berbeda dengan jarak frekuensi 18-333kHz dengan jarak dinamik 150 dB. Menurut APEM data hidroakustik yang terekam memiliki koordinat GPS Global
Positioning System sehingga data akustik dapat dengan mudah diaplikasikan dalam bidang GIS Geographic Information System.
2.1.7. Analisis Dinamika Plankton dan Ikan di Perairan
Pada perairan terjadi dinamika yang dilakukan oleh biota-biota yang berada didalamnya. Sebagai contoh, plankton melakukan pergerakan diperairan
atau migrasi pada saat siang dan malam. Ikan pun demikian melakukan pergerakan untuk pemijahan, mencari makanan dan mencari daerah yang cocok
untuk kelangsungan hidupnya. Migrasi ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor eksternal berupa faktor lingkungan yang secara langsung atau tidak
langsung berperan dalam migrasi ikan maupun internal faktor yang terdapat dalam tubuh ikan.
Migrasi vertikal pola makan plankton mengacu pada pola pergerakan organisme laut yang hidup pada zona fotik yang dilakukan setiap hari. Organisme
laut menunjukkan pola perilaku baik organisme mikroskopis plankton sampai pada ukuran yang besar yaitu nekton, seperti ikan. Organisme tersebut umumnya
melakukan migrasi vertikal pola makan sebagai respon dari adanya ketidakstabilan dari suatu ekologis sumber, mangsa, predator di zona pelagis.
Fitoplankton autotrof, pada siang hari membutuhkan cahaya untuk fotosintesis secara eksponensial dari permukaan laut, namun ketersediaan nutrisi
untuk melakukan fotosintesis diperoleh pada malam hari. Pada malam hari ketersedian nutrisi di kolom perairan meningkat, sehingga fitoplankton turun
menuju kolom perairan untuk menyerap nutrisi. Nutrisi yang diperoleh pada kolom perairan yang akan dibawa ke permukaan untuk proses fotosintesi.
Sebaliknya, organisme zooplankton heterotrof dan hewan-hewan yang lebih besar tidak memerlukan cahaya untuk pertumbuhan meskipun beberapa mixotrops
memiliki endosimbion yang memerlukan cahaya. Migrasi menuju permukaan yang dilakukan oleh zooplankton heterotrof dan biota-biota yang lebih besar
lainnya dilakukan pada waktu senja, dimana mangsa diperairan meningkat. Ada beberapa biota pun melakukan pola migrasi vertikal berlawanan pola makan
dimana bepergian ke permukaan pada malam hari untuk mencari makan, kemudian turun ke kedalaman lebih gelapdilakukan pada siang hari. Selain
menghindari predator, perairan yang lebih dalam juga lebih dingin. Selama periode ketika makanan relatif langka, menuju ke perairan yang suhu yang lebih
rendah memperlambat metabolisme organisme, yang memungkinkan mereka
untuk hidup di kedalaman tersebut.
2.2. Progressive Threshold