cxiii penilai  atau  pengukur  nilai  kuantitas  dan  kualitas  harus  ditetapkan
terlebih dahulu. Alat penilai atau standar bagi hasil pekerjaan bawahan pada  umumnya  terdapat  pada  rencana  keseluruhan  maupun  rencana
bagian.  Dengan  kata  lain,  dalam  rencana  itulah  terdapat  standar  bagi pelaksanaan  pekerjaan.  Agar  bawahan  mengetahui  apa  yang  harus
dicapainya dengan menyelesaikan tugas-tugasnya itu.
5. Mengadakan penilaian
Fase  kedua  dalam  proses  pengawasan  adalah  menilai  atau mengevaluasi.  Dengan  menilai,  dimaksudkan  membandingkan  hasil
pekerjaan bawahan dengan alat pengukur yang sudah ditentukan.
6. Mengadakan tindakan perbaikan
Fase  terakhir  ini  hanya  dilaksanakan  bila  pada  fase  sebelumnya dipastikan terjadi penyimpangan. Dengan tindakan perbaikan diartikan
tindakan yang diambil untuk menyesuaikan hasil pekerjaan nyata yang menyimpang  agar  sesuai  dengan  standar  atau  rencana  yang  telah
ditentukan sebelumnya. Bila pimpinan sudah menetapkan dengan pasti sebab-sebab  terjadinya  penyimpangan  barulah  diambil  tindakan
perbaikan.
.  SKPD  tingkat  Kecamatan  terdapat  subbag  perencanaan  dan  keuangan. Subbag  tersebut  membuat  rencana  kegiatan  yang  akan  dilakukan  pada  tahun
2010,  kemudian  rencana  kegiatan  dikonsultasikan  ke  Camat.  Camat  melapor ke  Bupati  kemudian  di  sidang  ke  DPR  dan  jika  disetujui  serta  diberi  alokasi
dana kemudian dilaksanakan pihak Kecamatan. Kecamatan membuat laporan keuangan dan dilaporkan serta dinilai  BPKD dengan tembusan Bappeda dan
Inspektorat. Jika menyimpang dapat ditindaklanjuti.
f. Tindaklanjut Pengawasan
Tindaklanjut  dari  pengawasan  yaitu  jika  pegawai  disiplin  dalam menjalankan  tugas,  pegawai  tetap  dipercaya  bertugas  di  Kantor  Kecamatan
tetapi  jika  indisipliner,  pimpinan  dapat  melapor  ke  pihak  yang  berwenang untuk  proses  selanjutnya,  misalnya,  dipindah  ke  instansi  yang  cocok  dengan
keahliannya.
2. Peranan Pengawasan
Pengawasan  merupakan  salah  satu  fungsi  manajemen  untuk mengetahui  apakah  kegiatan-kegiatan  yang  berada  dalam  tanggung  jawab
pemimpin telah sesuai dengan rencana atau tidak. Oleh karena itu pengawasan
cxiv mempunyai  fungsi-fungsi  yang  penting  Berikut  ini  pendapat-pendapat
mengenai fungsi pokok pengawasan : Djati  Julitriarsa  dan  John  Suprihantoro  1998  :102  mengungkapkan
bahwa fungsi pokok dari pengawasan diantaranya sebagai berikut : 5.
Mencegah  terjadinya  berbagai  penyimpangan  atau  kesalahan- kesalahan  yang  berarti  pengawasan  yang  baik  adalah  suatu
pengawasan  yang  dapat  mencegah  kemungkinan  terjadinya  berbagai bentuk penyimpangan, kesalahan ataupun penyelewengan.
6. Untuk  memperbaiki  berbagai  penyimpangan  atau  kesalahan  yang
berarti  dengan  adanya  pengawasan  haruslah  dapat  diusahakan  cara- cara tindakan perbaikan terhadap penyimpangan tersebut.
7. Untuk  mendinamisir  organisasi  serta  segenap  kegiatan  manajemen
lainnya  yakni  dengan  adanya  pengawasan  diharapkan  sedini  mungkin dapat dicegah terjadinya penyimpangan.
8. Untuk  mempertebal  rasa  tanggung  jawab.  Adanya  pengawasan  yang
rutin  mengakibatkan  setiap  bagian  berikut  karyawannya  akan  selalu bertanggung jawab terhadap semua tugas yang dilakukan.
Sedangkan  Maringan  M  Simbolon  2004:62  mengungkapkan  fungsi dari pengawasan diantaranya sebagai berikut:
5. Mempertebal rasa dan tanggung jawab terhadap pejabat yang diserahi
tugas dan wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan. 6.
Mendidik  para  pejabat  agar  mereka  melaksanakan  pekerjaan  sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
7. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, penyelewengan, kelalaian,
dan kelemahan, agar tidak terjadi kerugian yang tidak diinginkan. 8.
Untuk  memperbaiki  kesalahan  dan  penyelewengan,  agar  pelaksanaan pekerjaan tidak mengalami hambatan dan pemborosan-pemborosan.
Berdasarkan  teori  yang  telah  disebutkan,  dapat  disimpulkan  peranan pengawasan yang ada di Kantor Kecamatan Bendosari sebagai berikut :
a. Untuk meningkatkan kinerja pegawai dalam menyelesaikan tanggung
jawab yang dibebankan. Untuk  meningkatkan  kinerja  pegawai  di  sebuah  instansi  baik
pemerintah  atau  swasta  harus  dilakukan,  hal  ini  selalu  terkait  dengan ada  atau  tidak  adanya  pengawasan.  Jika  pengawasan  itu  diadakan
berakibat kinerja pegawai menjadi baik dan fokus pada tanggungjawab yang dibebankan.
cxv b.
Untuk meningkatkan disiplin pegawai sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan sesuai tanggung jawab.
Peranan  pengawasan  yang  lain  yaitu  untuk  meningkatkan  sikap disiplin  pegawai  yang  berhubungan  dengan  pelaksanaan  tanggung
jawab  oleh  pegawai.  Awalnya  disiplin  harus  tumbuh  dari  individu sendiri  kemudian  seterusnya  dengan  adanya  monitoring  dari  luar
individu, diharapkan sikap disiplin dapat bertahan. c.
Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi. Suatu  kesalahan  yang  muncul  dalam  setiap  pelaksanaan  pekerjaan
biasa  terjadi.  Kesalahan  tersebut  diakibatkan  dari  faktor  manusia ataupun  non  manusia.  Apabila  kesalahan  tersebut  tidak  segera
mendapatkan  penanganan  dikuatirkan  dapat  mengganggu  kegiatan pencapaian  tujuan.  Oleh  karena  itu  diperlukan  pengawasan,  agar
pimpinan dapat memonitor tiap pelaksanaan kegiatan sesuai tujuan. d.
Untuk mencapai tujuan Satuan Kerja Perangkat Daerah. Dalam  pelaksanaan  pekerjaan  khususnya  instansi  pemerintah  yang
telah  dibebankan  tiap-tiap  pegawainya  harus  sesuai  dengan kemampuan.  Hal  ini  sudah  tertera  dalam  Satuan  Kerja  Pelaksana
Daerah.  Satuan  kerja  tersebut  merupakan  rencana  yang  akan  menjadi pedoman  dan  standar  dari  setiap  pekerjaan  yang  akan  dilaksanakan,
sehingga kegiatan tersebut memiliki sasaran yang jelas.
3. Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja Pegawai