Penyulingan minyak akar wangi merupakan proses ekstraksi minyak akar wangi dari tanaman akar wangi yang lebih tinggi nilai tambahnya. Untuk
mengetahui besar nilai tambah minyak akar wangi dari akar wangi, maka perlu dilakukan analisis nilai tambah sehingga dapat diketahui apakah usaha tersebut
memberikan keuntungan.
1.2. Perumusan Masalah
Harga pokok produksi digunakan untuk menghitung besarnya biaya yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk. Selama ini baik petani maupun
penyuling belum melakukan perhitungan harga pokok produksi maupun harga pokok penjualan. Petani maupun penyuling hanya melakukan pencatatan biaya
produksi secara sederhana dan umumnya tidak memperhitungkan biaya overhead. Apabila biaya overhead diketahui, maka petani dan penyuling dapat mengetahui
biaya yang lebih spesifik untuk menghasilkan minyak akar wangi. Berdasarkan kondisi itulah, rumusan masalah penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah kondisi rantai pasokan minyak akar wangi di Kabupaten
Garut, Jawa Barat? 2.
Bagaimana harga pokok produksi dan harga pokok penjualan akar wangi? 3.
Bagaimanakah harga pokok produksi dan harga pokok penjualan minyak akar wangi?
4. Bagaimanakah nilai tambah minyak akar wangi?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis kondisi rantai pasokan minyak akar wangi di Kabupaten
Garut, Jawa Barat. 2.
Menghitung dan menganalisis harga pokok produksi dan harga pokok penjualan akar wangi.
3. Menghitung dan menganalisis harga pokok produksi dan harga pokok
penjualan minyak akar wangi. 4.
Menghitung dan menganalisis nilai tambah minyak akar wangi.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi pelaku usaha, hasil penelitian ini dapat membantu mengidentifikasi
permasalahan yang ada dalam rantai pasokan, serta memberi solusi untuk permasalahan tersebut.
2. Bagi ilmu pengetahuan, penelitian ini dapat menjadi informasi mengenai
aplikasi manajemen rantai pasokan, perhitungan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan akar wangi dan minyak akar wangi, dan analisis
nilai tambah minyak akar wangi serta dapat menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini akan membahas mengenai rantai pasokan yang terjadi serta mengidentifikasi harga pokok produksi dan harga pokok penjualan akar wangi
dan minyak akar wangi, serta nilai tambah penyuling minyak akar wangi. Perhitungan nilai tambah pada petani tidak dilakukan karena tidak terjadi
pengolahan sehingga hanya terdapat keuntungan bukan nilai tambah.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Rantai Pasokan dan Manajemen Rantai Pasokan
Menurut Pujawan 2005, rantai pasokan merupakan jaringan perusahaan- perusahaan yang secara bersama-sama bekerja menciptakan dan menghantarkan
suatu produk ke tangan pemakai. Perusahaan-perusahaan tersebut meliputi pemasok, pabrik, distributor, toko, ritel, dan perusahaan pendukung seperti
logistik. Sedangkang menurut Indrajit dan Pranoto 2002, rantai pasokan adalah suatu sistem tempat organisasi menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada
para pelanggannya. Manajemen rantai pasokan supply chain management adalah integrasi
aktivitas pengadaan bahan dan pelayanan, pengubahan menjadi barang setengah jadi dan produk akhir, serta pengiriman ke pelanggan. Seluruh aktivitas ini
mencakup aktivitas pembelian dan pengalihdayaan outsourcing ditambah fungsi lain yang penting bagi hubungan antara pemasok dan distributor Heizer dan
Render, 2010. Sedangkan menurut Lee dan Whang dalam Anatan dan Ellitan 2008, manajemen rantai pasokan sebagai integrasi proses bisnis dari pengguna
akhir melalui pemasok yang memberikan produk, jasa, informasi, dan bahkan peningkatan nilai untuk konsumen dan karyawan.
Menurut Anatan dan Elliatan 2008, aplikasi manajemen rantai pasokan pada dasarnya memiliki tiga tujuan utama yaitu penurunan biaya cost reduction,
penurunan modal capital reduction, dan perbaikan pelayanan service improvement. Menurut Siagian 2005, ruang lingkup manajemen rantai pasokan
MRP meliputi: 1.
Rantai pasokan mencakup seluruh kegiatan arus dan transformasi barang mulai dari bahan mentah, sampai penyaluran ke tangan konsumen
termasuk aliran informasinya. Bahan baku dan aliran informasi adalah rangkaian dari rantai pasokan.
2. Rantai pasokan sebagai suatu sistem tempat organisasi menyalurkan
barang produksi.
2.2. Biaya dan Klasifikasi Biaya