kebutuhan klien, menyusun rencana keperawatan untuk masing-masing klien yang menjadi tanggung jawabnya, menulis pesan atau perintah keperawatan untuk masing-
masing klien, melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana, melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan, melakukan tindakan kolaborasi, melakukan
pemantauan keadaan klien dan selanjutnya melakukan tindakan yang cepat sesuai hasil pantauan, melakukan konsultasi dengan tim kesehatan lain, melakukan
dokumentasi sesuai standar asuhan keperawatan, melaksanakan timbang terima dengan shif berikutnya dan memberikan pendidikan kesehatan.
2.4.2. Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Kinerja
Faktor yang memengaruhi kinerja personil secara teoritis ada 3 tiga kelompok variabel yang memengaruhi perilaku kerja dan kinerja yaitu: variabel
individu, organisasi dan psikologis Ilyas, 2002. Ketiga kelompok variabel tersebut memengaruhi kerja yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja personil. Gibson
dalam Ilyas, 2002. Menyatakan faktor-faktor yang memengaruhi kinerja personil salah satunya adalah variabel organisasi yang dikelompokkan pada sub variabel
sumber daya, kepemimpinan, imbalan, desain pekerjaan, supervisi dan kontrol selain variabel individu dan variabel psikologis.
Teori Gibson yang dikembangkan oleh Ilyas, 2002 menyatakan bahwa variabel supervisi yang terdapat pada kelompok variabel organisasi sangat penting
pengaruhnya dengan kinerja individu. Model ini cocok untuk digunakan sebagai model dasar untuk mempelajari faktor yang memengaruhi kinerja individu.
Universitas Sumatera Utara
2.4.3. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah proses penilaian hasil karya personil dalam suatu organisasi melalui instrumen penilaian kinerja. Pada hakekatnya penilaian kinerja
merupakan suatu evaluasi terhadap penampilan kerja personil dengan membandingkannya dengan standar baku penampilan.
Dengan melakukan penilaian demikian, seorang pemimpin akan menggunakan uraian-uraian pekerjaan sebagai tolak ukur. Bila hasilnya di bawah
uraian pekerjaan berarti pelaksanaan pekerjaan tersebut berkurang. Dengan demikian penilaian kinerja merupakan proses formal yang dilakukan untuk mengevaluasi
tinggkat pelaksanaan pekerjaan atau unjuk kerja performace appraisal seorang personil, memberikan umpan balik unuk kesesuaian tingkat kinerja dengan kilas balik
unjuk kerja performance review atau penilaian personil employe evaluation Ilyas, 2002.
Soeprihanto 2000, menyatakan prestasi kerja performance appraisal adalah suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seseorang
karyawan telah melaksanakan pekerjaannya masing-masing secara keseluruhan. Swanburg 2000, penilaian kinerja performance appraisal adalah proses
pengawasan, dimana kinerja staf dinilai yaitu membandingkan kinerja staf dengan standar yang ada pada organisasi.
2.4.4. Manfaat Penilaian Kenerja