pelatihan kurang baik, sebanyak 17 orang 63,0 baik dan 9 orang 29,0 memiliki kinerja kurang baik.
Hasil uji statistik Chi-Square Test dengan Fisher’s Exact Test diperoleh nilai
P = 0,010 P 0,05 dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara supervisi yang dilakukan oleh atasan dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Yuliddin Away Kabupaten
Aceh Selatan Lampiran 4.
Tabel 4.14. Hubungan Antara Supervisi dengan Kinerja dalam Pemberian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. H. Yuliddin
Away Kabupaten Aceh Selatan
Kinerja Perawat Baik Kurang
baik Jumlah
P Supervisi
n N n
Baik Kurang Baik
10 17
37,0 63,0
22 9
71,0 29,0
32 26
100 100
Total 27
100 31
100 58
100
0,010
Sumber : Hasil Penelitian, 2010 data diolah
4.5. Uji Multivariat
Untuk menganalisis pengaruh variabel pelatihan dan supervisi terhadap kinerja perawat pelaksana dalam pemberian asuhan keperawatan di ruang rawat inap
RSUD Dr. H. Yuliddin Away Kabupaten Aceh Selatan mengunakan uji regresi linear berganda multiple regresion dengan hasil sebagai berikut Lampiran 5.
Tabel. 4.15. Hasil Uji Multivariat Regresi Berganda
Universitas Sumatera Utara
Variabel Independen t-hitung
B P
Pelatihan X
1
-3.109 -0.416 0.003
Supervisi X
2
-2.158 -0.259 0.035
Nilai R
0.498
Constant
10.937 2.441 0.000
R Square = 24,8
Sumber : Hasil Penelitian, 2010 data diolah Berdasarka Tabel 4.15 diatas dengan uji regresi ganda diperoleh hasil bahwa
kedua variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Dr. H. Yuliddin Away Kabupaten Aceh
Selatan karena mempunyai nilai probabilitas kurang dari 0,05. Berdasarkan nilai koefisien regresi
β masing-masing variabel diatas dapat dibuat model persamaan regresi sebagai berikut:
Y = α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
Y = 2.441 + -0.416 X
1
+ -0.259 X
2
Dari kedua variabel tersebut yang dominan berpengaruh terhadap kinerja perawat pelaksana adalah variabel pelatihan dengan nilai koefesien B -0,416 dengan
nilai R sebesar 0,498 Secara keseluruhan model dapat memprediksi besarnya pengaruh variabel
independen yaitu pelatihan dan supervisi terhadap kinerja kinerja perawat pelaksana di RSUD Dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan aceh Selatan sebesar 24,8 R Square,
sedangkan 75,2 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1.
Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Inap RSUD Dr. H. Yuliddin Away Kabupaten Aceh Selatan
Kinerja adalah penampilan hasil kerja personil baik kuantitas maupun kualitas
dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja personil, penampilan hasil kerja tidak terbatas kepada personil yang
memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi meliputi keseluruhan jajaran personil dalam organisasi Ilyas, 2001.
Kinerja dalam penelitian ini adalah kinerja perawat pelaksana yaitu hasil kerja atau prestasi kerja yang nyata dari seluruh aspek pelayanan keperawatan di rumah
sakit, yang dilihat dari proses keperawatan mulai dari pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, implentasi, evaluasi dan kemudian mendokumentasikan
hasil kerjanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja perawat pelaksana di ruang
rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Yuliddin Away Kabupaten Aceh Selatan dalam memberikan asuhan keperawatan setelah dilakukan pelatihan dan
supervisi masih kurang baik yaitu 53,4 Penyebab dari belum maksimalnya nilai kinerja dari masing-masing perawat
pelaksana setelah dilakukan pelatihan dan supervisi karena para supervisor belum menjalankan perannya dengan maksimal dan perawat pelaksana belum sepenuhnya
Universitas Sumatera Utara