24
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu Dan Tempat
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret–Juni 2009 dengan lokasi penelitian di :
1. Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom di Provinsi
Papua, untuk mengunjungi IUPHHK dan IUIPHHK yang beroperasi. 2.
Surabaya, untuk mengunjungi industri penggergajian merbau dan woodworking
yang terintegrasi yang telah beroperasi sebagai pembanding.
3.2. Alur Penelitian
Adapun alur yang menjadi prosedur pelaksanaan penelitian ini disajikan dalam diagram alir pada Gambar 5.
3.3. Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui peninjauan lapangan dan
wawancana dengan perusahaan pemegang IUPHHK dan Industri gergajian merbau dan woodworking terintegrasi. Data sekunder diperoleh dari instansi di
lingkungan Pemerintah Daerah, yaitu Badan Pusat Statistik BPS, Bapedalda, Dinas Perindustrian, Dinas Kehutanan Provinsi dan instansi terkait lainya. Jenis
data primer dan sekunder yang akan dikumpulkan disajikan pada Tabel 8.
3.4. Analisis Kelayakan Finansial dan Ekonomi
Analisis kelayakan dilakukan terhadap beberapa aspek yang terkait dengan industri pengolahan kayu yang akan dikembangkan, yaitu :
3.4.1 Ketersediaan Bahan Baku Kelayakan ketersediaan bahan baku dilakukan dengan menginventarisir
jumlah IUPHHK yang memproduksi kayu merbau di ketiga lokasi penelitian kemudian dilakukan rekapitulasi terhadap AAC masing-masing pemegang ijin
sehingga akan diperoleh jumlah lestari potensi kayu merbau yang dapat dimanfaatkan. Kemudian dilakukan analisis alokasi distribusi poduksi kayu
bulat merbau beberapa tahun terakhir untuk mengetahui volume distribusi kayu bulat merbau yang diekspor, dijual lokal maupun dipergunakan sendiri.
25
Jml IUPPHK, AAC merbau Tot Prod merbau
Sumber Daya Manusia Infrastruktur
Cost Benefit
NPV, IRR BCR
PDRB, PAD, Perluasan Kesempatan Kerja, Prasarana
Teknologi Pengolahan Limbah tersedia Tidak ada dampak tak terubah
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya Mulai
Ketersediaan Bahan Baku
Ketersediaan Teknologi Pengolahan
Analisis Kelayakan Finansial Ekonomi
Perkiraan Dampak Ekonomi Sosial
Perkiraan Dampak Lingkungan Tersedia ?
Penggergajian Woodworking terintegrasi Tidak
Tersedia ? Tidak
Tidak
Tidak
Layak ? Tidak
Stop Layak ?
Meningkat ?
Gambar 5 Alur Penelitian Analisis kelayakan perusahaan penggergajian kayu merbau dan woodworking terintegrasi di Papua Kab.Keerom, Kab.
Jayapura dan Kota Jayapura.
26 3.4.2 Ketersediaan Teknologi Pengolahan
Kelayakan terhadap ketersediaan teknologi penggergajian kayu merbau dan woodworking terintegrasi dilakukan dengan melihat harga
investasi, kapasitas produksi dan besaran rendemen yang dapat dihasilkan. Analisis dilanjutkan dengan melihat operasional dari masing-masing
teknologi tersebut, yaitu besar biaya operasional peralatan masing-masing teknologi yang ada, sumber daya manusia yang akan mengoperasikan dan
infrastruktur yang tersedia. 3.4.3 Kriteria Kelayakan Finansial dan Ekonomi
Analisis dilakukan dengan memprediksi dana investasi yang akan ditanamkan, prediksi penerimaan, dan rugi-laba perusahaan penggergajian
kayu merbau dan woodworking terintegrasi. Bentuk investasi sendiri yang diperhitungkan sebagai Cost berupa cash
outflow dibagi dua kelompok, yaitu :
1. Capital expenditure : jenis pengeluaran yg memberikan manfaat jangka panjang, seperti pembelian mesin-mesin, bangunan, tanah, dan aktiva
tetap lainnya. 2. Operating expenditure : jenis pengeluaran yang diperhitungkan
sebagai biaya operasional, seperti biaya tenaga kerja, biaya material, biaya bahan bakar dan lain-lain.
Penerimaan yang diperhitungkan sebagai Benefit berupa cash inflow diperhitungkan berdasarkan prediksi penjualan kayu olahanproduk yang
akan dihasilkan. Analisis finansial dilakukan dengan menggunakan harga beli kayu
bulat dan dan harga jual kayu olahan merbau menggunakan harga yang berlaku di lokasi penelitian Kab. Jayapura, Kota. Jayapura dan Kabupaten
Keerom, dengan memperhitungkan pajak sebagai pengeluaran dengan bunga menggunakan nilai bunga pinjaman komersil pada bank yang
diperhitungkan dalam prediksi cash flow perusahaan. Analisis ekonomi dilakukan dengan menggunakan harga beli kayu
bulat dan dan harga jual kayu olahan merbau menggunakan opportunity price
yaitu harga yang berlaku di pasaran internasional, dengan bunga
27 diperhitungkan menggunakan nilai bunga menggunakan social rate yang
diperhitungkan dalam prediksi cash flow perusahaan. Berdasarkan prediksi cash flow tersebut, akan dihitung NPV, IRR
dan BCR dari penggergajian kayu merbau dan woodworking terintegrasi dengan menggunakan persamaan 1, 2 dan 3.
3.4.4 Perkiraan Dampak Ekonomi dan Sosial Perkiraan terhadap dampak ekonomi dan sosial dilakukan dengan
menghitung besarnya penyerapan tenaga kerja yang akan terjadi, kemungkinan besaran kontribusi terhadap peningkatan Pendapatan Asli
Daerah PAD melalui pembayaran pajak dan retribusi dan pengaruhnya terhadap pembangunan ekonomi wilayah.
3.4.5 Perkiraan Dampak Lingkungan Dalam perkiraan terhadap dampak lingkungan ini akan dilihat dampak
lingkungan yang dapat ditimbulkan oleh teknologi penggergajian merbau dan woodworking terintegrasi bila diterapkan di ketiga lokasi penelitian.
28
No Jenis data
Cara mengumpulkan data Sumber data
Ket Primer
1. AAC jenis merbau per IUPHHK
Kunjungan lapangan ke unit Pemegang IUPHHK Ketersediaan Bahan Baku
2. Pengesahan RKT
3. Realisasi produksi merbau 5 thn terakhir
4. Alokasi distribusi produksi
5. Biaya produksi kayu bulat merbau
6. Harga jual kayu bulat merbau
1. Nilai investasi yang ditanamkan
2. Harga jual kayu olahan merbau
3. Biaya operasional yang dikeluarkan
4. Pendapatan
Sekunder 1.
Jenis peralatan produksi terbaru 2.
Kapasitas produksi dan efisiensi 3.
Harga Investasi peralatan 4.
SDM dan infrastruktur pendukung operasional 1.
Jumlah penyerapan tenaga kerja 2.
Kontribusi pajak dan pembayaran lain 3.
Infrastruktur yang bertambah 1.
Potensi pencemaran lingkungan yang dapat terjadi 2.
Teknologi yang tersedia untuk pengolahan limbah Kunjungan ke unit industri
penggergajian kayu merbau dan woodworking terintegrasi
Industri penggergajian kayu
merbau dan Perkiraan Dampak Lingkungan
Industri penggergajian kayu
merbau dan woodworking
t i t
i Analisis Kelayakan Finansial dan
Ekonomi
2 Kunjungan ke unit industri
penggergajian kayu merbau dan woodworking terintegrasi
Industri penggergajian kayu
merbau dan woodworking
terintegrasi Ketersediaan Teknologi Pengolahan
Kunjungan ke unit industri penggergajian kayu merbau
dan woodworking terintegrasi Industri
penggergajian kayu merbau dan
d ki
Perkiraan Dampak Sosial 1
Kunjungan ke unit industri penggergajian kayu merbau
dan woodworking terintegrasi
Tabel 8 Data analisis kelayakan
29
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil 4.1.1 Kondisi Industri Perkayuan di Papua