Tabel 4.24. Hubungan Lingkungan Luar Rumah dengan Kejadian Malaria Relaps di Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen Tahun 2008
Kejadian Malaria Total
Relaps Tidak
Relaps OR
95 CI Lingkungan
Dalam Rumah
N N N
P value
Kurang Baik
15 5
38,5 33,3
24 14
61,5 66,7
39 21
100 100
1,250 0,411-3,805
0,911 Dari data yang tampak dalam tabel 4.24, diketahui bahwa kejadian malaria
relaps terjadi pada 38,5 responden yang lingkungan luar rumahnya kurang baik, sedikit lebih banyak dibandingkan dengan responden yang lingkungan luar rumahnya
baik 33,3. Dari hasil uji chi square didapatkan nilai p = 0,911 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara lingkungan luar rumah
dengan kejadian malaria relaps.
4.6. Analisis Multivariat
Analisis multivariat dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik logistic regression untuk mencari faktor yang dominan mempengaruhi kejadian
relaps pada penderita malaria di Kecamatan Juli. 4.6.1.
Pemilihan Variabel Dalam penelitian ini terdapat sembilan variabel yang diduga berpengaruh
terhadap kejadian relaps sesuai tabel 4.25 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.25. Hasil Uji Bivariat Untuk Identifikasi Variabel yang Perlu
Dipertimbangkan masuk dalam Analisis Multivariat Variabel
P value
Umur Jenis Kelamin
Pekerjaan Pendidikan
Pengetahuan Sikap
Tindakan Lingkungan Dalam Rumah
Lingkungan Luar Rumah 0,280
0,773 0,004
0,586 0,000
0,049 0,000
0,000 0,693
= variabel sebagai kandidat multivariate Variabel yang dipertimbangkan untuk dipilih dan dimasukkan dalam analisis
multivariat adalah variabel-variabel dengan nilai p 0,25.
4.6.2. Penentuan Variabel yang Dominan
Berdasarkan hasil uji bivariat pada tabel 4.25, diperoleh variabel-variabel yang dapat dimasukkan kedalam analisis regresi logistik multivariat. Dalam analisis
ini semua variabel diuji secara bersamaan, kemudian variabel dengan p value 0,05 akan dikeluarkan satu persatu secara berurutan dimulai dari variabel dengan nilai
p value paling besar. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.26. Hasil Uji Regresi Logistik Untuk Identifikasi variabel paling Berpengaruh Terhadap Kejadian Malaria Relaps di Kecamatan
Juli Tahun 2008
= variabel yang akan dikeluarkan
Variabel Exp B
P value
Pekerjaan Pengetahuan
Sikap Tindakan
Lingkungan Dalam Rumah Constant
11,080 13,266
1,063 21,454
18,711 -14,724
0,033 0,054
0,956 0,010
0,009 0,000
Universitas Sumatera Utara
Pada tabel 4.26 terlihat variabel sikap mempunyai nilai p value paling besar dan 0,05 yaitu 0,956. Dengan demikian variabel sikap dikeluarkan , kemudian
dilakukan analisis berikutnya tanpa mengikutkan variabel sikap dan hasilnya seperti dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.27. Hasil Akhir Uji Regresi Logistik Untuk Identifikasi Variabel Paling Berpengaruh Terhadap Kejadian Malaria Relaps di Kecamatan
Juli Tahun 2008
Variabel Exp B
P value
Pekerjaan Pengetahuan
Tindakan Lingkungan Dalam Rumah
Constant
11,175 13,045
21,512 18,840
-14,644 0,031
0,049 0,010
0,008
0,000
Dari hasil analisis dalam tabel 4.27 diketahui bahwa nilai p value dari variabel pekerjaan, pengetahuan, tindakan dan lingkungan dalam rumah 0,05 oleh
karenanya tidak dikeluarkan lagi. Dengan demikian ke empat variabel tersebut merupakan variabel yang berpengaruh terhadap kejadian malaria relaps dan yang
paling dominan pengaruhnya adalah variabel tindakan. Berdasarkan nilai koefisien regresi
β masing-masing variabel independen dapat dibuat model persamaan regresi sebagai berikut:
Y = α + β
I
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
Y = -14,644 + 21,512X
1
Tindakan + 18,840X
2
Lingkungan dalam rumah +
13,045X
3
Pengetahuan +11,175X
4
Pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN