2
m y
T y
d p
d R
m j
k j
t a
n
2.5 PCR Po
Finke merupakan
yang diisola Titik awal d
yang dihasil dari basa pr
potongan pe dapat dihasil
Reaks Reaction
mengamplif jumlah uruta
kali. Setiap jumlahnya.
target. Kunc amplifikasi h
non-target F
olymerase C
eldey 2005 suatu metod
asi pada sebu dari reaksi p
lkan secara b rimer dapat
endek DNA lkan jutaan t
si polimera PCR me
fikasi nukleo an DNA ribu
urutan bas Pada setiap
ci utama pe hanya pada
Fatchiyah 20
Gam
Chain Reacti
menyataka de untuk m
uah tabung r primer adala
buatan bias dipilih seca
A dari semua tiruan potong
ase berantai erupakan
s otida secara
uan bahkan j a nukleotid
p n siklus P engembanga
urutan DNA 006.
mbar 2 Prinsip
ion
an bahwa P menggandaka
reaksi kecil d ah oligonukl
anya terdiri ara bebas. P
a organisme gan DNA id
i atau dike suatu pros
a in vitro. M jutaan kali d
a yang diam PCR akan di
an PCR ada A target dan
p kerja PCR
PCR polym an atau men
dengan mela leotida, yakn
antara 10-2 PCR memun
e. Dari satu dentik.
enal sebaga ses sintesi
Metoda PCR dari jumlah s
mplifikasi a iperoleh 2
n
alah menem meminimal
Anonim2010
merase chain ngamplifikas
alui replikas ni potongan
5 nukleotida ngkinkan pe
tabung reak ai Polymera
is enzimat R dapat men
semula, seki akan menjad
kali banyak mukan bagai
lkan amplifik
0b
n reaction sikan DNA
si berulang. kecil DNA
a sekuensi enggandaan
ksi tunggal ase Chain
tik untuk ningkatkan
itar 10
6
-10
7
di dua kali knya DNA
imana cara kasi urutan
Surahman 2007 menjelaskan bahwa proses PCR pada prinsipnya melibatkan tiga langkah yang diulangi dalam beberapa siklus, yaitu :
1 Denaturasi termal dengan meningkatkan suhu pada tabung reaksi
2 Primer Anneling, yaitu tahap dimana primer akan berpasangan dengan sekuen
DNA cetakan template yang sudah dalam bentuk ss-DNA pada suhu 35-60
o
C 3
Ekstensi Primer, pada tahap ini suhu ditingkatkan kembali sampai 75
o
C yang merupakan suhu optimum untuk kerja tag DNA polymerase yangakan memulai
reaksi pada ujung 3’-hidroksil dari primer. Finkeldey 2005 menjelaskan bahwa sekuensi pendek berulang non-
kodon asam amino yang biasanya terdiri atas 3 pasang dapat ditemukan pada DNA dari kebanyakan hewan dan tumbuhan. Sekuensi seperti itu biasanya
memiliki polimorfisme yang tinggi, dalam arti bahwa banyak tipe berbeda dapat diamati dalam populasi. Polimorfisme seperti itu dapat dipelajari menggunakan
metoda PCR bila dapat ditentukan secara khusus primer-primer yang cocok dengan daerah sasaran.
2.6 Mikrosatelit