dalam pelaksanaan latihan-latihan itu akan menentukan efektivitas dan hasil yang diperoleh. Pelatihan yang berupa kuliah atau kursus lebih tepat
jika dilaksanakan untuk memberi pemahaman tentang bagaimana berfungsinya sebuah sistem baru. Sedangkan learning by doing akan lebih
tepat untuk melatih pegawai-pegawai operasional yang baru. Menurut W. Kumorotomo dan S.A. Margono 2004: 60, jenis-
jenis pelatihan dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1
Seminar and group intruction seminar dan kelompok 2
Process Trainning Training proses 3
Tutorial Trainning pengajar privat 4
Simulation simulasi 5
One-The-Job- Trainning Magang 6
Information Center pusat informasi
E.4.2. Pelaksanaan Prosedur
Sebuah prosedur adalah kumpulan dari peraturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang
dikehendaki Abdul Kadir, 2002: 70. Menurut Kumorotomo dan S.A Margono, permasalahan yang muncul pada segi birokrasi biasanya
terdapat pada tahap prosedur 2004: 87. Menurut Charles S. Parker 1986: 626 perincian prosedur meliputi: prosedur kerja dan prosedur kontrol
data.
a. Prosedur kerja
Prosedur kerja adalah prosedur yang tertulis dalam bentuk garis besar, jadi perlu tanggung jawab masing-masing individu dalam
sebuah sistem untuk membuatnya jelas. Prosedur kerja dimaksudkan agar seluruh kegiatan dalam rangka pelaksanaan kerja dan fungsi
menjadi jelas, efektif, dan efisien. Pentingnya prosedur kerja juga untuk menyamakan persepsi dan langkah dalam melaksanakan
kegiatan. BKD Surakarta sebagai organisasi publik merupakan organisasi
yang mengikuti perspektif positif. Sehingga serangkaian prosedur yang mengarah pencapaian tujuan merupakan instrumen pokok yang harus
ditetapkan sebelum semuanya dilakukan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi organisasi Kumorotomo dan S.A Margono, 2004: 91.
b. Prosedur Kontrol
Prosedur kontrol adalah prosedur yang menspesifikasi bagaimana sesuatu dapat dikontrol. Dalam sistem komputer sejumlah
kontrol harus diletakkan di tempat yang mendapatkan keamanan, ketepatan dan privasi data. Kegiatan sistem yang paling penting adalah
kontrol dari kinerjanya, sebuah sistem seharusnya menghasilkan umpan balik tentang input, proses, output dan penyimpanan. Umpan
balik ini harus dimonitor dan dievaluasi untuk menetapkan bahwa sistem menemukan standard kinerja yang dibangun. Kegiatan sistem
yang layak harus diseimbangkan jadi produk informasi yang layak bagi pemakai.
“an important system activity is the control of its performance an if system should produce feedback about input, processing,
output, and storage activities. This feedback must be monitored and evaluated to determine if the system is meetingestablished
performance standards. The appropriated system activities must be adjusted so that proper information information
products are produce for end user” James O’Brien, 2002: 12.
Prosedur kontrol ini meliputi: a Kontrol ketepatan: Sebuah data dapat hidup atau mati oleh ketepatan dari data. Maka ketepatan
data harus dikontrol untuk menjamin kebenaran data; b Kontrol privasi: Untuk mendapatkan pengamanan dari sebuah informasi yang
didapat, maka publikasi data harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak disalah gunakan pihak lain, juga untuk melindungi pemilik data.
c Kontrol keamanan: Untuk menghindari kerusakan dan keakuratan data.
E.4.3. Pelaksanaan Alur Kerja SIMPEG
Unsur teknologi informasi juga tidak dapat dilepaskan dalam kaitannya dengan pelaksanaan sistem. Sinergi antara teknologi dan
pelaksanaannya oleh pegawai dapat dilihat dari pelaksanaan prosedur dan proses alur kerja sistem yang meliputi Sub Sistem Input, Sub Sistem
proses dan Sub Sistem output. Proses alur kerja sistem ini dimulai saat data dikumpulkan dari
semua sistem fisik dan lingkungan lalu dimasukkan ke dalam basis data. Piranti lunak pemrosesan data mengubah data menjadi informasi bagi
manajemen perusahaan, bagi individu-individu dan organisasi-organisasi di dalam lingkungan organisasi McLeod dan G.P. Schell, 2007.
a. Sub Sistem Input Data Masukan