yang digunakan. Secara skematis teknik sampling dibagi 2 yaitu Probability sampling dan nonprobability sampling Sugiyono, 2012:82.
Probability sampling adalah teknik sampling teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur anggota populasi yang
dipilih menjadi anggota sampel, sedangkan Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluangkesempatan yang sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk menjadi sampel.Menurut Suharsimi Arikunto 2009:111 teknik pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga diperolah sampel yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.
Dalam penelitian ini, responden yang akan dijadikan sampel bersifat homogen dan tersebar di seluruh populasi. Sehingga untuk mendapatkan sampel representatif,
maka dalam penelitian ini digunakan systematic random sampling atau sampel acak sistematis. Systematic random sampling menurut Sugiyono 2009:121 adalah teknik
pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik ini adalah:
1. Tentukan populasi sasaran, dalam penelitian ini yang menjadi populasi sasaran adalah wisatawan nusantara di Taman Wisata Alam Kawah
Papandayan.
2. Tentukan sebuah tempat tertentu sebagai checkpoint, dalam penelitian ini yang menjadi tempat checkpoint adalah Taman Wisata Alam Kawah
Papandayan. 3. Tentukan waktu yang akan digunakan untuk menentukan sampling.
4. Lakukan orientasi lapangan, terutama pada checkpoint di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan. Sampel sebesar 100 orang responden yang
melakukan kunjungan ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan. 5. Tentukan ukuran sampel n pengunjung yang akan disurvei.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data mengacu pada cara yang diinginkan untuk mengumpulkan data yang diperlukan, teknik pengumpulan data yang diperoleh dalam
penelitian ini didapat dengan menggunakan : 1. Wawancara
Menurut Suharsimi Atikunto 2010:194 adalah dialog yang dilakukan oleh pewawancara
interviewer untuk
memperoleh informasi
dari terwawancara. Penelitian memakai teknik pengumpulan data dengan cara
wawancara, karena peneliti melakukan tanya jawab dengan responden yang merupakan wisatawan yang melakukan kunjungan di Taman Wisata alam
Kawah Papandayan. 2. Kuesioner
Kuesioner menurut Suharsimi Arikunto 2010:194 adalah sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat daftar
pertanyaan tertulis kepada wisatawan yang melakukan kunjungan ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan. Pertanyaan berisi mengenai
karakteristik responden, pengalaman responden mengenai Kualitas Produk Wisata dan keputusan berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah
Papandayan. 3. Observasi
Observasi menurut Suharsimi Arikunto 2010:199, observasi meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek pengamatan, meliputi
kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Peneliti melakukan kunjungan dan pengamatan ke
Taman Wisata alam Kawah Papandayan.
4. Studi Kepustakaan. Pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, majalah ilmiah, brosur,
guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan konsep yang berkaitan dengan masalah penelitian. Peneliti mencari
berbagai literature dari para ahli mengenai Kualitas Produk Wisata sebagai variabel
independent, dan
keputusan berkunjung
sebagai variabel
dependent.
3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 3.2.6.1 Pengujian Validitas
Agar data dalam penelitian ini dapat digunakan dan menggunakan dan memenuhi
syarat pengujian,
maka perlu
dilakukan uji
validitas. Validitas
menunjukkan ukuran yang benar-benar mengukur apa yang akan diukur. Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu alat test, maka alat test tersebut semakin
mengenai pada sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Suatu test dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila test tersebut
menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur sesuai dengan makna dan tujuan diadakannya test tersebut. Jika peneliti menggunakan kuesioner di dalam
pengumpulan data penelitian, maka item-item yang disusun pada kuesioner tersebut merupakan alat test yang harus mengukur apa yang menjadi tujuan penelitian.
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan kevalidan dari suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya
instrumen yang kurang memiliki validitas yang rendah. Dalam perhitungan validitas ini digunakan koefisien korelasi product moment oleh Pearson
.
2 2
2 2
. Y
Y n
X X
n Y
X XY
n rxy