dalam bekerja. Apabila kesejahteraan yang diterima tidak sesuai, maka pegawai cenderung bekerja seenak
hatinya.
Misalnya, organisasi membuat peraturan disiplin bagi anggotanya, agar peraturan dapat dilakukan oleh anggotanya semaksimal mungkin,
organisasi harus memberikan timbal balik kepada anggotanya dengan mencukupi kesejahteraannya. Dengan demikian, anggotanya konsentrasi
dengan pekerjaan masing-masing. e.
Penegakan disiplin lewat hukum. Penegakkan disiplin lewat hukum merupakan penegakan disiplin yang bersumber pada tatanan hukum
yang ada dan sudah diatur dalam perundang-undangan yang wajib ditaati dan dipatuhi oleh masing-masing pegawai tanpa adanya
pengecualian.
Pemerintah Daerah di masing-masing Kabupaten mempunyai Undang- Undang yang mengatur tentang disiplin bagi pegawainya. Dengan dibuatnya
Undang-Undang tersebut, PNS diharapkan mematuhinya, karena dalam UU juga dijelaskan hukuman yang diterima jika PNS melakukan tindakan
indisipliner. Pembinaan disiplin merupakan suatu rangkaian kegiatan dari berbagai
lembaga dan instansi secara berlanjut. Mulai dari lembaga pendidikan dan latihan yang menempanya sampai sebelum terjun ke dunia pekerjaan sampai
dengan instansi di mana karyawan bekerja dan ditempatkan. Setiap pimpinan satuan dalam organisasi harus bertanggung jawab atas pembinaan disiplin,
moril, dan tanggung jawab dari setiap karyawan yang menjadi tanggung jawabnya. Dalam upaya menegakkan disiplin karyawan, pimpinan harus
mampu menjadi panutan dan teladan bagi karyawannya, diharapkan dapat membangkitkan disiplin yang kuat bagi karyawan.
lx Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa disiplin kerja
pegawai dapat dilihat melalui ketaatannya dalam menggunakan waktu kerja, kepatuhan dalam melaksanakan peraturan, kataatan dalam melaksanakan
perintah atasan, ketaatan dalam menggunakan peralatan dan perlengkapan kantor, dan ketaatan dalam mengikuti cara kerja yang sesuai dengan petunjuk
atau ketentuan organisasi.
e. Pedoman Dalam Pendisiplinan