Disiplin Tinjauan Tentang Disiplin Kerja

l Sikap mental manusia yang mendorong manusia untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan adanya dorongan motivasi ini, diharapkan beban kerja yang ditanggung pegawai terasa ringan, dengan begitu pengawasan dapat berjalan optimal. 3. Kinerja pengawasan Pengawasan yang akan dilaksanakan harus sesuai prosedur yang disepakati dan aturan yang ditetapkan. Dikarenakan, dengan adanya prosedur ini, kinerja dari pengawasan itu sendiri dapat mengenai sasaran. 4. Komunikasi Komunikasi adalah hubungan timbal balik antar manusia. Komunikasi antar bawahan dengan pimpinan akan semakin baik apabila tindakan disiplin pegawai sering ditingkat. 5. Kualitas Sumber Daya Manusia Pengawasan itu diadakan adalah untuk mengetahui kualitas yang dimiliki sumber daya manusia, apakah terdapat faktor penghambat. Dengan adanya pengawasan diharapkan dapat meminimalisir hambatan yang terjadi, karena sumber daya manusia ini merupakan energi potensial dari suatu organisasi. 6. Kemampuan manajerial seorang pimpinan Kemampuan manajerial atau kepemimpinan pemimpin sangat berpengaruh pada pelaksanaan pengawasan. Hal itu perlu dimiliki pemimpin untuk melaksanakan pengawasan yang akan digunakan untuk memberikan pengaruh positif bagi bawahannya. Berdasarkan pendapat di atas, yang mempengaruhi pelaksanaan pengawasan adalah pengaruh dukungan dari masyarakat, pemberian motivasi, kinerja pengawasan, komunikasi yang lancar dan berkesinambungan, kualitas yang dimiliki oleh manusia serta kemampuan memimpin dari pimpinan.

2. Tinjauan Tentang Disiplin Kerja

a. Disiplin

Pembahasan disiplin pegawai dalam pengawasan berangkat dari pandangan bahwa tidak ada manusia yang sempurna, luput dari kekhilafan dan kesalahan. Oleh karena itu, setiap organisasi perlu memiliki berbagai ketentuan yang harus ditaati oleh para anggota, standar yang harus dipenuhi. Disiplin merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan tersebut. Dengan perkataan lain, seperti yang diungkapkan Sondang P Siagian 2005:305 menyimpulkan li bahwa “Pendisiplinan pegawai adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan sehingga para karyawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan para karyawan yang lain serta meningkatkan prestasi kerjanya”. Malayu Hasibuan 2003 : 193 mengatakan bahwa “kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang yang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku”. Sedangkan Alex Nitisemito 1991: 199 berpendapat mengenai “Disiplin adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan baik yang tertulis maupun tidak”. Disiplin yang baik dapat mencerminkan besarnya tanggung jawab yang dibebankan kepada orang-orang melalui tugas-tugas. Dalam menjalankan kedisiplinan diperlukan adanya kesadaran dari pegawai untuk mentaati peraturan yang berlaku Seperti yang diungkapkan Malayu Hasibuan 2003 : 193 mengatakan bahwa kesadaran yaitu “Sikap seseorang yang secara sukarela mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi, dia akan melaksanakan semua tugasnya dengan baik, bukan atas paksaan”. Lazimnya kata disiplin mengandung suatu gagasan hukuman, meskipun arti sesungguhnya tidak demikian. Berikut gagasan yang dikemukakan oleh IG Wursanto 1992 : 108 yaitu “Disiplin berasal dari kata Latin disciplina yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat. Jadi diplin berkaitan dengan pengembangan sikap yang layak terhadap pekerjaan”. Dalam hal peraturan disiplin juga diungkapkan oleh IG Wursanto 1992 :108 menyebutkan “Peraturan disiplin pegawai negeri mengatur kewajiban, larangan dan sanksi apabila Pegawai Negeri Sipil tidak menjalankan kewajiban atau melanggar peraturan. Apabila Pegawai Negeri Sipil itu terbukti melakukan pelanggaran disiplin akan dikenai hukuman disiplin”. lii Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah keadaan yang menyebabkan atau memberikan dorongan kepada pegawai untuk berbuat dan melakukan segala kegiatan sesuai dengan norma-norma atau aturan-aturan yang telah ditetapkan.

b. Jenis-jenis Pendisiplinan