Pengujian Validitas dan Reliabilitas .1 Pengujian Validitas

Sumber : Sugiyono 2010:249 Keterangan : rxy = koefesien korelasi product moment X = Skor yang diperoleh subjek dari setia item Y = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item ∑ = kuadrat faktor variabel X ∑X 2 = kuadrat faktor variabel X ∑Y 2 = kuadrat faktor variabel Y n = Banyaknya sampel ∑XY = Jumlah perkalian faktor korelasi variabel X dan Y Keputusan pengujian validitas item instrument, adalah sebagai berikut: 1. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan jika . 2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak jika . Tipe validitas yang digunakan adalah validasi konstruk yang menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antara skor yang diperoleh dari masing-masing item berupa pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ii merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Berdasarkan ukuran statistic, bila ternyata skor semua item ytang disusun menurut dimensi konsep berkorelasi dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas. Untuk Mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel berikut: TABEL 3.3 INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI Besarnya Nilai Interpretasi Antara 0,00 sampai dengan 0,199 Antara 0,20 sampai dengan 0,399 Antara 0,40 sampai dengan 0,599 Sangat Rendah Rendah Sedang Besarnya Nilai Interpretasi Antara 0,60 sampai dengan 0,799 Antara 0,80 sampai dengan 1,000 Kuat Sangat Kuat Sumber : Sugiyono 2010:250 Sedangkan pengujian keberartian koefisien korelasi t dilakukan dengan taraf signifikasi 10. Kaidah pengujian: Jika ,maka Ho ditolak artinya signifikan Jika ,maka Ho diterima artinya tidak signifikan Dalam penelitian ini, yang diuji adalah validitas dari variabel Kualitas Produk Wisata melalui Mutu Destinasi Wisata, Mutu Atraksi Wisata, Mutu Sarana Pendukung Wisata, dan Mutu Aksesibilitas sebagai instrumen variabel X dan keputusan berkunjung sebagai variabel Y. Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan menggunakan prodram SPSS 20 for windows. Berdasarkan hasil dengan menggunakan SPSS 20, diperoleh hasil pengujian validitas dari masing-masing item pertanyaan dengan pengujian kepada 30 responden ditunjukkan pada Tabel 3.5 berikut. TABEL 3.4 HASIL PENGUJIAN VALIDITAS Kualitas Produk Wisata X Mutu Destinasi WisataX 1 No. Pernyataan r hitung r tabe l Kesimpulan 1 Keunikan Daya Tarik Taman Wisata Alam Kawah Papandayan 0,451 0,374 Valid 2 Keaslian kealamian Daya Tarik Taman 0,518 0,374 Valid Wisata Alam Kawah Papandayan 3 Keamanan Daya Tarik Taman Wisata Alam Kawah Papandayan 0,624 0,374 Valid 4 Kebersihan Taman Wisata Alam Kawah Papandayan 0,711 0,374 Valid 5 Keramahan pengelola Taman Wisata Alam Kawah Papandayan 0,505 0,374 Valid 6 Keindahan di Taman Wisata Alam Papandayan 0,495 0,374 Valid Mutu Atraksi Wisata X 2 1 Keanekaragaman Flora di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan 0,696 0,374 Valid 2 Keanekaragaman Fauna di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan 0,625 0,374 Valid 3 Kenyamanan Camp grounddi Taman Wisata Alam Kawah Papandayan 0,600 0,374 Valid 4 Keunikan Kawah Belerang Gunung Papandayan 0,582 0,374 Valid 5 Keindahan Taman bunga edelweiss di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan 0,485 0,374 Valid 6 Keunikan Hutan Mati di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan 0,516 0,374 Valid Mutu Sarana Pendukung Wisata X 3 1 Kualitas ketersediaan, kebersihan dan kelayakan Toilet di 0,635 0,374 Valid Taman Wisata Alam Kawah Papandayan 2 Ketersediaan Lahan Parkir di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan 0,446 0,374 Valid 3 Ketersediaan air bersih di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan 0,530 0,374 Valid 4 Ketersediaan listrik di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan 0,568 0,374 Valid 5 Ketersediaan cenderamata souvenir di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan 0,821 0,374 Valid 6 Ketersediaan guide di Taman Wisata Alam Papandayan 0,413 0,374 Valid 7 Ketersediaan outlet makanan dan minuman di Taman Wisata Alam Papandayan 0,444 0,374 Valid Mutu Aksesibilitas X 4 1 Kemudahaan memperoleh transportasi umum menuju Taman Wisata Alam Kawah Papandayan 0,785 0,374 Valid 2 Kenyaman saat perjalanan menuju Taman Wisata Alam Kawah Papandayan 0,879 0,374 Valid 3 Ketersediaan penunjuk arah menuju ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan 0,823 0,374 Valid 4 Kondisi Infrastruktur 0,689 0,374 Valid menuju Taman Wisata Alam Kawah Papandayan 5 Kemudahan menuju ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan 0,649 0,374 Valid Keputusan Berkunjung Y Pilihan Produk dan Jasa No. Pernyataan r hitung r tabe l Kesimpulan 1 Keberagaman produkatraksi wisata di Taman Wisata Alam Papandayan 0,498 0,374 Valid 2 Kemenarikan produk wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan 0,567 0,374 Valid 3 Keunggulan Taman Wisata Alam Kawah Papandayan dibanding Daya Tarik Wisata Alam Lain. 0,514 0,374 Valid Pemilihan Brand Merek 1 Pemilihan Taman Wisata Alam Kawah Papandayan berdasarkan citra sebagai salahsatu gunung yang memiliki taman bunga edelweiss terbaik di Indonesia 0,492 0,374 Valid 2 Pemilihan Berdasarkan kepopuleran Taman Wisata Alam Kawah Papandayan 0,536 0,374 Valid Pilihan Distribusi 1 Pemilihan berdasarkan kemudahan akomodasi dalam mencapai Taman 0,581 0,374 Valid Wisata Alam Kawah Papandayan 2 Pemilihan berdasarkan keterjangkauan biaya wisata 0,528 0,374 Valid Waktu Kunjungan 1 Waktu kunjungan pada saat waktu luang 0,529 0,374 Valid 2 Waktu kunjungan pada saat liburan sekolahnasional 0,561 0,374 Valid Jumlah Kunjungan 1 Frekuensi berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan dalam kurun waktu satu tahun 0,508 0,374 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014 Tabel 3.5 menjelaskan mengenai hasil pengolahan data yang menunjukan pengukuran validitas atas item-item pertanyaan kuesioner penelitian. Butir pertanyaan dinyatakan valid jika r hitung r tabel yang bernilai 0,374. Pada hasil penghitungan uji validitas menunjukan bahwa nilai validitas tertinggi pada variabel kualitas produk wisata terdapat pada item pernyataan “Kenyaman saat perjalanan menuju Taman Wisata Alam Kawah Papandayan” dengan r hitung sebesar 0,879. Sedangkan nilai terendah terdapat pada item pernyataan “Ketersediaan guide di Taman Wisata Alam Papandayan ” yang bernilai 0,413. Kemudian pada instrumen variabel keputusan berkunjung nilai tertinggi didapat pada item pernyataan “Pemilihan berdasarkan kelengkapan daya tarik di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan” yang bernilai 0,581.Sedangkan nilai terendah terdapat pada item pernyataan “Keunggulan Taman Wisata Alam Kawah Papandayan dibanding Daya Tarik Wisata Alam Lain ”, yang bernilai 0,380. 3.2.6.2 Pengujian Realibilitas Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Menurut Asep Hermawan 2009: 128 “Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi, akurasi, dan prediktabilitas alat ukur”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa reliabilitas berkaitan dengan akurasi dan ketepatan suatu alat ukur untuk mengukur karena instrumennya sudah baik. Rumus yang dipergunakan adalah alpha atau Cronbach’s alpha α dikarenakan instrumen pertanyaan kuesioner yang dipakai merupakan rentangan antara beberapa nilai dalam hal ini menggunakan skala likert 1 sampai dengan 5. Menurut A sep Hermawan 2009:134 mengemukakan bahwa “Skala likert merupakan skala yang mengukur kesetujuan atau ketidaksetujuan seseorang terhadap serangkaian pernyataan berkaitan dengan keyakinan atau perilaku mengenai suatu obyek tertentu”. Rumus alpha atau Cro nbach’s alpha α sebagai berikut : Sumber : Husen Umar 2009:170 Keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen k = banyak butir pertanyaan 2 t  = varians total  2 b  = jumlah varians butir tiap pertanyaan                 2 2 11 1 1 t b k k r   Jumlah varian butir tiap pertanyaan dapat dicari dengan cara mencari nilai varians tiap butir yang kemudian dijumlahkan  2  sebagai berikut : Sumber : Husen Umar 2009:170 Keterangan : n = jumlah sampel σ = nilai varians x = nilai skor yang dipilih total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan Keputusan uji realibilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Jika koefisien cronbach alpha ≥ 0,700 maka item pertanyaan dikatakan reliabel. 2. Jika koefisien cronbach alpha0,700 maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel. Perhitungan uji reliabilitas dilakukan menggunakan program SPSS Statistics 20. Berdasarkan hasil dengan menggunakan SPSS Statistics 20, diperoleh hasil pengujian reliabilitas yang ditunjukkan pada Tabel 3.6 berikut. TABEL 3.5 HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS KUALITAS PRODUK WISATADAN KEPUTUSAN BERKUNJUNG No Variabel C α hitung C α minimal Kesimpulan 1 Kualitas Produk Wisata 0,786 0,700 Reliabel 2 Keputusan Berkunjung 0,712 0,700 Reliabel Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014   n n x x σ 2 2 2     Jika cronbach alpha seluruh item ≥0,700 dengan tingkat signifikansi 5, maka keseluruhan item pertanyaan dapat dikatakan reliabel. Tabel 3.6 menunjukkan bahwa koefisien cronbach alpha untuk variabel kualitas produk wisata serta keputusan berkunjung masing-masing bernilai 0,786 dan 0,712 yang lebih besar dibandingkan koefisien minimal cronbach alpha yakni ≥0,700. 3.2.7 Rancangan Analisis Data 3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif untuk mendeskripsikan variabel- variabel penelitian. 1. Analisis data deskriptif mengenaikualitas produk wisata yangmemiliki dimensi diantaranya mutu destinasi wisata, mutu atraksi wisata, mutu sarana pendukung wisata, dan mutu aksesibilitas di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan. 2. Analisis data deskriptif mengenai keputusan berkunjung di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan yang memiliki dimensi diantaranya Pemilihan Produk, Pemilihan Merek Brand, Pemilihan Distribusi, Waktu Kunjungan,danJumlah Kunjungan.

3.2.7.2 Pengujian Hipotesis

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah path analysis analisis jalur. Analisis jalur digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel independen X 1 yaitu Kualitas Produk Wisata yang terdiri dari Mutu Destinasi Wisata X 1,1 , Mutu Atraksi Wisata X 1,2 ,Mutu Sarana Pendukung Wisata X 1,3 dan Mutu AksesibilitasX 1,4 terhadap variabel dependen Y yaitu Keputusan Berkunjung. Penelitian ini menggunakan skala ordinal yang bertujuan untuk membedakan antara kategori-kategori dalam satu variabel dengan asumsi bahwa ada urutan atau tingkatan skala. Angka-angka ordinal lebih menunjukan urutan peringkat. Angka- angka tersebut tidak menunjukan kuantitas absolute, tidak pula memberikan petunjuk bahwa interval-interval antara setiap dua angka itu sama. Thurstone dalam Harun Al Rasyid 1996:33 menyatakan bahwa: ”Dalam teknis analisis data menggunakan regresi, path analysis, atau sejenisnya makan terdapat prasyarat data sekurang-kurangnya merupakan data interval, Untuk mengubah skala ordinal menjadi skala interval menggunakan Method of Succesive Interval MSI.” Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai berikut: a. Menghitung frekuensi f pada setiap pilihan jawaban berdasarkan hasil jawaban responden pada setiap pertanyaan. b. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan, dilakukan perhitungan proporsi p setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi dengan jumlah responden. c. Berdasarkan proporsi tersebut, selanjutnya dilakukan penghitungan proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban. d. Menentukan nilai batas Z tabel normal untuk setiap pertanyaan dan setiap pilihan jawaban. e. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan sebagai berikut: Density at Lower Limit - Density at Upper Limit Area Below Upper Limit – Area Below Lower Limit Keterangan :  Density at Lower Limit = Kepadatan Batas Bawah Scale Value =  Y X  Density at Upper Limit = Kepadatan Batas Atas  Area Below Upper Limit = Daerah di Bawah Batas Bawah  Area Below Lower Limit = Daerah di Bawah Batas Atas Data penelitian yang telah berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan atas variable independent dengan variable dependent serta akan ditentukan persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut. Berdasarkan hipotesis konseptual yang diajukan, terdapat hubungan antara variabel penelitian. Hipotesis tersebut digambarkan dalam sebuah paradigma seperti terlihat pada Gambar 3.1 berikut : GAMBAR 3.1 STRUKTUR KAUSAL ANTARA X DAN Y Keterangan : X : Kualitas Produk Wisata Y : Keputusan Berkunjung  : Epsilon Variabel lain Struktur hubungan di atas menunjukkan bahwa kualitas produk wisata berpengaruh terhadap keputusan berkunjung, dari struktur hubungan di atas kemudian di turunkan kembali menjadi gambar 3.2 sebagai berikut :

Dokumen yang terkait

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda).

0 0 67

PENGARUH PERSONAL SELLING TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE JENDELA ALAM : Survei pada wisatawan yang berkunjung ke Jendela Alam.

1 13 59

PENGARUH FASILITAS WISATA DAN CITRA TAMAN WISATA ALAM CIMANGGU SEBAGAI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN.

3 9 31

PENGARUH HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN SARI GUA SUNYARAGI KOTA CIREBON (Survei pada wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Sari Gua Sunyaragi).

4 17 66

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KABUPATEN BELITUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA KEPULAUAN : Survey pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Belitung.

0 2 58

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KABUPATEN BELITUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA KEPULAUAN :Survey pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Belitung.

13 39 49

PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG DI WISATA PAKUHAJI : survey pada wisatawan yang berkunjung ke Pakuhaji.

7 40 66

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM CIMANGGU - repository UPI S MPP 1001541 Title

0 0 5

PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE TERHADAP REVISIT INTENTION DI TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN - repository UPI S MPP 1206458 Title

0 2 1

View of PENGARUH IDENTITAS KABUPATEN GARUT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei terhadap Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Garut)

0 0 18