Perawat dengan kemampuan yang baik akan dapat melaksanakan tugas- tugasnya dengan maksimal, karena kemampuan tersebut merupakan kapasitas yang
dimiliki yang memungkinkan orang tersebut untuk melakukan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Kemampuan tersebut mencakup pemahaman tentang
tugas yang menjadi tanggung jawabnya, menguasai bidang tugasnya dengan baik, mampu mengambil keputusan dalam keadaan darurat, kemampuan dalam menjalin
hubungan yang harmonis dengan pasien, sesama perawat maupun atasannya dan juga kemampuan dalam menganalisis masalah serta pemecahan masalah sesuai dengan
program pelatihan yang telah di dapatkan. Rahmanto, 2007 menyebutkan prestasi kinerja sebagai tingkat pelaksanaan
tugas yang bisa di capai oleh seseorang, unit, atau devisi, dengan menggunakan kemampuan yang ada dan batasan-batasan yang telah di tetapkan untuk mencapai
tujuan perusahaaan.
5.4. Pengaruh Supervisi Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat
Inap RSUD Dr. H. Yuliddin Away Kabupaten Aceh Selatan
Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda diketahui bahwa variabel supervisi berpengaruh terhadap kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD
Dr. H. Yuliddin Away, Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan P0,05 dengan nilai koefisien -0,259, artinya semakin sering dilakukan supervisi terhadap perawat
pelaksana maka akan semakin meningkat kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Dr. H. Yuliddin Away Kabupaten Aceh Selatan.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Kurniati 2001 dimana ada hubungan yang bermakna antara peran supervisi kepala ruangan dengan kinerja
perawat di ruang ranap RSI Jakarta. Peneliti lain Saljan 2005 adanya pengaruh yang signifikan peran supervisor sebagai penilai dalam supervisi terhadap peningkatan
kinerja perawat pelaksana setelah dimasukkan connfounding factor. Dan sesuai pula dengan pendapat Gillies 1994, Kron dan Grey 1987, dalam Loveridge 1999
bahwa untuk meyakinkan agar perawatan pasien berkualitas tinggi maka kepala ruangan harus merencanakan dan mengarahkan staf untuk melaksanakan tugas
keperawatan yang berhubungan dengan kebijakan dan standar asuhan keperawatan sesuai kemampuan dan keterbatasan tugas perawat pelaksana.
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh pelatihan asuhan keperawatan dan supervisi terhadap kinerja perawat pelaksana dalam pemberian asuhan
keperawatan, maka apabila dibandingkan dalam analisis lanjutan akan menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna pada kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap
RSUD Dr. H. Yuliddin Away Kabupaten Aceh Selatan yang mendapatkan pelatihan asuhan kepererawatan dan disupervisi oleh atasan yang telah dilatih dan dibimbing
supervisi.
5.5. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mempunyai keterbatasan pada proses pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan pada saat responden melakukan tugas, sehingga sering
terjadi interupsi pada saat pengisian kuesioner. Hal ini dapat menyebabkan
Universitas Sumatera Utara
konsentrasi terganggu, sehingga pengisian kuesioner terburu-buru yang berdampak terhadap kualitas jawaban responden. Upaya untuk mengantisipasinya dengan
melakukan pengisian kuesioner diantara pertukaran shif jaga.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN